Nama ku Yuan tinggal di Medan. Aku seorang perempuan mandiri dengan seabrek
aktifitas.
Hari 1 - 2 (25 - 26 Januari 2014)
Suatu hari aku sedang mengikuti pelatihan dari pekerjaan ku
di salah satu Hotel di Medan, seperti biasa hotel selalu mengedepankan kenyaman
bagi para pengunjungnya dan diruangan pelatihan yang saat itu kami gunakan
bersuhu sangat dingin. Aku harus menganakan baju tambahan agar lebih nyaman.
Aku termasuk orang yang tahan dengan suhu dingin dan tidak tahan akan cuaca
gerah dan panas. Bagi ku ruangan ber AC sudah menjadi keseharian dalam hidup
ku. Tapi kali ni aku rasakan suhu di gotel tempat aku pelatihan sangat luar
biasa dinginnya
Awalnya aku merasa seperti muka ku kaku sebelah yang aku
rasakan adalah wajah sebelah kiri, tengang sekali rasanya. Saat aku ambil wudhu
aku merasa mata sebelah kana perih terkena air. Aku masih berfikiran wajah
sebelah kiri yang kaku. Aku berada diruangan pelatihan sampai malam dan selama
itu juga lah aku tekena suhu AC yang luar biasa dingin.
Setibanya dirumah aku perhatikan wajah ku, masih dalam
keadaan simetris. Orang tua ku berfikir aku terkena hipertensi, tetapi aku
tidak punya sejarah hipertensi yang ada juga darah rendah. Aku coba menjari
artikel-artikel di internet seperti gejala yang aku rasakan dan aku temukan
nama penyakit ini adalah “Bell’s Palsy” masih dalam asumsi ku karena aku belum
ke dokter berhubung hari itu adalah hari sabtu dan minggu.
Dari artikel yang aku baca bisa jadi aku terkena gejala
bells palsy karena ku merasakan perbedaan di bagian sebelah kanan wajahku aku
ketahui setelah aku berkali-kali menatap cermin dan memastikan wajah sebelah
kanan ku ada merasakan kelaianan. Terasa tegang dan sepertinya tidak mau
melaksanakan respon yang aku berikan
Aku memuncungkan bibirku, bibir sebelah kiri maju dengan
tebal dan sempurna untuk bagian atas dan bawah, sementara untuk bibir bagian
kanan hanya sedikit mengalami kemajuan, terdapat perbedaan ketebalan antara
bibir kanan dan bibir kiri. Aku coba lagi memencongkan mulut ku kekiri dan
kenanan. Jika ke kiri mulutku dapat bergerak dan mencong kekanan, tetapi jika
ke kiri tidak bisa maksimal hanya 50 persen dari maksimal mencong ke kiri. Aku
coba menaikkan alis ku dan alis kiriku sempurna tetapi kanan tidak sempurna,
aku juga kesulitan untuk mengedipkan mata ku. Aku lebih suka menutupnya jadi
mata kiri dan kanan ikut menutup. Lidah ku mulai kelu tetapi bukan berarti aku
tidak merasakan makanan, aku masih bisa makan seperti biasa walaupun tidak
sempurna. Karena sisi wajahku sebelah kanan syarafnya kurang berfungsi dan
tidak bisa menutup rapat jika minum dan aku memenuhkan mulutku dengan air maka airnya
sebagian keluar dari bibir kanan ku yang tidak tertutup sempurna
Aku perhatikan lagi wajahku dan aku pastikan wajahku masih
simetris. Mungkinkah ini gejala bells palsy atau ada gejala lain ? semakin aku
membaca artikel di internet tentang penyakit ini semakin takut yang aku
rasakan.
Hari ke 3 (27 Januari 2014)
Sore ini atau hari ketiga aku menyadari perubahan pada
wajahku aku harus ke dokter syaraf. Semoga hasilnya tidak membuat ku khawatir,
Antrian di dokter syaraf ini sangat lama, giliran ku jam 12 malam atau nomor 61 urutan pasien. Tidak
tepat jam 12 malam, aku mendapat giliran
ketemu dokter jam 1 malam. Dan benar saja, diagnose dokter mengatakan aku
positive mengidap bell’s pasly, disarankan untuk minum obat dan fisioterapi
secara rutin. Aku Tanya kenapa aku bisa terkena penyakit ini dan apa sebabnya
dokter bilang bell’s pasly adalah “unknown situation” artinya gada yang tau
kenapa kemungkinan adalah virus herpes yang terbawa angin. Biasanya gejala ini timbul karena penderita
tersebut terpapar langsung oleh angin. Bell’s palsy adalah kelumpuhan syaraf
wajah ke 7 yang menyebabkan tidak berfungsinya sebelah wajah alias lumpuh.
Yang ada dalam fikiranku saat itu adalah apakah aku bisa
sembuh, apakah senyum yang biasa merekah di wajahku bisa kembali normal seperti
sedia kala. Aku benar-benar takut saat itu
Hari ke 4 – 5 (Fisioterapi Pertama) 28 - 29 Januari 2014
Aku memulai Fisioterapi pertama ku. Dipijat bagian muka dan
dilatih bagaimana bisa menggerakkan otot syaraf di wajah. Aku juga harus rajin
berlatih dirumah minimal 3 kali sehari di depan cermin seperti mengucapkan
huruf vocal A, E, O, U. membuka dan menutup mata, menaikkan alis, menaikkan
hidup, karena syaraf wajah ku bagian kanan tidak berfungsi aku harus bantu
dengan cara manual juga menaikkan alis ku dan menaikkan hidung. Saat aku
melihat wajahku ke cermin, ada perasaan kesal dalam hati kenapa wajah sebelah
kanan ku tidak mau bergerak sekuat apapun aku berusaha.
Aku terus mancari keterangan di internet tentang bell’s
palsy. Ada yang membuat aku nyaman tetapi ada juga yang membuat aku semakin
panic karena ternyata ada yang menderita BP ini sampai dengan 10 tahunan dan
belum sembuh. Apakah aku akan mengalami hal seperti itu juga ??
Dirumah aku rutin berlatih dan di depan cermin tidak lupa
juga aku rajin mengkompres wajah ku dengan air hangat seperti yang dianjurkan
fisioterapis. Selain itu juga aku rajin mengunyah permen karet di bagian
sebelah kanan
Hari 6 – 7 (Fisioterapi ke 2) 30 - 31 Januari 2014
Aku merasakan kedutan terus di bagian wajahku. Sepertinya
seluruh wajah bagian kanan ku tidak mau berhenti berkedut. Aku mulai bertanya
dalam hati apakah ini termasuk pertanda baik atau pertanda buruk. Segera aku
mencari informasi tanda kedutan di internet, tapi tidak banyak yang aku temukan
L, yang aku temukan
adalah Kedutan adalah tanda dari penderita bell’s palsy. Ahhh aku benar-benar
tidak tau apa maksudnya. Aku bertanya ke teman yang seorang therapist kabar
baik alhamdulilah pertanda baik. Sedikit tenang rasanya, dia bilang kedutan itu
pertanda syaraf-syaraf di wajah mulai bereaksi. Alhamdlillah.
Hari ke 6 adalah kali ke 2 aku terapi, selain dipanas kan,
aku juga mendapat terapi kejut listrik di beberapa otot syaraf di titik-titik
wajah kanan ku. Seperti di gigit semut, ngilu jika dekat dengan gusi dan kaget
kaget juga aku rasakan. Tapi semua demi kesembuhan. Aku bertanya kepada
terapis, pertanyaan ku simple sekali kapan aku bisa sembuh dan dia menjawab 1
bulan. Wahhh lama sekali merasakan 7 hari saja aku sudah tidak tahan. Sang
therapist melanjutkan untuk sakit ini, butuh kesabaran karena berproses
kesembuhannya. Baiklah semoga aku diberkan kesabaran ya Allah
Hari ke 8 – 9 ( Fisioterapi ke 3) 1 - 2 Februari 2014
Aku sangat rajin berlatih dirumah, aku mau proses kesembuhan
ku dipercepat. 3 x sehari aku berlatih di depan cermin seperti yang dianjurkan
therapist. Aku merasakan perubahan. Alis mataku sudah mulai bisa terangkat
walaupun sedikit, mata ku sudah bisa dikedipkan walaupun tidak sempurna, kalau
sebelumnya kena respon gerakan saja mata kanan ku tidak mau berkedip sekarang
sudah berkedip. Ahamdulillah. Bibir kanan ku sudah mulai bisa tersenyum
sedikit. Pertanda baik. Semakin rajin aku berlatih, aku tetap menjalani terapi ke tiga ku. Penyinaran
dengan lampu, kejut listrik,pemijatan dan latihan.
Hari ke 10 – 11 (Fisioterapi ke 4) 3 - 4 Februari 2014
Hari ke – 10 adalah jadwal aku ketemu dengan dokter dan juga
jadwal terapi. Aku harap-harap cemas apa yang terjadi. Aku awali dengan terapi
yang masih sama sistemnya. Kemudian ketemu dengan dokter, aku diminta pejamkan
mata dan dokter memfoto wajah ku dan menunjukkannya pada ku. Dokter bilang
perubahannya cepat dan mulai berfungsi, ini adalah konsultasi terakhir, dokter
akan memberik obat selama 1 minggu dan terapi dilanjutkan 3 atau 4 kali lagi.
Alhamdulillah kabar baik sekali. Dokter memantau pengobatanku dan aku juga
merasakan perubahan di wajahku semakin hari semakin membaik. Mulut ku sudah tidak kaku lagi aku sudah bisa
tersenyum, alis ku sudah terangkat, mata ku sudah berkedip lebih baik, kondisi
ku sudah 70 persen. Kalau kata teman-teman ku yang melihat sudah kembali
normal. Dan hanya saat bicara banyak saja kelihatan.
Hari ke 12- 13 (Fisioterapi ke 5) 5 - 6 Februari 2014
Kalau ini aku sudah bisa bilang kondisi ku di 75 % recovery.
Semakin baik dan tingkat kepercayaan diriku semakin meningkat. Aku masih
latihan menggerakkan wajahku di cermin. Setiap hari aku memperhatikan sisi
kanan wajah ku. Mulutku sudah tersenyum dengan sempurna aku juga tidak
merasakan kaku diwajah ku lagi, saat minum dengan sedotan aku juga sudah bisa
mengontrolnya. Hidung ku belum terangkat dengan sempurna tapi lekukan di hidung
sudah terbentuk. Hanya saat tertawa aku rasakan wajahku sedikit mencong,
selebihnya aku merasakan baik-baik saja
Hari ke 14 , 15 dan 16 (Fisioterapi ke 6) 7, 8 dan 9 Februari 2014
Perubahan yang aku rasakan semakin baik. Tetapi aku mau
mempercepat proses kesembuhan ku. Aku merasakan mulut ku sudah bisa aku
gerakkan ke kanan dengan maksimal. mata ku juga sudah bisa berkedip. Lebih cepat
respon kedipan yang aku rasakan. Iritasi dimata ku juga sudah berkurang. Aku berhenti
meneteskan anti iritasi di wajah ku. Terapist bilang aku sudah bisa datang 3x
sehari. Dan hari ini adalah hari terakhir aku konsumsi obat. Semoga prediksi
dokter benar aku hanya butuh 3-4 kali terapi setelah konsultasi kemaren
Hari k eke 17 – 18 (Fisioterapi ke 7) 10 - 11 Februari 2014
Semakin baik. Sekarang mataku sudah berkedip dengan
sempurna, alis ku sudah bisa aku angkat, hanya hidung yang belum bisa aku
naikkan sedikit lagi. Aku bisa bilang kondisi ku sekarang 80 persen sembuh. Hanya
butuh. 15 persen lagi. Aku sudah jarang mengompres wajah ku dengan air hangat. Kesibukan
yang membuatnya tertunda, tetapi untuk latihan sebelah kanan aku lakukan dengan
sering mengunyah permen karet dan menaikkan hidung ku di depan cermin.
Hari ke 19 – 20 (Fisioterapi ke 8) 12 - 13 Februari 2014
Ini adalah fisioterapi terakhirku, bukan karena aku menghentikan
pengobatan tetapi besok aku harus berangkat ke luar Kota untuk 10 hari. Menurut
perkiraan dokter juga ini adalah fisioterapi terakhir ku. Ada rasa deg – degan di
hati ku. Apakah aku bisa sembuh dengan menghentikan fisioterapi ku dan tidak
meminum obat. Hanya berdoa dan sabar yang bisa aku lakukan. Semoga semuanya
baik-baik saja. Aku menghitung kondisi ku adalah 85 persen sembuh. Hanya butuh
15 persen lagi untuk sembuh total
Hari ke 21,dan 22 ( 14 - 15 Februari 2014)
Berada di suhu –minus 2 - 10 derajat Celsius. Masih menderita
bell’s palsy tanpa obat dan tanpa terapi. Aku pura-pura lupa aku masih belum
sembuh dengan sempurna. Perjalanan melelahkan dan suhu yang extreme aku lawan
dengan membalut seluruh tubuhku dengan jacket dan syal. Intinya bagaimana aku
bisa melawan bell’s palsy ku saat suhu extrem ini melanda.
Tepat dihari ke 22 aku merasakan perubahan di wajah ku. Rasanya
seluruh wajah ku sudah bisa aku gerakkan dengan sempurna. Aku latih wajahku di
depan cermin. Alhamdulillah semua bergerak dengan sempurna langsung aku
berbisik dan tersenyum Bye bye Bell’s Palsy. Thank You Allah
Hal yang kamu lakukan Jika kamu Bell’s Palsy
- Jangan panik. Hal yang pasti dirasakan oleh penderita bells pasly adalah panic. Wajar dan sangat wajar sebenarnya tapi jangan sampai panic membuat penderita BP tidak bisa berfikir jernih
- Periksakan ke dokter. Ahli syaraf tentunya. Hal ini untuk memastikan apakah benar BP atau stroke (untuk tarif dokter specialist agak mahal sih selama pengobatan 2 kali konsul + obat dari dokter itu Rp, 590.000 untuk consul pertama dan Rp 265.000 untuk consul ke 2
- Minum obat teratur
- Rajin terapi dan latihan dirumah (untuk biaya terapi sekali terapi Rp. 100.000. Untuk klinik lain tarifnya antara Rp. 60.000 – 120.000. tergantung dimana melakukan terapi. Biasanya tempat prakter spesialis syaraf ada klinik terapi nya juga lohhh
- Sering-sering lah mengompres wajah yang terkena Bell’s Palsy
- Kunyah permen Karet di bagian wajah yang terkena Bell’s Palsy
- Jaga mata dari iritasi dengan rajin meneteskan tetes mata anti iritasi
- Jauhkan diri dari terpaan angin secara langsung ke wajah
- Tetap berpositif
- Menurut beberapa teman BP bisa sembuh dengan sendirinya sekitar 3 bulanan lah syaraf ke 7 tersebut akan kembali normal. Kalau sabar nunggu nya silahkan tapi lebih baik ditangani segera
- Yang harus ada dalam diri kita adalah sabar dan ikhtiar