Tuesday, October 16, 2012

tour d java _Part 6_ Berpelukaaaaaannnn

Pagi itu kami dibangunkan oleh gedoran pintu memanggil nama ku. Tapi Wiyah yang nyawanya belum bersatu lah yang membukakan pintu. Ada Kak Uli yang langsung masuk ke kamar kami. Kami baru saja bangun tidur. Melihat kami yang belum bersiap-siap kak Uli pun keluar kamar kami lagi. Secara bergantian kami mandi dan bersiap-siap untuk hari ini.
Masih dalam rangka menyelesaikan perasaan tidak enak diantara kami. Kak Uli masuk kembali kedalam kamar. Entah kenapa tiba-tiba saja suasana kamar menjadi mencekam. Kak Liza yang buka suara duluan. Dengan menahan air mata kak Liza menjelaskan bahwa posisi dia saat ini sulit. Disatu sisi Kak Uli ingin sekamar dengan kak Kak Liza, Tapi Kak Liza juga ga mungkin meninggalkan kami, karena selama Kak Uli pisah dari kelompok kami selalu bersama dan sekarang sudah sangat dekat, kenapa belum selesai ngomong udah marah-marah.

Ternyata kak Uli juga emosinya belum reda, masih dengan nada tinggi menurut kak Uli kami tidak perduli dengan dia, selama berpisah sikap kami berubah, Kami cuek dengan kak uli, tidak ada yang membalas sms atau bbm dia, Apalagi Wiyah yang menggodanya akan ke Bali. Masih dengan suasana tengang dan saling membela diri. Kak Liza dan wiyah merasa Kak Uli lah yang tidak menepati janji sehingga kami berubah haluan ke Semarang hari itu bukan ke Jogja, seharunya kami bertemu di Jogja hari Jum’at dimana kami berada di Semarang.

Sulit rasanya ketika beberapa perempuan berkumpul dan semuanya menggunakan perasaan. Aku coba menengahi dengan menjelaskan pelan-pelan. Bahwa memang selama kami berpetualang bertiga Wiyah becanda dengan Kak uli akan berubah haluan ke Bali. Dan itu hanya becanda saja, sementara untuk pesan yang tidak terbalas, aku memang sering tidak mengaktifkan telpon ato bbm, tujuannya untuk menghemat baterai. Nah mengenai Kak Uli tidak menepati janji karena situasinya diluar kendali. Kak Uli harus menginap satu malam lagi disana.  Setelah salin berargumentasi dan merasa setiap orang benar. Masing-masing dari kami terdiam, tidak ada yang buka suara.
Inilah waktunya untuk mendamaikan mereka….. “Sudah…. Masih mau diperpanjang atau kita sudahi semuanya ???” Aku membuka pembicaraan ditengah kebisuan. “Kita stop sampai disini ya, perjalanan masih panjang, jangan sampai cuma raga-gara masalah perasaan liburan kita jadi tidak menyenagkan, inget kita cuti dari kantor masing-masing bukan untuk berantem tapi untuk senang – senang. Yukk kita damai…” Aku peluk Kak Uli lalu diikuti dengan kak Liza dan Wiyah. Masalah pun selesai…. Ahhh Legaaa rasanya….. 
 

No comments: