Masih dalam
rangka menyelesaikan perasaan tidak enak diantara kami. Kak Uli masuk kembali
kedalam kamar. Entah kenapa tiba-tiba saja suasana kamar menjadi mencekam. Kak
Liza yang buka suara duluan. Dengan menahan air mata kak Liza menjelaskan bahwa
posisi dia saat ini sulit. Disatu sisi Kak Uli ingin sekamar dengan kak Kak
Liza, Tapi Kak Liza juga ga mungkin meninggalkan kami, karena selama Kak Uli
pisah dari kelompok kami selalu bersama dan sekarang sudah sangat dekat, kenapa
belum selesai ngomong udah marah-marah.
Ternyata
kak Uli juga emosinya belum reda, masih dengan nada tinggi menurut kak Uli kami
tidak perduli dengan dia, selama berpisah sikap kami berubah, Kami cuek dengan
kak uli, tidak ada yang membalas sms atau bbm dia, Apalagi Wiyah yang
menggodanya akan ke Bali. Masih dengan suasana tengang dan saling membela diri.
Kak Liza dan wiyah merasa Kak Uli lah yang tidak menepati janji sehingga kami
berubah haluan ke Semarang hari itu bukan ke Jogja, seharunya kami bertemu di
Jogja hari Jum’at dimana kami berada di Semarang.
Sulit
rasanya ketika beberapa perempuan berkumpul dan semuanya menggunakan perasaan.
Aku coba menengahi dengan menjelaskan pelan-pelan. Bahwa memang selama kami
berpetualang bertiga Wiyah becanda dengan Kak uli akan berubah haluan ke Bali.
Dan itu hanya becanda saja, sementara untuk pesan yang tidak terbalas, aku
memang sering tidak mengaktifkan telpon ato bbm, tujuannya untuk menghemat
baterai. Nah mengenai Kak Uli tidak menepati janji karena situasinya diluar
kendali. Kak Uli harus menginap satu malam lagi disana. Setelah salin berargumentasi dan merasa
setiap orang benar. Masing-masing dari kami terdiam, tidak ada yang buka suara.
Inilah
waktunya untuk mendamaikan mereka….. “Sudah…. Masih mau diperpanjang atau kita
sudahi semuanya ???” Aku membuka pembicaraan ditengah kebisuan. “Kita stop
sampai disini ya, perjalanan masih panjang, jangan sampai cuma raga-gara masalah
perasaan liburan kita jadi tidak menyenagkan, inget kita cuti dari kantor
masing-masing bukan untuk berantem tapi untuk senang – senang. Yukk kita
damai…” Aku peluk Kak Uli lalu diikuti dengan kak Liza dan Wiyah. Masalah pun
selesai…. Ahhh Legaaa rasanya…..
No comments:
Post a Comment