Minggu, 21
April 2013
Selamat
Hari Kartini untuk perempuan Indonesia.
Hari ini
kami akan bangun sangat pagi karena
pesawat yang akan membawa kami ke tujuan berikutnya itu jam 6 pagi. Jadi kami
harus berangkat dari rumah setidaknya jam stengah 4 pagi. Agak rempong karena
kami baru berangkat jam 4 pagi. Semua barang-barang udah rapi koq. Hmm kalo
diliat-liat tas yang bawa beranak lohhh nambah 1 hasil dari belanja di Jakarta.
Hihihihi
Check ini
selesai nunggu waktu waktunya terbangan d, 1 jam kemudian kami sudah sampai dan
Welcome to Jogjakarta (padahal Bandaranya Adisucipto Solo tapi di sabotase sama
Jogja J)
Perjalanan sesungguhnya di mulai. Dibandara sudah ada yang menjemput kami.
Pertama nyari makan sarapan, nyoba Gudeg Yu Jum, katanya terkenal dan enak.
Pesan saat ini makanannya datang 1 jam kemudian. Dan RRRRRrrrasanya itu sangat
tidak dilidah untuk kami orang Medan. Serasa makan permen karena manisnya. Terbukti
makanan yang kami pesan nasi dan telurnya ludes tapi gudegnya ga tersentuh.
Baiklah
karena hari ini kami akan ke Borobudur, Prambadan, Merapi, dan Parangtritis. Selesai
sarapan yang gada duanya itu *_^ itu kami langung ke Borobudur. Tancappp gasss.
Whusshhhhh. Sampai di Borobudur disambut dengan cuaca panas ( 4 kali ke
Borobudur blom pernah ketemu Hujan, selalu panas membahana). Dari Medan aku dan
mamak udanh nyiapin payung lipat dan tawaran penjaja payung pun tidak berhasil
dalam arti sebenarnya ‘sedia payung sebelum ditawarin’ hehehe
Selesai
dari Borobudur kami berencana ke Merapi tetapi ohhh tetapi tidak jadi behubung
karena ohh karena Nyasar (waktu yang terbuang sia-sia) kami teruskan ke
Prambanan dan Parangtritis,tapi karena kami belum makan siang akhirnya kami
singgah ke warung kecil yang sederhana, dengan makanan yang bisa ditelan (red. Masih
dilidahlah) dan ternyata juga murah. Selesai makan tancab gas lagi. Tapi karena
hari sudah sore sepertinya Prambanan kami tangguhkan dulu, lanjut ke
Parangtritis.
Disana Cuma
makan jagung bakar, trus jalan sepanjang pantai dan poto – poto. Upsss Sholat
magrib juga ding disana. Selesai magrib kami menuju penginapan yang sudah
menanti kami. Sampai di Hotel dan semua urusan administrasi selesai aku, Mas
Didit, Mamak dan Bapak jalan – jalan disekitarnya Malioboro. Tapi mamak dan
bapak kecapean kayaknya jadi duluan istirahat.
Tinggal aku, Mas Didit dan Puput
yang menjelajahi Jogja Malam hari. Tujuan kami adalah Alun-alun Selatan. Si Puput
panasaran dia kenapa ga bisa melewati Beringin kembar walaupun berkali-kali di
Coba. Heheheh lucu aja. Mas Didit ga mau nyoba (takut malu kale yaaa) nah kalau
aku nyoba dan berhasil. Heheheh.
Aku punya
teori sendiri kenapa ga mudah melewati Beringin Kembar, ketika kaki kita
berjalan di garis lurus dengan mata yang terbuka saja masih tidak berjalan
digaris lurus tersebut, kenapa ? karena
dua kaki melangkah tidak konsisten atau tetep dalam melangkah bisa saja kekanan,
bisa saja kekiri pengelihatan lah yang meluruskannya, apalagi dengan mata
tertutup. Menurutku yang bisa berjalan lurus adalah model professional. Heheheh.Cuma
Teori lohhh
Hari ini
kami tutup dengan tidur sekamar berlima. 250 ribu dengan 2 king size, kamar
mandi di dalam, AC. Muuuraaahhh I Reomended for Hotel Sala 4 jalan Dagen family
room.
Senin, 22
April 2013
Pagi-pagi
kami sudah bergerak jalan ke Semarang Hmmm tapi sebelumnya kami isi lambung
dulu di Mbok Berek. Di Semarang tujuan kami adalah Lawang Sewu dengan 1000
pintu nya. Banyak berubah dan sedang proses renovasi, 4 tahun lalu saat aku
kesana pintu depan masih dibuka tapi sekarang ditutup karena sedang renovasi,
tapi suasana lebih terang karena ada pengecetan ulang dimana-mana, lebih ramai
pengunjung. 4 tahun lalu saat aku kesini kesannya angker karena ga banyak
pengunjungnya.
Berkeliling
dengan guide yang menjelaskan tentang Lawang Sewu ini aku, Bapak dan Mamak
milih duduk saja menunggu Mas Didit dan Puput yang penasaran dengan ruangan
bawah tanah. Aku ga ikut karena sudah pernah kebawah dan harus ada disamping
orang tua ku tercinta.
Mengingat kisah Lawang Sewu ini takjub, menyeramkan dan
sadis. Kantor kereta api di Jaman Belanda beralih fungsi menjadi penjara bawah
tanah dan tempat eksekusi di Jaman Jepang. Aihhh tak sanggup aku membayangkan
rakyat kita disuruh berdiri di ruangan bersekat ukuran 1x1 dan ditempati oleh 10 orang
didalamnya harus berdiri, ada tempat seperti kolam yang berisi air atau pasir
yang hanya bisa ditempati dengan jongkok saja. Didalam situ disiksa atau akan
dipenggal lehernya dan dilatakkan di kolam yang berisi pasir agar darahnya mengering.
Duh duh duh Stop membayangkan, Buat bergidik aja
Selesai
dari Lawang Sewu, kami sempatkan untuk bertemu dengan teman-teman Bapak saat
pendidikan di Jakarta dulu ternyata mereka sudah 35 tahun ga ketemu. Wowwww,
cerita nostalgia adalah cerita dimana saat mereka ketemu di usia awal 20an.
Hmmm reuni nih ceritanya si Bapak.
Selesai
dari Semarang waktunya kami balik ke Jogjakarta. Lagi – lagi kami ga mau diam,
malam itu kami jalan-jalan lagi di seputaran Malioboro.
Rabu, 23
April 2013
Pagi ini
kami akan menyelesaikan perjalanan kami Kraton dan Prambanan. Kami berangkat
pagi-pagi sekali tujuan pertama adalah kraton, dipandu dengan guide menyusuri
sudut-sudut kraton, sayangnya kami tidak berada disana pada hari minggu jadi
kraton lebih sepi dan tidak ada pertunjukan. Saat aku mengunjungi kraton 3 tahun lalu suasana ramai
dan sangat, ada pertunjukan wayang orang.
Setelah
dari sini kami berkunjung ke Prambanan, Ada paket yang menawarkan kami untuk berkunjung
ke Candi yang lain, kami pun kesana dengan transport yang sudah disediakan.
Prambanan Candi yang megah menurut si Puput adek ku, Candi ini lebih megah dari
menara Effel di Paris dan Candi Prambanan ini adalah lambang perjuangan cinta sejati
kata si Puput. Megahnya Prambanan kami nikmati berkeliling candi sambil
bercerita dan membandingkan dengan Taj Mahal. Si Puput ini bisa aja dehhh
Berhubung
besok kami harus kembali ke Medan, waktu masih menunjukkan pukul 3 sore kami
kebut ke Bringharjo. Ibarat kata tak indah pergi kemana-mana tanpa buah tangan
(halahhh bilang aja mau Belanjaaa…kikkikikik) Si Bringharjo Si Puput ngeborong
Bakal Baju. Wooowww banyak sekali, katanya untuk anggotanya biar seragam. Hmmm oke
lah kalau begitu. Si Bapak ga mau ngikut malah milih balik ke hotel, kecapean
kali yaa. Heheheheh.
Walaupun
belum puas liat-liat dan Belanja di Malioboro (Kata Mamakku) semua
barang-barang untuk oleh-oleh sudah didapat. Kami pun balik ke Penginapan. Ehhh
ternyata ohh tenyata adek kocikku merajok (Si Puput.Red) hehhehe susah bujuk
anak siapudan ini. Malah perut lafarr lagi. Dengan segala cara akhirnya proses
pembujukan pun selesai. Kami makan di Lesehan Malioboro. Muahalll menurutku
harganya, mending angkringan. Hiks.. eh si Puput sempat ngamen disana. Lagunya KLA
Project – Jogjakarta dan hasilnya kereeeennn kali dekkk.
Baiklah malam
ini ditutup dengan packing barang-barang yang menjadi tanggung jawabku. Dan lagi-lagi
tasnya beranak lagi. Hehehehe
Rabu, 24
Mei 2013
Hari
terakhir, ada oleh-oleh si Puput yang ketinggalan pagi-pagi kami ke Bringharjo
dan ternyata belum buka, ada tukang beca yang nawarin keliling liat Dagadu,
Bakpia, segala macam –macam lah. Ehh ternyata itu becak bukan dikayuh lagi loh
tapi udah pake mesin kereta (sepeda motor.red) jadi dia ga akan takut bawa
bandan pupun yang gedenya itu gabungan badan ku dan Mas Didit. Pagi begini
nikmati Jogja itu sesuatu yaaa. Dari semua tempat yang dibawa kami hanya
tertarik di Bakpia, yang lain tidak la yauuu. Heheheh.
Karena
sudah jam 9 kami menuju Bringharjo nyari oleh-oleh yang ketinggalan dan makan
di depan Bringharjo. Setelah itu balik ke Hotel dan siap-siap ke Bandara
Pesawat
kami dari Bandara Jogja sekitar jam 1an dan akan berlanjut dari Jakarta jam
5an. Mas Didit ga ikut pulang karena tiketnya besok jadi dia tinggal di Jakarta
dan kami terbang. Setelah itu Welcome to
Medan my lovely City.
Senang
rasanya selama seminggu bersama dan bisa bawa orang tua jalan-jalan. Semoga
tahun dengan kita bisa jalan-jalan lagi ya Mak Ya Pak. Jaga kesehatans selalu
yaa… LOVE YOU MAK, PAK, MAS DIT, PUPUT
*_^