Tuesday, December 09, 2014

Backpacker in Ramadhan 2014

Maaf perirsahh nge blog nya telat... biar poto - poto nya tetep eksis kita up load lah ya biar pun telat

Perjalanan backpacker kali ini dilaksanakan tepat di bulan Ramadhan tujuan kami adalah Jogjakarta kota dengan sejuta pesona yang buat aku jatuh cinta dengan kota ini sampai-sampai tanpa terduga selama 6 tahun berturut - turut 2009, 2010,2011,2012, 2013 dan 2014 aku selalu mengunjungi kota ini. Dengan sahabat-sahabat terbaik, keluarga, dan orang-orang terdekat. Selalu saja ada kenangan indah dibalik setiap perjalanan walaupun sudah berkali-kali aku menginjakkan kaki di Kota Gudeg ini.


Kali ini perjalanan ku bersama rekan-rekan kerja ku. Moment Rapat Kerja Nasional yang dilaksanakan di Jakarta membuat kami mengambil kesempatan untuk melanjutkan perjalanan ala backpacker ke Jogjakarta. Lumayan hemat ongkos dari Medan - Jakarta yang mendapat fasilitas dari kantor.


Perjalanan kami dimulai pada hari sabtu, 19 Juli 2014. Sore itu kami akan berangkat ke Jogja dgn menggunakan bus. Belum ada tiket di tangan saat itu adalah H-8 Idul Fitri. Ada kekhawatiran kami tidak dapat tiket saat itu. Karena sudah niat kami pun ke Jogja dengan menggunakan Bus dari terminal Rawamangun

Perjalanan bus yang seharunsya hanya 10 - 14 jam kami tempuh lebih dari 20 jam. Lagi - lagi karena persiapan jalur mudik. salah satu jembatan perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah di tutup sehingga kami harus keliling melalui jalur selatan







Welcome to Jogja and Dieng

20 Juli 2014
Menginjakkan kaki di Kota ini lagi. Kota dengan daya tarik yang buat aku ga akan pernah bosan kembali lagi disini. Untuk menghemat waktu kami menyewa sebuat mobil, buat kenyamanan juga. Ketemu dengan anak Medan sang perantau. Hai Arii.... salam kenal dan thank Rholand sudah menambah teman kita di perjalanan. 

Baiklah karena berkali-kali ke Jogja belum pernah ke Dieng kali ini aku dan teman-teman akan langsung ke Dieng. Malam ini kami dedikasikan diri kami untuk nginep di Dieng... Sebelumnya buka pausa dulu pas waktu berbuka...  Berrrr ternyata dingin permirsahhh
Rencana besok pagi akan mendaki puncak tertinggi di Dieng - Sikunir buat liat sunrise, Dari malam sudah rencana abis sahur langsung bergerak sekitar pukul 4 pagi eh tapi rencana tinggal rencana akhirnya kita bergerak jam 5 pagi, yang ternyata ohh ternyata jam 5 pagi di jogja itu sudah mulai kelihatan ufuk memerah semantara di Medan jam 5 subuh juga belom





21 Juli 2014
Walaupun puasa tidak akan melemahkan fisik kami. Gunung Sikunir tidak terlalu tinggi tapi tetap saja buat aku yang sudah menggantungkan carrier untuk higking wooopppssssss terasa capeknya. Nafas serasa satu satu. Dengan semangat yang ga pernah mati kami terus melangkahkan kaki. Rholang dan Kak Evi tertinggal dibelakang sepertinya mereka menjalani pendakian saling mendukung. Salut buat Mak Evie... walaupun udah turun mesin semangatnya bisa disejajarkan dengan Rholand yang bebadan paling tegap diantara kami... Hehehhe. Sepanjang jalan beberapa kali aku berhenti dan berpapasan dengan orang yang sudah turun (Kayaknyaa... si surise terbitnya ga nunggu-nunggu kita dehh... ) Fiuhhh nangung yang penting nyampe puncak dan foto - foto

Finally dengan nafas setengah dewa akhirnya My team n I nyampe juga di Puncak yang sudah terang benerang. Kulirik jam masih jam 6 tapi sudah seperti jam 9 aja waktu Medan. Menghilangkan kekecewaan waktunya berposee... cekrek... cekrekkkk... cekrekkk







Selesai berpoto-poto dengan berbagai pose kami lanjutkan ke "TELAGA WARNA" pengen liat apa aja sihh yang ada disana. Taman alami yang ada danau dan berberapa Goa-goa dan peninggalan sejarah. Enjoy aja dehhh di beberapa objek wisata disana ada kawah, ada juga Candi Gatot Kaca, Candi Sembaura.


Ga boleh dilupakan Ga afdol rasanya kalau udah nyampe ke Jogja tapi ga ke Borobudur... Lanjut lagi poto - poto nya. Upsss masih ada waktu ke Parang Tritis... Ayokk Mas kita kebut nih mobil buat ke Paris liat sunset kalo tadi ga depat sunrise semoga kali ini dapat sunset. Apa hendak dikata si 'sun' hari ini tidak berpihak pada kami. di Parang Tritis cuacanya mendung sehingga ga bisa melihat sunset. Ato apa dia takut kali ya karena kita anak Medan ??? Tenang Mas... kita anak Medan tapi Jawa juga jadi sodara kita lohhh. Kekecewaan kami terobati sama pose-pose banci poto kami. yang penting poto. TITIK


Malam ini kita nginep di Kota Jogja Hotel Indonesia jalan Dagen. Murah dan sangat layak buat ditempati. Wisata malam. tujuannya adalah Alun-alun Selatan dan Taman Pelangi (sssttt... aku blom pernah ke Taman Pelangi makanya aku minta kesini...) Pada nyobain mau lewat beringin kembar tapi gada yang berhasil. Naik sepeda berlampu, makan, keliling... Wooowww amazig nite with my team

22 Juli 2014
Hari terakhir di Jogjaa... ga lengkap kalau belum ke Malioboro dan Brigharjo.. Monggo Mas silahkan diborong..... Dipuasin borongnya

Malam kami harus naik kereta ke Jakarta... dari Jakarta akan lanjut ke Medan dengan pesawat. Jogja akan menjadi kenangan tak terlupakan lagi buat ku. Kereta api yang membawa kami ke Jakarta pun berangkat. Selamat Tinggal Jogja. Aku pasti akan kembali lagi dengan orang-orang yang aku sayangi

Sahabat... terima kasih sudah melukiskan satu lagi kenangan berharga bersama kalian my team. Perjalanan indah ini akan menjadi sejarah dihidupku.

Monday, July 07, 2014

Tobatnya Seorang GOLPUT

9 Juli 2014, pertama kali aku merasa deg degan dan peduli dengan yang namanya PEMILU. Entah apa yang merasuki diriku sebegitu semangatnya aku dengan PEMILU kali ini. Ini adalah momentum Indonesia untuk menentukan Pemimpin negeri 5 tahun ke depan. Ya ! memilih Presiden Ke 7 Republik Indonesia. Tidak seperti pemilu biasanya kali aku bersemangat sekali untuk ikut meramaikan pesta demokrasi ini.

Biasanya ketika pemilu datang baik Pemilu untuk memilih Pimpinan Kepala Daerah Gubernur/Walikota bahkan Calon Legislatif adalah kesempatan buatku untuk merencanakan  liburan dan jalan-jalan atau bahkan waktunya bersantai dirumah tanpa harus pergi ke TPS. Karena Pemilu buatku adalah liburan. Karena dalam fikiranku ketika aku memilih dan ternyata calon yang dipilih tidak dapat mengemban amanah maka aku akan ikut mensukseskan keterpurukan bangsa ini. Heheheh

Mungkin karena Calon Pemimpinnya hanya 2 dengan bermacam-macam intrik dan persaingan dari Tim Sukses dan Relawan. Bahkan sepertinya orang-orang yang tidak pernah berbicara soal politik kali ini ikut ambil bagian untuk mendukung atau tidak mendukung salah satu calon Presiden. Terkadang bentuk dukungan sudah mulai tidak sehat dengan memposting keburukan bukan JAGOANNYA memuji setinggi langit ‘JAGOANNYA’. 

Ibarat sebuah pertarungan hidup mati aku sebut 'Ultimate Championship' antara No 1 dan No nomor 2. Media social menjadi ‘ladang’ untuk melancarkan serangan baik secara langsung dan tidak langsung, White Campaign atau Black Campaign dan tenyata serangan yang dilakukan bisa dikatakan berhasil dengan sempurna. Isu yang disampaikan mempengaruhi pembaca untuk menerima dan menolak Capres tersebut. Ada yang kekeuh dengan pilihannya dan menganggap segala sesuatu dari lawannya adalah pembohongan, hatinya tidak menerima masukan lain apapun tentang keberhasilan calon presiden lawan. Bahkan Media televisi mendukung proses Pembenaran bak seorang “Tuhan” atau pemburukan Bak seorang “Iblis” silahkan memilih Televisi ‘Sang Pengusung’ Capres. Mau Pro dengan nomor 1 bisa ke stasiun TV A atau Pro dengan nomor 2 silahkan ke  Stasiun TV B.

Sangkin seru nya pertarungan 2 calon presiden yang sedang membooming, aku terikut dengan arus yang sedang nge-trend, ketidaktertarikanku akan politik ternyata memaksaku untuk ‘TERTARIK’ dengan apa yang terjadi sekarang. Sebelumnya ketika ada salah satu teman memberitakan tentang JAGOANNYA di media sosial aku hanya menscrol kebawah dan melewatinya. Ketika sedang berkumpul dengan teman-teman dan berbicara soal politik aku bisanya memilih diam dan mencari topik lain. Tapi tidak dengan sekarang aku benar-benar mengikuti perkembangan masing-masing capres secara runut. Ketika salah satu CAPRES DIHITAMKAN, segera akan ada PEMUTIHAN untuk capres tersebut. Bahkan aku sudah dapat memilah  sumber berita sebelum membuka seluruh isi berita, jika dari situs C,D,E dan F adalah pemberitaan tentang kebaikan nomor 1 dan pemburukan nomor 2. Sedangkan jika ingin mengetahui pembernararan dari si No 2 dan keburukan dari nomor 1 silahkan membuka situs G,H, I dan J. 

Teman…

Pahamilah kalian salah satu dari mereka adalah Presiden Kita nantinya. Calon yang dengan mati-matian kalian bela dan calon yang  kalian benci tanpa dasar dan di jelek-jelekkan adalah Pemimpin Bangsa ini untuk 5 tahun ke depan.

Jangan berlebihan menilai seseorang... kita rakyat kecil ini tidak mengenal mereka secara langsung, kita hanya tau mereka dari media. Jangan sampai gara-gara pilihan yang tidak sama kita tidak berteman. Pilihan boleh beda itu lah bentuk demokrasi. 

Suatu saat mungkin kita bertemu dengan bangsa asing dan bertanya siapa presiden kita, bagaimana dia memimpin dana apa hasil kepemimpinan yang sudah terbukti.  Jika kita mencintai bangsa ini, mau tidak mau kita harus menceritakan hal positif tentang beliau walaupun ternyata bukan jagoan kita. Karena kita adalah bangsa Indonesia. Karena kita cinta negeri Indah ini

CERDAS lah memilih teman...

Aku NETRAL dan GOLPUT, kali ini pun aku akan menjadi orang yang tetap netral tapi tidak GOLPUT. Aku akan memilih secara sah dan meyakinkan Calon Presiden Jagoan ku. Benar - benar ingin meramaikan dan ikut ambil bagian. Besok pagi aku akan bangun pagi, dengan semangat aku berangkat ke TPS. Menunggu nama ku dipanggil, membuka surat suara di depan petugas setelah aku yakin surat suara itu bersih aku akan masuk ke bilik TPS, membuka surat suara lagi dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim aku akan mencoblos salah satu jagoanku. Melipatnya dan memasukkan surat suara ke kotak suara, biar sah jari kelingkungku akan ku bubuhi tinta tanda aku memilih. Selesai 

Tidak perlu ditanya aku pilih siapa, Pilihan itu akan tetap menjadi rahasiaku dan Bilik TPS. Tapi yang jelas aku sudah menentukan pilihan. Biarlah untuk tetap menjaga kenetralan aku tetap merahasiakannya

Aku mencintai negeri ini, sejauh mana kaki ku melangkah menjelajah dunia, aku selalu rindu  akan negeri ini, Karena aku dilahirkan, dibesarkan di negeri Indah ini dan Aku akan mati di negeri ku tercinta INDONESIA

Siapapun yang akan menang nanti bukanlah kemenangan satu calon tapi kemenangan kita semua bangsa dan rakyat Indonesia. Kemenangan kita untuk Indonesia yang lebih baik. 

Mari datang ke TPS dan kita sukseskan Pemilu Presiden. Jangan Golput teman... 

SALAM DAMAI

Wednesday, June 25, 2014

Barang-barang yang wajib dibawa Backpacker

Temans kadang kita bingung apa yang wajib dibawa saat mau backpacker. Sering kali yang kita bawa tidak berguna saat kita melakukan perjalanan, terlebih-lebih backpacker yang membutuhkan 'keringkesan' dan efesien. Tidak membawa barang terlalu banyak tetapi tidak kekurangan juga. 

Ditulisan ini saya akan coba membuat daftar barang-barang yang wajib dibawa saat mau traveling khususnya backpacker semoga berguna buat kita semua yaaa

1. Pakaian pribadi
Pakaian atau Baju atasan : , kalau berpergian di daerah pantai atau tropis cukup bawa pakaian yang ringan dan nyaman berbahan kaos lebih penting. Silahkan dihitung waktu berpergian. Saya biasanya untuk 1 hari 1 baju. Kombinasi pakai teng top dengan cardigan, atau t-shirt lengan pendek dengan manset tangan. Saya rasa cukup praktis. Dan bisa bermacam-macam kombinasi. Untuk yang berpergian daerah gunung Jacket itu jadi hal wajib untuk dibawa.

Celana atau rok : karena saya menggunakan jilbab tentunya untuk urusan pakaian bagian bawah harus yang panjang. Saya pilih bahan paling nyaman untuk berjalan. Jumlahnya biasanya 1 celana untuk jeans itu untuk 2 atau 3 hari. (Triknya… biasanya jika sudah saya pakai hari ini besok saya pakai celana/rok yang lain, besok nya boleh pakai yang kemaren sudah dipakai… sstttt jangan bilang-bilang yaaa)

Jilbab : saya jilbab backpacker jadi kemanapun pergi hijab ga boleh lepas. Cari bahan yang nyaman buat dipake, sesuaikan dengan warna pakaian yang dibawa (walaupun backpacker harus tetep gaya dunx) Upayakan bawa jilbab yang gampang dipake atau jilbab yang seperti mukenah, kalau mau lebih ringkes bawalah beberapa pakaian dengan warna yang senada dengan jilbab jadi bawa 1 jilbab warna untuk beberapa pakaian senada

Kaus Kaki : buat saya ini wajib karena kadang berjalan backpacker di teriknya hari atau dinginnya cuaca akan sangat menolong sekali. Saya biasanya bawa 2 pasang 1 yang tebal dan 1 yang tipis

Underwear :Ini yang suka ketinggalan… padahal ini paling penting. Walaupun backpacker harus tetep nyaman dan bersih. (Khusus cewek :  Gunakan pentiliner untuk menghemat dan menjaga kebersihan dan kesegaran)

Sarung / kain pantai : Yakinlah ini sangat berfungsi sekali sebagai selimut, handuk emergency, alas duduk, baju emergency, sajadah dan lain-lain buat saya ini WAJIB

2.Obat-obatan pribadi
Temans jangan menyusahkan orang lain saat kita berpergian, buat kamu yang punya penyakit khusus silahkan bawa obat-obatan pribadi tapi secara umum untuk obat-obat pribadi yang saya bawa
-          Syirup masuk angin yang sachet
-          Obat mag yang bisa dihisap
-          Minyak kayu putih/fresh care/balsem atau sejenisnya
-          Paracetamol/ Obat sakit kepala
-          salep nyeri-nyeri otot/pegal
-          Betadine
-          Hansa plas
-          Tetes mata
-          Anti mabuk
Semua yang dikemas dalam ukuran kecil biar praktis dan di packing pada dompet kecil yang praktis dimasukkan dalam tas yang mudah dijangkau

3.Peralatan Ibadah Walaupun backpacker ibadah jangan lupa, untuk cewek bawa mukenah yang praktis dan ringan. Sekarang ini ada mukenah dari bahan parasut yang kalau dilipat cuma sebesar genggaman tangan, so gada lagi alesan bilang berat bawa mukenah.


4.Gadget dan kawan-kawannya
Jangan sampai lupa untuk bawa gadget. Penting Lohhh buat mengabadikan foto. Buat temen bosan saat di dalam kenderaan, buat jadi alarm. Apa aja yang harus dibawa. Yukk kia simak
-    Handphone atau telepon genggam : ini kayaknya buat orang sekarang udah seperti separuh nyawa. Lebih baik ga bawa dompet dari pada ga bawa HP.
-    Camera : ini paling penting buat mengabadikan foto
-    Jangan lupa bawa charger nya sekalian kalau ada power bank lebih bagus
-     Buat yang punya gadget segambreng (kamera, tab, hp, handycam, dll) bawa lah kabel sambung untuk arus listrik biasanya hotel hanya menyediakan 1 sumber api. kalau bawa banyak kan bisa nge cash gadget banyak

5.  Peralatan Kegantengan dan Kecantikan
Siapkan mulai dari sikat gigi, pasta gigi, sabun, shampo shachet, pembersih wajah, pelembab, sisir, bedak, lip gloss, deodorant, gunting kuku, dll yang dianggap perlu

6. Lain - lain  
-    Anti nyamuk, kita ga pernah tau dimana kita akan duduk 
-    Multivitamin, backpacker akan sangat menguras tenaga tapi jangan sampe gara-gara kecapean jalan-jalan yang sudah terbayangkan indah jadi ga menarik karena sakit
-   Payung : ini salah satu peralatan tempur buat ku. Ga pernah ketinggalan aku bawa baik backpacker di dalam negeri maupun luar negeri. kan ada pepatah sedia payung sebelum hujan. kalau kali ini adalah makna sebenarnya
- Buku catatan kecil beserta pulpen : yakinlah ini akan sangat dibutuhkan
- Benang dan jarum jait : Gada yang tau temans, kejadian saat backpacker. bisa aja ada yang sobek sangat berguna lohh. buat se simple mungkin
- tissu
- hand hanitizer

Nah jika semua barang-barang sudah terkumpul, masukkan ke tas ransel, ransel lebih baik buat backpacker biar lebih ringkas. 

Cara ngepack barang-barang juga ada tehniknya, semua yang bersifat kain digulung seperti bolu gulung biar ga terlalu kusut trus diikat karet. kemudian dimasukkan ke dalam plastik supaya kalau kena hujan semua barang-barang tetap kering. Bagian bawah upayakan semua barang-barang yang tidak untuk digunakan dalam waktu dekat, trus bagian atas yang paling sering diambil. kalau bisa semua barang-barang di dalam tas mudah diambil dan mudah di susun 

Semoga bermanfaat temans...
Salam backpacker... 





Thursday, June 19, 2014

9 Hal yang Harus Dipersiapan Sebelum Backpacker

Buat yang baru memulai untuk backpacker dan ga tau bagaimana persiapannya. Disini coba saya tuliskan apa yang harus disipakan sebelum backpacker. Ini sekedar tips ala saya lohhh. Mudah-mudahan bermanfaat yaaa

Pertama : Tiket...
Pastinya… Kalau mau dapet yang murah atau yang promo biasanya pesen tiketnya 1 tahun sebelum keberangkatan, buat yang kerja ga usah mikirin cuti dulu, yang harus difikirin adalah dapet tiket murah untuk jalan-jalan (hehehehh ) urusan cuti masih bisa diajukan 1 bulan sebelum keberangkatan. Airlines yang suka promo itu Air Asia, Citilink, sama Tiger ketiga perusahaan ini low cost dan suka ngasih tiket promo

Kedua : Pasport...
Pasport ini adalah tiket awal untuk menjelajah dunia, buat kamu yang mau travel keliling dunia jangan lupa buat passport.  Di Medan Cuma 255 ribu ga pake calo dan bisa di urus sendiri dengan sabar mengantri. 
Aku punya passport terlebih dahulu tanpa tau mau kemana aku pergi dengan pasport itu dan passportku baru ter stempel negera lain itu 2 tahun setelah passport dibuat. Awalnya cuma mikir buat jaga-jaga siapa tau dapet rezeki buat jalan-jalan ke LN atau dapet training ke LN ga buru-buru harus buat passport, dan rata-rata kalau kerja di NGO internasional mereka minta no pasport di masukkan dalam coloum CV.

Ketiga : Tentukan tujuan wisata...
Sebelum berangkat bagusnya berselancar dulu mencari informasi tempat-tempat yang akan di kunjungi di tempat backpacker. Misal : sarana transportasi ke tempat wisata, berapa ongkos kesana, biaya masuk ke tempat wisata semua informasi yang didapat di tulis dalam catatan kecil yang bisa dijadikan referensi, akan sangat membantu saat action sesungguhnya.

Keempat : Visa
Buat kamu yang akan berpergian ke luar negeri dan ternyata harus ada visa masuk jangan lupa urus visanya baiknya 1 atau 2 bulan sebelum berangkat karena kalau terlalu cepat mereka menolak dan menyarankan balik lagi 1 atau 2 bulan sebelum kerangkatan. Saat mengurus visa silahkan dibawa  persyaratan mengurus visa nya (googling dulu yaaa, biasanya beda Negara beda syarat-syaratnya) Ada lembar aplikasi yang harus diisi dan harus mencantumkan secara detail data-data dan tujuan wisata. Jangan lupa diperhitungkan apakah akan 1 kali saja masuk kenegara tersebut atau 2 kali. Kalau 2 kali bisa menggunakan visa double entry kalau Cuma sekali single entry aja.

Keenam : Penginapan
Seorang backpacker berupaya agar kalau bermalan di kenderaan misal di bus, di kereta api dll menuju tujuan berikutnya, tapi ada kalanya memang harus bermalam. Silahkan buat yang mau bermalam di stasiun, terminal, masjid atau rumah sanak saudara untuk penghematan. Tapi saat tidak ada tempat bernaung di malam hari dan butuh istirahat yang cukup dengan kenyamanan mau tidak mau harus memesan penginapan.  Silahkan googling hotel yang dekat dan terjangkau tempat wisata, kalau mau beli saat di tempat bisa saja asal sudah punya referensi hotel/ penginapan nya.
Kalau musin liburan baiknya memesan terlebih dahulu agar tidak kehabisan tempat, bisa langsung menelpon hotel tersebut dan ditransfer ke hotel tersebut atau bisa saja memesan melalui jasa pemesanan online. Ternyata jauh lebih murah dengan pemesanan online daripada pesan langsung. 

Ketujuh : Persiapkan Cuti
Buat para pekerja jangan lupa cutinya diajukan sebelum saat keberangkatan yaa, beda perusahaan beda peraturan, ada yang mengajukan minggu ini langsung dapat cuti, ada yang harus 1 bulan sebelumnya. Tidak bisa cuti jika tidak ada yang menggantikan, atau tidak bisa cuti kalau target pekerjaan belum selesai. Ya sudah persiapkan saja semuanya. Jangan sampai backpacker malah menghancurkan pekerjaan

Kedelapan : Uang
Ini paling penting adalah mempersiapkan duit.. hitung pengeluaran. Biasanya backpacker jauh lebih murah dari pada ikut travelling dengan packet wisata. 
Buat yang mau ke Luar negeri jangan lupa tukar rupiah ke mata uang negara tersebut. Bawa rupiah juga buat jaga-jaga. Yang punya kartu kredit bawa aja. Kadang berguna lohhh apalagi yang suka belanja. 

Kesembilan : Khusus 
Yang paling penting buat seorang backpacker adalah keberanian. Jalan-jalan ala backpacker dengan ransel dan tanpa paket wisata. Semua dilakukan sendiri, tujuan wisata ditentukan sendiri dan pergi ketempat wisata tanpa guide. Seorang backpacker haru taus kondisi tempat yang akan didatangi baik budaya, maupun bahasa. kalau ga tau bahasa pasti menggunakan bahasa tubuh dan seorang backpacker akan survive sendiri bagaimana keluar dari kesulitan di tempat asing tersebut. 

Kata kunci kalau mau backpacker : Berani, Nekat dan Survive 

Selamat ber backpacker ria... Mari taklukkan dunia... 

Monday, May 05, 2014

Tentang Seseorang_Bapak ku Ayah terhebat Sedunia. Selamat Ulang Tahun Pak


Hari ini 5 Mei adalah hari Ulang Tahun Bapak Ku. Saat ini usia beliau 57 tahun, dan sudah memasuki usia pensiun.  Menggambarkan beliau itu seperti menggambar sosok lelaki paling hebat sedunia. Bapak ku itu gantengnya dari hati Heheheh. Bapak itu dimata ku orangnya ganteng (kalo ga ganteng mana mau mamakku yaa ? hehehehe) Banyak hal yang diajarkan beliau ke kami anak-anaknya. Bapak ku itu orang nya disiplinnya ngalahin tentara, dulu waktu kita masih kecil kalau Bapak tuh paling marah soal bangun pagi dan sholat. Kan ada tuh anak usia 7 tahun ga sholat boleh dipukul dan Bapak ku itu kalo udah soal sholat disiplinnya... Haaisss tak terkatakan kadang tali pinggang pun melayang. Hik hiks hiks. Tapi Alhamdulillah kekejaman (dulu kami bilang bapak kami kejam. Hehehehe) sekarang membuahkan hasil buat kami anak-anaknya

Hal lain tentang mengikuti aktifitas. Pantang bagi Bapak jika kami ikut aktifitas misal olah raga, kursus, organisasi berhenti di tengah jalan. No !!! No !!! No !!!. Prinsip beliau kalau sudah megikuti sesuatu tekuni dan jangan berhenti. Alhasil jaman sekolah dulu dari SD sampe SMA kerjaan itu ya sekolah, kursus, klub karate, sekolah ngaji MDA, jadwal full book tiap hari. Tapi karena dengan bergitu kami jadi bisa membagi waktu dan mudah-mudah semua kegiatan itu mendapatkan prestasi

Bapak ku itu seperti contoh buat kami anak-anaknya beliau tidak merokok. Dulu beliau perokok berat tapi saat aku masih kelas 2 SD bapak ku sudah berhenti merokok dan TOTAL. Dan itu membuat kedua saudara laki-laki ku tidak merokok. Jadi Alhamdulillah kalau dirumah bebas asap rokok. Kecuali ada tamu yaaa

Contoh lain, dari dulu beliau tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu, dhuha, sunah rawatib dan puasa senin kamis. Dan itu membuat beliau hidup dengan sangat sederhana. Ahhh Bapak ku jadi sangat bersahaja. Beliau tidak Cuma menyuruh tapi juga mencontohkan. Banyak hal fundamental yang diajarkan bapak ke kami. Dulu sekali saat kita masih kecil-kecil, Kalau udah sholat ke masjid bapak membekali kami dengan uang Rp 100 (awal 90an 100 itu gede lohhh)  untuk di masukkan ke kotak infaq dan kalau ada pengemis yang datang ke rumah beliau selalu menyuruh kami untuk memberikan beras kepada pengemis tersebut


Beliau mengajarkan kami kemandirian. Kalau mau ikut kegiatan diluar sekolah Bapak mengizinkan tetapi harus daftar sendiri, beliau akan menemani kami ke tempay kursus tersebut tapi untuk daftar, kami harus melakukan sendiri. Beliau akan menunggu diluar. Ternyata dari hal kecil begini berdampak besar pada kami saat ini, secara tidak langsung beliau mengajarkan kami tentang keberanian dan kemandirian.

Beliau suka sekali membaca dan akhirnya hobby itu nurun ke aku. Kalau Bapak udah baca itu buku Cuma ditinggal waktu sholat, makan aja sambil baca buku. Nah kalau kita berdua (aku dan bapak) lagi baca buku mamak ku yang galau karena kalah sama buku. (heheheheh Sorry Mak) 

Pesan beliau buat kami anak-anaknya. Bapak tidak memiliki harta untuk bisa diwariskan kepada kami anak-anaknya, tidak punya relasi untuk mendapatkan pekerjaan tapi Bapak bekali kalian dengan Ilmu, gunakan ilmu yang sudah ada untuk hidup dan junjung tinggi kejujuran, dan tentunya doa bapak selalu ada untuk kami anak-anaknya. 
Dari Kami 


Bapak itu menjadi inspirasi buat kami anak-anaknya. Dan didikan bapak ku menjadi bekal yang sangat berguna kehidupan kami sekarang dan nanti.

Makasih Bapak
Love You So Much
Selamat Ulang Tahun 

Mas Didit , Mbak Yuan, Puput

Thursday, April 24, 2014

Brother and Sister Backpacke to China - Masjid Bersejarah Huang Zhou China

- Part 9 -

Jum’at 21 Februari 2014


 Ini adalah hari terkahir kami Backpacker di China, nanti malam kami akan kembali ke Kuala Lumpur dan diteruskan besok pagi ke Negara tercinta. Sampai dengan pukul 7 pagi kami masih belum tau kemana kami akan pergi. Apakah akah keliling Shenzhen atau ke Huangzhou. Kalau melihat jadwal kereta dari dan ke Huang Zhou di web itu ada setiap 15 menit sekali jadi Plan A yang kami rencanakan adalah ke Huang Zhou sampai dengan tengah hari dan kemudian balik ke Shenzen untuk keliling Shenzen. Sementara Plan B adalah keliling Huang Zhou dan kembali ke Shenzen sore hari sebelum pukul setengah 5 agar tidak terburu-buru ke Bandara di malam hari.




Shenzhen – Huang Zhou


OK setelah perdebatan sedikit dengan Mas Didit akhirnya kami putuskan untuk Ke Huangzhou. Kami menitip tas di Garden Inn dan berangkat menuju Shenzhen North harus berhenti ganti MRT di Buji. Niatnya kan lewat dari Lou Jie karena ga perlu sambung MRT lagi, jadi kami mencari stasiun Lou Jie yang berada disebrang jalan hotel kami. Tapi persisnya dimana kami juga tidak terlalu tau. Setelah berjalan cukup lama kami belum memukan station MRT Lou Jie. Ada sih tanda rambunya tapi saat kami mengikuti rambu tidak menemukan juga. Kami mengikuti rambu hingga sampai di lorong-lorong toko yang masih belum buka. Aku ga mau jauh dari Mas Didit. Terbayang oleh ku jika aku berjalan sendiri disini dan ada orang yang beniat jahat terhadap ku tidak ada yang tau apa yang mereka lakukan dan aku hanya tinggal nama di negeri orang. Ahhh langsung ku tepis pikiran seperti itu dan aku berlari menyamai langkah ku dengan Mas Didit.


Setelah berjalan terus akhirnya kami menemukan stasiun Low Jie. Masih sepi sekali. Kami naik MRT menuju stasiun Shenzhen North tapi harus mengganti kereta di  Shin Ming Zhong Xin. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 9.30. waktu kami terbuang hampir 1 jam lebih untuk mencari stasiun Low Jie.

Begitu sampai di stasiun kami memesan tiket tujuan Huang Zhou, aku sudah terbiasa memesan tiket disini karena pengalaman hari-hari sebelumnya, tinggal lihat saja counter berbahasa Inggris. Untuk ongkins kereta api Shenzhen – Huang Zhou harus mengeluarkan 79.50 RMB/orang Perjalanan kami tempuh dengan waktu 1 jam kurang lebih, dengan 3 kali pemberhentian. 

Begitu sampai stasiun kami harus naik MRT lagi menuju YueXiu station. Dimana dari stasiun MRT tersebut sudah dekat dengan Mesjid Bersejarah Huang Zhou. Keluar dari stasiun kami bingung mencari arah bagaimana caranya kesana. Berjalan mondar – mandir tanpa hasil, dan berbekal dengan GPS kami berhasil menemukan jalan yang menuju mesjid bersejarah. Aku melihat seorang cewek bermuka oriental dan memakai jilbab berjalan terburu-buru. Kami memutuskan mengikuti si cewek oriental tersebut. Tapi kemudian kami kehilangan dia saat di tekongan jalan, kami ga tau harus kemana berjalan, tapi feeling kami mengatakan kami berada di jalan yang benar. 

Berjalan melihat kanan dan kiri sudah terasa aura muslim disini beberapa kali kami melihat orang-orang berwajah arab melintas di depan kami. Berarti kami tidak salah. Saat itu aku dan Mas Didit melihat ada gapura yang bertuliskan arab aku fikir masjidnya berada di jalan masuk gapura tersebut ternyata salah. Setelah bertanya beberapa kali dan tentunya menggunakan bahasa tubuh kami harus keluar lagi dan begitu berada di gapura kami melihat ada seorang dengan memakai jilbab berjalan. Harus mengikutinya ehh 50 meter dari gerbang gapura dan tepat diseberang jalan ternyata itulah mesjidnya. Mungkin karena mesjid – mesjid disana berbeda dengan mesjid – mesjid yang ada di Indonesia dengan kubah yang megah jadi Aku dan Mas Didit tidak menyangka kalau itu adalah mesjid 


Masuk ke dalam mesjid aku sempatkan mengabadikan berberapa foto-fotodan  Mas Didit sholat tahyatul Aura mesjid, benar-berar berbeda dengan yang ada di Indonesia. Dan ternyata selama aku di negeri China baru kali inilah toilet yang ada air nya untuk membasuh. Benar-benar Islam mengajarkan kebersihan. Luar Biasa….


Didepan Mesjid banyak terdapat tempat makan halal. Mulai dari makanan timur tengah sampai makanan tradisional yang halal. Mesjid tua ini menjadi mesjid bersejarah karena banyak sekali wisatawan berkunjung disini dan lagi-lagi wajah Indonesia dan Bahasa Indonesia yang aku rindukan terdengar disni. Makin rindu dengan Negara ku Indonesia Mas Didit memilih makan di warung muslim di sebrang pintu gerbang mesjid tapi karena semua menunya daging aku ga beminat makan jadi Cuma ngeliat mas Didit makan aja. Di depan rumah makan ini juga ada buah-buah kering yang dijual. Ada kiwi kering, anggur, jeruk, semuanya di keringkan. Kami membeli untuk oleh-oleh ketimbang gada yang dibawa dari sini.



Setelah Mas Didit selesai makan aku juga lapar, aku minta sama mas Didit untuk cari rumah makan muslim yang lain. Menunya ala kebarat-baratan spagetty. Hehehe Mas Didit bilang mau sholat zuhur dulu di mesjid berarti aku harus makan sendirian gapapa lahhh. Gada yang nyulik juga. Heheheheh




Setelah aku selesai makan… koq Mas Didit dan jamaah lain ga selesai-selesai yaaa sholatnya. Karena aku juga sudah bosan menunggu di rumah makan aku langsung aja berinisiatif untuk menunggu Mas Didit didepan pintu gerbang masjid. Pemandangan di pintu gerbang masjid aga berbeda ada banyak orang yang berdiri di depan masjid sambil membawa brochure dan lain lain, pakaiannya keren-keren aku blom tau apa yang akan mereka lakukan disana. Cuma berdiri dan menunggu Mas Didit. 

Sekitar setengah jam aku berdiri menunggu Mas Didit dan jamaah lain akhirnya keluar baru aku sadari ternyata orang-orang yang sudah berbaris tadi membagikan brochure kepada Jamaah masjid. Aku langsung bertanya kepada Mas Didit koq lama kali Mas Sholatnya, sambil ketawa Kecil Mas Didit bilang ini rupanya hari Jum’at Wan… Ya Ampuun pantesan yang keluar masjid laki-laki semua dan lama sholatnya. Udah lupa sama hari akibat kelamaan backpacker. 

Shenzhen… ke Huang Zhou


Menurut internet jadwal kereta api dari Shenzhen ke Huangzhou setiap jam, tetapi kenyataannya tidak setiap jam kereta yang menuju ke Shenzen. Dan saat kami tiba di Stasiun Huang Zhou Selatan kereta yang menuju Shenzen baru saja berangkat dan kereta berikutnya paling cepat 4.25 pm atau 2 jam lagi. Ya Ampuuunn apa yang harus kami lakukan ??? Malam ini kami harus terbang ke Kuala Lumpur. Aku panik takut ga sempat balik ke Shenzhen dan tengah kepanikanku Mas Didit memaksa ku untuk membeli tiket pukul 04.25 pm tersebut. Sempat berdebat karena aku terlalu khawatir ketinggalan pesawat. Mas Didit bilang kita ga punya pilihan semoga waktu nya sempat. Hmmm… dengan perasaan lunglai aku mengikuti Mas Didit berkali-kali aku protes ke dengan jadwal di webseite yang ga sesuai dengan kenyataannya. Jarak Huang Zhou – Shenshen sekita 130 km kalau naik kenderaan juga akan memakan waktu sekitar 2 jam dan kami tidak tau naik apa kesana. Cuma kereta lah yang menjadi alternative. Gada yang bisa diperbuat selain berdoa semuanya on schedule.

Dengan kata lain. Kami tidak akan sempat keliling Shenzhen waktu yang ada kami habiskan hanya untuk menunggu di HuangZhou. Duduk diruang tunggu waktu terasa lama berjalan. Sepertinya saat aku melihat jam, waktu hanya berubah 1 menit sangat lambat berjalan. Kami merencanakan apa yang akan kami lakukan setelah sampai ke Shenzhen untuk mempercepat waktu ke Bandara Shenzhen. Mas Didit berniat dengan MRT tetapi aku lebih memilih naik taxi. Yang jelas kami harus balik ke penginapan untuk mengambil barang-barang yang sudah kami titipkan.

 2 jam berlalu juga kami naik ke kereta dan kereta melaju. Kami tidak menikmati perjalan di dalam kereta, tapi Mas Didit masih bisa tidur… Haiyaaa…. Sementara aku sudah dengan kecemasan tingkat Kabupaten. Cepat lah sampai kalau perlu sampai lebih cepat dari jadwal sebenarnya. 1 jam berlalu dengan sangat lambat akhirnya kami sampai di Shenzhen. Seperti rencana di awal aku dan Mas Didit akan berlari menuju hotel. Mas Didit akan membawa seluruh barang-barang bawaan ku dan aku diminta harus menahan sakit kaki ku, karena ini sangat genting. Jangan manja – manja dulu kata Mas Didit. Kaki ku benar-benar bisa diajak kompromi sakit sih dibawa berlari tapi rasa ketakutan ketinggalan pesawat mengalahkan rasa sakit ini. Padahal aku selalu minta ditungguin kalau naik atau turun tangga. 

Setelah seluruh barang bawaan kami ambil dari hotel kami berdebat akan naik apa ke Bandara. Aku bilang kalau naik MRT takutnya ga akan sempat, butuh waktu 1 jam sampai ke bandara. Sementara kalau naik taxi sekitar  45 menit trus juga tadi antrian orang naik MRT begitu panjangnya. Aku nekat harus naik taxi. Aku bilang ke Mas Didit waktu kami Cuma 2 jam lagi dari take off karena saat itu pukul 6.45 pm kami akan berangkat pukul 09.00 pm hanya ada 2 jam lagi. Sudah 10 menit belum ada taxi yang mau berenti semua penuh. Mas Didit juga mulai panik, dia bilang Aku naik taxi dan dia naik MRT dengan kata lain kami berpisah, tentu saja aku tidak mau. Dengan terpaksa sepertinya Mas Didit mengikuti ku unutk naik taxi dan dia bilang kalau waktu kita 10 menit lagi. Kalau ga ada dapat taxi kita naik MRT. Deal… aku setuju Tenyata susah sekali mencari taxi disini. Akhirnya aku yang keras kepala ini membagi tugas. Mas Didit nyari taksi di depan hotel dan aku di sebrang jalan depan hotel. 

Akhirnya aku mendapat taxi duluan dan aku berteriak dari seberang jalan memberitahu Mas Didit yang dengan segera di datang ke arah ku. Aku tidak bisa berbahasa China, tapi aku fikir airport adalah bahasa umum semua orang juga pasti tau, apalagi supir taxi sudah biasa membawa penumpang. Si supir ga ngerti apa yang aku bilang aku harus menunjukkan ke supir taxi peta MRT Shenzhen yang ada gambar pesawatnya. Dia masih geleng-geleng. Aku minta tolong kepada orang-orang yang di pinggir jalan. Untuk menjelaskan dengan supir taxi. Berberapa orang yang aku minta tolong malah ga bisa berbahasa Inggris. Duhhh susahnya berkomunikasi dengan mereka… Stess, panik, kesal, marah menjadi satu saat itu. Sekali lagi kepada supir taxi aku coba berkomunikasi menunjukkan gambar pesawat di peta MRT dan dia kembali menggelang. Aku merentangkan tanganku kemudian berlagak seperti pesawat yang akan terbang. Dia juga tidak tahu… Ya Allah… susah nya… Mas Didit berhasil meminta tolong kepada orang dijalan untuk menjelaskan kepada supir taxi. Dan supir taxi kembali menggeleng. Kami tidak mengerti menggeleng tidak mengerti atau tidak mau ngantar. STRESSS.


Kita naik MRT Mas Didit berkata tegas, aku harus mengalah waktu 10 menit yang diberikan kepada ku sudah berlalu menjadi 18 menit. Waktu yang sia-sia terbuang padahal 1 menit pun sangat berharga buat kami. Kami berdua berari menuju stasiun MRT dan dari Shaibu menuju Laujie. Semua dengan berlari beruntung MRT arah menuju bandara tidak ramai dan kami hanya perlu menunggu 5 menit untuk naik MRT nya. 


Begitu duduk didalam MRT mata ku terus mengarah peta MRT yang ada di depan ku. Kami harus melewati 30 pemberhentian kalau 1 pemberhentian membutuhkan waktu 2 menit maka kami butuh waktu 60 menit untuk sampai ke Bandara dan butuh waktu 10- 15 menit lagi untuk naik M46 ke bandara. Ahhh semoga tidak terlambat.


Tik tok tik tok…

Kami telah melewati 30 pemberhentian, untuk ke airport kami harus berhenti di Hau Rui dan langsung ada shuttle bus free dengan nomor M46 ke airport. Untungnya kami juga tidak harus menunggu lama. Bus nya sudah penuh dengan aku dan Mas Didit penumpang terakhir. Butuh waktu sekitar 10 – 15 sampai ke airport. Dan 15 menit itu pun berlalu. 

Begitu sampai airport kami langusung berlari untuk check ini. waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 8.30 pm menit. Ga cukup sekali juga nanya tempat check Air Asia, harus 3 kali nanya counter check in Air Asia yang ternyata ada di Barisan I. Wihhh udara dingin, berlari ga minum buat sulit bernafas. Finally Nyampe juga di check in  counter. Wiuhhh lega tapi blom selesai kalau boarding pass blom ditangan.Masalah belum selesai rupanya, tenyata bagasi yang sudah aku pesan dari Medan tidak terdaftar di AirAsia China ini. jadi ransel kami harus naik ke kompartemen di dalam pesawat. Untungnya ransel – rensel ini ga beranak bercucu. 

Mau minta maaf sama Mas Didit sebenarnya pesawat kita bukan jam 09.00 pm tapi jam 09.40 pm. Sengaja bilang jam 9 biar kita ga telat. Dan ga menyepelekan waktu. Hehehe Melewati imigrasi dan masuk keruang tunggu yang ternyata pesawat kami harus delay hampir 1 jam. Anggplah delay ini menenangkan hati kami dan mengistirahatkan fikiran kami yang terlalu ribet dengan waktu mepet. 

Fly to Kuala Lumpur… Selamat tinggal China. Suatu saat aku akan datang lagi ke sini dengan orang-orang yang aku sayangi. 3.45 menit mengudara sampailah di Negara tetangga pukul 02.30. Menunggu disini sampai pukul 07.30 sebelum terbang lagi ke Negara ku Indonesia dan Kota tercinta ku Medan 

Welcome To Medan…
Kemanapun aku melangkahkan kaki...
Menjelajah negeri orang...
Tetapi Negeri ku Indonesia tetap kurindu.
Aku mau mati dan dikubur di negeri ku tercinta ini !
INDONESIA….

Friday, April 11, 2014

Brother and Sister Backpacke to China - Hongkong To Macau dengan Kapal Ferry. One Day In Macau

- Part 8 –

Kamis, 20 Februari 2014

Sudah hari Kamis, berarti sudah 8 hari kami menjelajah China. Pagi ini kami bingung mau kemana. Keliling Hongkong rasanya sudah cukup. Dengan sedikit perdebatan akhirnya kami memutuskan akan mejelajah Macau. Bergerak dari hotel pukul 8 pagi. Packing barang untuk langsung check out tapi sebelumnya kami titip barang-barang kami dulu di Hotel dan akan diambil nanti sore.



Dari Hotel kami akan bergerak ke Port Kowloon. Kami memilih untuk berjalan kaki tapi kami bingung bagaimana menyebrang ke sebelah jalan sementara tidak ada jembatan peyembrangan disana. Kami menyusuri jalan menuju port berharap akan ada celah atau zebra cross untuk meyebrang tapi ternyata jalan buntu. Kami balik lagi dan masuk ke komplek pertokoan siapa tau ada jalan menuju sebrang jalan. Tapi apa yang mau dikata lagi-lagi kami menemukan jalan buntu disana. Aku dan Mas Didit sudah mulai bingung. Gimana caranya kesebrang sana ya. Karena jika kami mau ke Kowloon Port kami harus menyebrang jalan. Kami berputar di tengah jalan diantara toko-toko, sambil berfikir bagaimana kesana.
Aku melihat ada jalan menuju kebawah. Aku bilang ke Mas Didit untuk masuk kesini siapa tau jalannya nembus ke sebrang. Antara yakin dan tidak yakin kami menyusuri jalan bawah tanah. Berjalan sekitar 300 meter dengan harap-harap cemas dan benar saja begitu sudah keluar dari jalan bawah tanah kami mendapati kami sudah berada di sebrang jalan. Kami saling pandang sama Mas Didit dan menikmati kebodohan kami yang malu bertanya jalan-jalan.

Dari keluar penyembrangan bawah tanah, kami berjalan melewati toko-toko dengan kualitas barang branded, berjalan sekitar 1 km dan sampailah di Koowloon Port yang ternyata ga keliatan kalau itu adalah pelabuhan laut. Malah terkesan seperti mall.Kami bertanya tempat penjualan tiket yang berada di lantai 2. Begitu berada di atas kami menyaksikan ada antrian panjang di salah satu loket karcis yang kami tau ternyata antrian loket untuk kapal Jet starr tertera tulisan disana untuk keberangkatan pukul 12.30. Hmmm sementara saat ini masih pukul 10 kalau kami harus menunggu sekita 2 jam lebih.


Aku minta mas Didit bertanya kepada loket untuk keberangkatan pukul 10 atau sebelas. Sepertinya tidak ada jet star sudah sold out. Tapi Mas Didit ga masih terus loket – ke loket mencari tiket. Sementara aku Cuma menunggu dan sambil memperhatikan sekeliling pelabuhan. Gedungnya bersih, dan banyak toko-toko yang menjual barang-barang branded. Sekali lagi Surganya belanja adalah Hongkong.

Mas Didit menuju kearah ku dengan dua tiket di tangannya. Alhamdulillah akhirnya kami dapet tiket ke Macau juga. Tapi kenapa tiket yang aku pegang dan orang lain pegang beda ya ?? Mereka naik Jet Star dan kami naik Cotai Jet. Ga apa- apa lah yang penting sampai nya sama dan sama-sama 1 jam juga sampai di Macau. Harganya $ HK160 / orang. Kami masuk ke ruang tunggu bergabung dengan para penumpang lain di ruang sebelum boarding.

Ada yang ganjel lagi dengan dengan tiket kami apa, dan kami sendiri ga tau apa yang mengganjal itu karena kalau ngeliat dari tiket tujuan kami adalah Macau sudah tepat dengan yang tertera pada tiket kami. Lama kami memperhatikan tiket kami sampai akhirnya kami sadar tujuan kami memang ke Macau tapi Bukan Macau Ferry terminal tapi di Taipan Ferry Terminal. Kami mulai kebingungan, apakah kami salah jurusan, apa kami akan benar-benar sampai di Macau. Mas Didit menenangkan ku. Yang penting sampai dulu nanti kalau sudah sampai baru kita liat lagi apa yang mau kita buat. Tapi aku panic aku ga tau kemana tujuan kita dan Tapian apa itu? Dimana itu Taipan ? Sebelah mana nya Hongkong.

Kami harus melewati imigrasi Hongkong sebelum masuk ke ruang tunggu dan menunggu boarding aku langsung searching ternyata Taipan itu adalah salah satu pulau dari 3 pulau besar di Macau dan letakknya berada di Tengah. AKu mencari bagaimana caranya dari Taipan ke Macau. Sedikit lega setelah mendapat info sedikit ternyata kami tidak nyaasar. Alhamdulillah. Walau masih dengan perasaan takut tapi aku coba menenangkan diri sampai saatnya boarding. Di dalam very aku terus mencari info Tentang Taipan dan Macau. Karena Macau tidak ada dalam list kunjungan kami. Tapi sudah lah ini akan menjadi pengalaman tidak terlupakan dalam hidup kami.

Setelah mengarungi laut selama 1 jam akhirnya kami sampai di Taipan juga. Masuk imigrasirasi Macau dengan bahasa Portugis yang berada di kanan sepanjang jalan dipadukan dengan Tulisan China. Setelah sampai kami akan menumpang suttle bus Venetian menuju hotel. Begitu keluat terminal Ferry sebelah kiri sudah ada bus Venetian yang menunggu aku dan Mas Didit masuk ke dalam bus. Entah lah bagaimana kami akan ke Macau tapi yang jelas kami sudah berada di dalam Bus.

Begitu mobil bergerak aku dapat menyaksikan bangunan-bangunnan bertemakan Portugis dengan detail arsitektur yang memukau. Cantik sekali Macau. Tidak berapa lama kami sudah sampai di Venetian Hotel ternyata kami hanya berputar sudah sampai.

Berhubungn kami naik shuttle bus kami harus bersedia diturunkan di Venetian Hotel. Walaupun masih berkecamuk bagaimana caranya ke Macau tapi aku sempatkan untuk berfoto yang katanya adal symbol dari Venetian. Ada wajah Asia yang seperti kami disana, aku dan Mas Didit mencuri dengar apa yang mereka kataka. Ternyata wajah Indonesia tapi bahasanya bukan bahasa Indonesia. Entah bahasa apa aku ga ngerti baru saat aku mengintip passport mereka ternyata orang Philipina.

Aku melihat dia membawa peta Macau. Aku mendekati mereka dan bertanya dalam bahasa Inggris dari mana mereka memperoleh peta itu. Ternyata mereka mendapat peta saat keluar imigrasi. Ahhh aku terlalu memperhatikan gadget ku mencari cara bagaimana ke Pusat Kota Macau. Karena dia membawa peta aku minta izin untuk memfoto peta yang dia bawa. Gapapa lah untuk modal

Masuk kedalam Ventian Hotel dengan suasana yang berbeda dengan hotel-hotel yang pernah aku datangi. Macau pusat judi dan benar saja setiap hotel menyediakan casino. Ada batas area yang tidak boleh dimasuki oleh orang-orang yang tidak berjudi.

Aku dan Mas Didit masih belum mendapat titik terang bagaimana kami akan ke Macau. Aku bertanya kepada petugas hotel dan dia menyarankan agar kami keluar hotel dan menuju ke sands cotai central. Sebenarnya kami tidak yakin tapi kami coba keluar hotel dan mengikuti apa yang petugas hotel katakan. Sambil berjalan dengan kebingungan harus tetap mengambil kesempatan untuk menikmati Taipan. Benar-benar kota yang indah dan terawatt. Taman-taman yang indah, di taman ada pohon jeruk yang buahnya menggugah selera. Coba ada taman jeruk di Medan yakin bakal sehari di panen sama warga.

Walaupun masih bingung foto-foto harus tetap jalan, tapi kayaknya Mas Didit sudah kehilangan rasa ingin exist nya dia ga mau diajak foto malah mau nya motoin aku terus. Terima kasih Mas Didit. Kami berjalan menyebrangi Venetian Hotel menuju Sans Hotel. Di taman  ada petugas yang membersihkan taman, aku kembali bertanya bagaimana caranya kalau kami mau Ke Macau. Ehh dia malah mericau sendiri. Waduuhh aku makin ga ngerti dia ngomong apa. Sambil senyum – senyum aku dan Mas Didit meningglkan dia sedang mericau. Hahahahah. Ada petugas lain, sepertinya polisi. Bertanya lagi ga salah dunx. Baru mengucapkan excuse me dan kami  belum bertanya dia langsung geleng-geleng kepala sambil senyum – senyum kalau dia ga mau ditanya. Sepertinya kami sudah bertanya ke pada lebih dari 3 orang dan jawabannya mereka ga ngasih jawaban apapun kecuali senyum dan menggelengkan kepala sambil mericau yang aku ga tau artinya. Baiklah Duhh nasib… nasib nasibb.. sudah lah kami melangkah terus, sambil minta di fotoin sama mas Didit. Perjalanan harus tetap menyenangkan. Akan menjadi luar biasa ketika kami berhasil

Kami masuk kesebuh hotel yang bangunannya sangat megah. Aku rasa semua bangunan di Macau Megah semua. Coba-coba masuk dan lagi –lagi restoran merah dengan casino dimana-mana. Aku coba bertanya kepada petugas yang memakai baju koki. Begitu aku mendekati dia sudah tersenyum ramah, jangan sampe dia Cuma senyum trus menggeleng tapi ga ngasih jawaban apapun. Tapi sebelum aku mengajukan pertanyaan petugas lain dengan berwajah seperti wajah orang India mendekati kami dan koki itu tersenyum meninggalkan kami. Mungkin si petugas yang baru masuk tau kalau melayani tamu adalah tugasnya si koki melayani masakan kali yaa.

Setelah kami berhadapan dengan petugas tersebut, dia langsung menebak kami dari mana dengan bahasa Melayu “ Dari Indonesia kah?” Woowwww ini amazing rasanya setelah ditolak oleh beberapa orang karena faktor bahasa akhirnya ada yang bisa berbahasa Melayu. Tentu nya kau bertanya dia dari mana. Petugas yang baik hati itu berasal dari Malaysia, dan dia tau kami orang Indonesia karena jaket yang Mas Didit kenakan ada bendera merah putih. Negara ku… Aku Rinduuuu

Senang sekali bertemu lagi dengan teman serumpun. Dia menjelaskan kepada kami dengan sangat jelas bagaimana kami akan ke Macau, dia juga memberikan peta tersebut kepada kami. Kami kami sadar ternyata peta nya bukan bahasa Inggris tapi bahasa Portugis dan Mandarin. Penjelasan sahabat dari Malaysia sangat membantu.

Pertama kami harus keluar dari hotel mewah ini menuju gedung yang bertuliskan Hardrock hotel, di dalam gedung tersebut di lantai paling bawah ada shuttle bus gratis menuju Macau. Alhamdulillah gratis. Padahal sebelumnya kami sudah berada di depan gedung tersebut. Memang banyak yang hilir mudik tapi kami fikir mereka akan berbelanja. Akhirnya… kami sampai juga ke baseman dan menemukan shuttle bus tersebut. Sudah banyak orang yang mengantri. Tujuan kami adalah Central

Menunggu kurang lebih 10 menit petugas mempersilahkan kami masuk. Walaupun bus nya gratis tapi fasiltas dan pelayannanya berkelas dan professional. Menyenangkan sekali. Berada di dalam bus dan menikmati perjalanan menuju Central, perjalana kurang lebih di tempuh dalam waktu setengah jam lebih sedikit

Akhirnya kami sampai di Macau… Bangunanya keren-keren. Unik dan berseni. Hari ini kami menghabiskan waktu di Macau tapi kami ga tau mau kemana tujuan kami. Jadi yang kami lakukan adalah berjalan mengelilingi central. Memperhatikan taman yang indah. Kemudian melihat toko-toko bermerek. Setiap sudut kota Macau adalah casino. Kami berjalan dari blok ke blok sambil bercerita ringan dengan Mas Didit. Senang rasanya sudah bisa sampai disini.

Di Macau tidak perlu menukar dengan mata uang Macau, kita dapat menggunakan $ HK disini. Setiap barang dan jasa yang dijual sudah mencantumkan nilai mata uang Hongkong dan Macau. Kaki semakin sakit. Aku perkirakan kami sudah berjalan lebih dari 10 kilometer sampai dengan saat ini. Pegal tal tertahankan. Mas Didit memang saudara yang baik. Dia selalu memberikan aku jedah untuk istirahat kalau aku sudah tidak sanggup jalan, dan tentunya dia membawakan tas orange ku.

Cukup berfoto-foto dan menikmati Kota Macau waktu nya kembali Ke Hongkong. Sabahat serumpun tadi sudah memberitahukan kami bus yang menuju Macau Ferry terminal. Bus nonmor A10, A3,A2 dan ada bebera lagi yang menuju Macau Ferry terminal. Ongkon bus nya adalah 5 $ HK, berbarti kalau adalah  10 $ HK. Uang recehan kami sudah habis dan Hongkong Dolar kami pecahan paling kecil 20 $ HK. Yang ada hanya 8 $ HK. Kami masih mengantongi recehan RMB atau Yuan China kami berikan 2 $HK menjadi 2 RMB. Maaf pak. Bukan kami ga bayar kami mengantikan mata uangnya ya pak. Tohh lebih mahal Yuan pak. Hehehhe. Saat masuk buk dan memasukkan duit ke tempat coin, kami pura-pura ga tau kalau kami menyelibkan 2 yuan disana. Hehhehe



Tidak lebih 10 menit kami sudah sampai ke Macau FerryTerminal. Kami langsung memesan tiket kali ini kami naik Jet Star dengan ongkos 148 $HK, untuk keberangkatan Nah lagi-lagi Mas Didit salah direction harusnya ketibaan di Kowloon bukan Hongkong.  Karena kalau dari Koowloon kami tinggal berjalan kaki seperti saat pergi tadi menuju Hotel. Kalau Hongkong kami harus naik MRT lagi ke Tsim Sam Tsui. Sama aja yang penting nyampe

1 jam kembali ke Hongkong. Di Hongkong terminal banyak restoran disana, perutku lapar sekali, pengen makan makanan Jepang tapi takut tidak halal. Di terminal ini tidak ada makanan halal. Apa hendak dikata kami makan di restoran cepat saji KFC. Emang sih ga tau motongnya pake Bismillah atau tidak tapi yang jelas tidak mengandung babi. Kami putuskan makan KFC saja. Toh disini tidak ada restoran berlogo halal ala MUI  kami yang membacakan Bismillah sebelum makan. Hehehhe

Hongkong  to Shenzen

Selesai makan kami menuju Tsim Sam Tsui dengan MTR. Dari stasiun kami langsung menuju hotel untuk mengambil barang-barang yang kami titipkan. Dari sama balik lagi ke TST stasiun untuk menuju Lo Wu keluar dari Hongkong. Hari ini kami menyelesaikan perjalan kami di Hongkong. Kami akan kembali ke Shenzen dan menginap di Shenzen malam mini. Hotel sudah kami booking tinggal masuk saja.

Sampai di Lo Wu kami harus keluar imigrasi Honkong dan masuk ke Imigrasi China. Karena visa kami double entry semuanya tinggal masuk saja ke China. Hongkong setelah masa penyewaan selesai dari Inggris kembali ke China tapi setiap mau masuk ke Hongkong harus tetap pakai passport bagi kedua Negara.

Menuju Hotel dari Lou Hu untuk sebutan di China dan Lo Wu di Hongkong kami harus naik MRT lagi menuju Lou Jie line berwarna Hijau. Sampai di Lou Jie pindah line dan berhenti di Shaibu. Sampai di Shaibu keluar pintu A1. Setelah di pintu keluar A1 tinggal jalan terus ada jembatan, nah jalan dikit lagi liat sebelah kiri ketemu deh Garden Inn Hotel. Hotelnya strategis, ada tempat makan di sebrang hotel KFC, Pizza, Mc.D. dan ada ada pasar yang bukannya malam hari.

Sampai di hotel aku langsung tunjukkan kode pemesanan kami dan bukti pemesan kami. Si petugas tidak bisa berhabasa Inggris lagi-lagi kami menderita dengan kendala bahasa. Tidak banyak bicara antara aku dan petugas hotel kami harus deposit 100 RBM dan dia mengatakan kamar kami dengan suara dan pengucapan yang tidak jelas. Sampai aku bertanya berkali-kali apa yang dia ucapkan. Akhirnya dia menulis  702 itulah kamar kami. Haduhh aku stress lagi perasaan dari ucapan yang dia sebutkan dia bilang “hepen ong du” ternyata seven O two. Oalaahhh… Ayo lah Mas kita letakin barang kita dikamar. Lama-lama disini bisa stress aku Mas. Mas Didit tertawa geli.  

Setelah melatakkan barang-barang dikamar. Kami ga mau menyia-nyiakan waktu kami. Kami sempatkan untuk berjalan dipasar malam. Dan tentu saja membeli sedikt hal-hal aneh dari Shenzen ini. Kendala bahasa membuat kami harus menjadi alhi body language semua dengan bahasa tubuh.  Jika ingin tau dan menawar harga kami harus bermain dengan kalkulator, mengetik angka yang kami inginkan dan dia juga kembali mengetik angka yang dia jual.

Untuk makan malam kali ini dengan Mc.D. tentunya dengan bismillah. Hehhehe setelah lelah dengan kejadian hari ini kami harus beristiahat. Rencana besok masih samar-samar antara keliling Shenzen atau ke Huangzou… kita liat besok mood nya.