Tidur dirumah
orang lain tidak bisa senyenyak tidur dirumah dengan waktu yang Cuma 3 jam ini.
Alarm HP ku berdering pukul 06.30. baru masuk Waktu Subuh disini dan masih
gelap. Padahal di Medan dengan waktu segitu hari sudah terang benderang. Aku
beranjak Sholat Subuh, ,mandi bersiap-siap tuk memulai perjalanan. Tujuan
pertama kami adalah Genting Highland. Sudah 2 kali aku ke Kuala Lumpur tapi aku
belum pernah menginjakkan kaki di tempat yang terkenal dengan casinonya ini.
Berangkat
dari rumah sekitar pukul 8 pagi setelah berbincang dan bermain dengan si Kecil
Ulfa yang tanpa ekspresi. Perjalan pertama kami dengan menggunakan bus menuju
terminal. Menurut petunjuk dari kakak sepupu Wiyah kami harus naik bus menuju halte
Damai Hospital. Ongkosnya hanya RM 1 /orang. Ehh iya di sini naik turun bus
harus di halte lohh. Kalo ga jangan harap bus nya berhenti. Heheheh.
Dari Damai
Hospital kami harus berjalan kebelakangnya rumah sakit sedikit menuju terminal
bus. Dari sana kami naik Bus Berwarna Kuning dengan ongkos RM 6 per orang.
Perjalanan kami tempuh dengan jarak sekitar 1 jam. Jalan menuju genting itu jalan ke Pengunungan dengan pohon-pohon
dikanan kiri jalan dan sangat mulus sekali. Karena waktu tidur yang kurang
bolak balik kami tertidur di bus. Bangun – tidur – bangun lagi – tidur lagi (ga
tau deh berapa kali) sampai kami di tempat tujuan. Banyak penumpang yang sudah
turun sebelum pemberhentian bus terakhir, aku dan Wiyah memilih berhenti di pemberhentian
terakhir itung-itung takut nyasar ambil yang aman ajah.
Sampai di
pemberhentian terakhir ini perut sudah mulai menunjukkan protes, dengan
mengerahkan group band yang ada di dalam perut akhirnya perut ku bunyi minta
diisi. Ada café disini, Aku memesan mie goreng dan teh tawar dengan total harga
RM 13 (kalo ga salah mie nya itu RM 7 dan teh nya RM 5) Wiyah juga total nya
sama RM 13 Cuma bedanya dia beli nasi goreng. Mmmm kalau ditanya soal rasa ???
Tetep masakan Medan masih juara. Tapi apa daya namanya backpacker harus siap2
dengan segala resiko
Selesai
Islam alias isi lambung Aku dan Wiyah menikmati apa sih yang ada di Genting
ini. Seperti Hillpark dengan wahana yang jamin bisa buat adrenalin terpacu, ada
miniature dunia, nah ada casino, yang jelas bangunan di gentung itu color full.
Aku dan Wiyah memilih jalan-jalan dan foto – foto saja. Hehehhe. Kalo kata
orang ke Genting itu kalo ga naik skyway itu blom sah, aku berniat naik skyway.
Tapi Si Wiyah takut ketinggian L Dan Perjuangan pun dimulai membujuk si phobia
ini. Kalau aku naik sendiri gimana si Wiyah nanti disini sendirian. Iya kalo
aku balik lagi, kalo nggak bakal makan waktu lama, karena disebarang sana ada
terminal. Aduhhh berat. Wiyah ga mau naik, Dia udah bayangin itu kabel kereta
ga kuat, Gimana kalo jatuh ? Duhh banyak kali pertimbangan si Wiyah ini. Entah
lah proses membujuk si Wiyah memakan waktu 1 jam juga. Dengan TERPAKSA dan BERAT HATI akhirnya wiyah pun naik. (Kesal
kesal deh si Wiyah. Heheheh Sorry ya Wiyah) Ongkosnya RM 6 /orang untuk 1 way.
Bisa juga ambil round trip sih RM 12 per orang tapi liat kondisi si Wiyah yang
keringet dinging dan demam ga jelas gini milih one trip aja sekalian hemat
waktu, yang penting udah ngerasain naik skyway
Didalam
kereta skyway si wiyah sama sekali ga berani memandang sekitar padahal kita
berada lebih dari 200 dari permukaan tanah. Hehehe mau ketawa liat dia ketakutan
begitu. Alhasil foto pun ga jadi L. Lumayan lama lohh naik sky way itu
kurang lebih 30 menit lah. Dan selama 30 menit itu si Wiyah ga berani gerakin
kepalanya buat ngeliat. Apalagi saat skyway berhenti sekitar 1 menit di puncak
paling tinggi. Aku aja ngerasa jantung ini sesaat mau copot. Apalagi si Wiyah
yang jelas-jelas ga berani ngangkat muka nya. Hehhehe. Sesungguhnya aku sangat menikmati
perjalanan dengan skyway ini.
Penderitaan
Wiyah berakhir. heheheh Bye skyway. Dari sini kami harus ke terminal Kereta Api
KL central dengan menggunakan ongkosnya RM 4 per orang. Perjalanan kurang lebih
1 jam, dan lagi-lagi kami tidak menikmati pejalanan Genting – KL karena kami
lebih memilih tidur dan terbangun di terminal KL central. Dari pemberhentian
bus kami terus menuju jalan raya dan ternyata salah. Upss blom nyasar koq. Kami
Cuma salah masuk aja Hehhehe. kalau mau
ke stasiun kereta kami harus menaiki tangga menuju stasiun MRT atau KRL dan
disana kami melihat banyak sekali manusia yang memanfaatkan jasa MRT / KRL ini.
Kalau kami tujuan pertama adalah pesan tiket ke Singapore by train. Dimana ya
tempat mesan tiketnya ? Nanya sama petugas berseragam ahh. Dan dia menunjukkan
tempat pemesanan tiket ada lantai atas. Ambil nomor antrian dan menunggu, ga
lama nunggunya saatnya giliranku memesan tiket round trip KL – Sing dan Sing –
KL sebesar RM 68 sekali jalannya RM 34 per orang. Sengaja memesan tiket round trip dari KL
karena pastinya lebih murah. Kalau tiket di beli di Singapore harganya pake
dollar bisa 2 kali lipat L.
Kami akan
berangkat pukul 23.30 malam ini. Berarti masih punya banyak waktu buat
jalan-jalan di Singapore. Sebelum keluar stasium MRT kami muter-muter gedung
terminal sambil nyari makanan buat makan siang. Bingung mau makan apa, setelah
hilir mudik dari café ke café akhirnya kami memutuskan untuk makan spageti dan
es lemon tea pesennya Cuma 1 porsi buat makan berdua, biar agak-agak romantis gitu
(padahal antara ga selera makan dan penghematan, hahahaha)
Selesai
makan kami masih punya waktu panjang sebelum berangkat ke Singapore, saat yang
bersamaan sepupu Wiyah dan kelaurganya datang ke tempat terminal. Mereka
mengajak kami jalan ke Mesjid Jamik disana kalau malam minggu banyak yang
jualan. Kayak pekan gitu lah. Ke mesjid Jamik adalah yang kedua kali buat ku,
tahun lalu aku pergi dengan Bapak dan Mamak ku. Seperti biasa selalu rame dan
selalu padat tapi seru. Aku dan Wiyah hanya membeli makanan buat bekal kami di
kereta api, martabak seharga RM 2,5.
Puas
berkeliling kami memutuskan untuk segera kembali ke KL Central dengan
menggunakan MRT ongkosnya RM 1. Lumayan lama juga kami menunggu sebelum jadwal
kereta api ke Singapore. Selama menunggu kami lesehan di stasiun kereta,
ngecharge HP Di Malaysia Stop kontaknya
berkaki 3 lohh kalo ga punya connector nya ga bisa dicolokin yang kabel dengan
kaki 2. Untung ada Bapak – bapak etnis tionghoa yang ngajarin gimana caranya.
Caranya adalah lubang yang berada di
puncak segitiga di tekan, aku menggunakan tutup pulpen menekannya, selama
ditekan masukkan colokan 2 kaki. Stelah masuk lepas tekanan di puncak segitiga
dan arus pun mengalir. Hehehhe. Akong
Makasih ya Ilmunya, sangat berguna.
Selama
menunggu kami bertemu dengan banyak orang Indonesia yang akan ke Singapore dan
surprise nya lagi ternyata mereka orang Medan. Ga pernah ketemu di Medan ehh
ketemu di Malaysia. Kayak dikampung sendiri jadinya. Waktunya sudah tiba untuk
naik kereta. Nomor tempat duduk kami 11 dan 12 AB. Setelah duduk kami pun
membuka bekal makanan yang sudah kami bawa di kereta api. Mmm rasanya ga lidah
banget. Uhhh Cuma kemakan separo sisa nya mohon maaf makanan nya jadi mubazir.
Perjalanan Kuala Lumpur – Singapore ditempuh dengan jarak 7 jam berarti kami akan sampai besok pagi. Malam ini
Byeee Kuala Lumpur.