Monday, October 29, 2012

Social Worker -> NGO


Seseorang           : ‘Kerja dimana ?”
Aku                        : “NGO”
Seseorang           : “ Apa itu ?”
Aku                        : “Seperti LSM atau Non Government Organization sama dengan Organisasi Pemerintah”
Seseorang           : “Apa yang dikerjai disitu”

Begitulah pertanyaan rutin yang aku terima tentang pekerjaan yang aku geluti saat ini, banyak masyarakat yang tidak familiar dengan pekerjaanku. Ya Aku bekerja di Organisasi Non Pemerintah, semacam LSM yang punya program untuk mensejahterahkan masyarakat, ada yang dibidang kesehatan, ada yang dibidang bencana, ada di bidang ekonomi kerakyatan, pendidikan dan lain-lain.

Kalau pada inget tsunami, gempa, gunung meletus dan kejadian bencana  lainnya di Negeri ini  tentu kita akan mengingat begitu banyaknya orang – orang bule yang ada di Medan atau di Aceh. Ngapain sih mereka disini ?

Nah itu lah hebatnya persaudaraan antar manusia ini, begitu terjadi bencana di suatu Negara pasti Negara mampu melalui lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah datang ke Negara yang terkena bencana untuk membantu. Tentunya mereka yang datang ke Negara tersebut membutuhkan orang – orang local (penduduk setempat) untuk bekerja membantu mereka, nah biasanya orang-orang local ini bisa di bilang bekerja di NGO

Tapi sekarang ini orang – orang local ini tidak menempati posisi yang membantu tapi sekarang sudah banyak dari orang Indonesia yang menempati posisi menjadi country Representative yaitu kepala perwakilan suatu Negara.  Hebatt kan ?
 
Sebenarnya apa sih yang dikerjakan NGO itu di Negara kita ini ? Seperti yang saya sebutkan diatas, mereka adalah partnernya pemerintah, membantu pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakat misalnya di bidang pendidikan : membantu membangun sekolah, melengkapi kebutuhan sekolah, dalam bidang kesehatan : membantu pemerintah dengan program menyadarkan masyarakat untuk berupaya hidup sehat caranya dengan pelatihan-pelatihan terhadap masyarakat, trus bencana : misalnya bagaimana cara agar masyarakat paham apa yang harus dilakukan sebelum bencana terjadi dan bagaimana mengantisipasi nya. Dan lain sebagainya…


NGO itu tidak bisa berdiri sendiri harus sejalan dengan program pemerintah, jadi harus berkordinasi dan berkomunikasi erat dengan pemerintah ya.. menjalin hubungan baiklah. Bukan malah menganggap saingan. Karena berkeja harus sejalan. NGO akan sangat sulit bekerja sendiri dan pemerintah pun terbantu dengan adanya NGO
 
Sudah paham kawan-kawan ???
Begitu lah kira-kira *_^
Apapun perkerjaannya yang penting bisa bermanfaat untuk orang lain J

Friday, October 26, 2012

Idul Adha ku 2012

Allahu Akbar Allahu Akbar Allailu Akbar
laa ilaaha illallahu wallahu akbar
Allahu akbar walillahil hamd

Sejak tadi malam takbir berkumandang tanpa henti hingga tanggal 13 Zulhijjah atau 29 Oktober 2012 yang manandakan datangnya 5Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1433 H bertepatan pada Jum'at 26 Oktober 2012. Dimana sehari sebelumnya baonyak muslim yang tidak melaksanakan haji melaksanakan puasa Arafah dengan hadist nabi "puasa arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang, puasa Asyuro (10 Muharram akan menghapuskan dosa setahun yang kalu (HR. Bukhari)

Pagi ini udara mendung, dan  takbir masih rerus berkumandang. kami sekeluarga bersiap -siap untuk segera ke lapangan masjid untuk melaksanakan sholat Idul Adha. Berbeda dengan sholat Idul Fitri dimana umat muslim disunnahkan untuk makan sebelum sholat Idul Fitri pada Idul Adha muslim disunnahkan untubk berpuasa sampai selesai sholat Idul Adha. Aku, Bapak, Mamak dan Adikku berangkat kelapangan masjid bersama. dan lebaran Idul Adha kali ini tanpa Abang tertuaku yang bertugas di Bengkulu. Satu hal lagi yang aku anggap mitos dari Almarhum Mbah ku, kalau saat lebaran dipantangkan membersihkan rumah (nyapu kali yaaa) sampai slesai sholatIdul Adha
Lapangan masjid sudah ramai dipenuhi para jemaah, aku dan mamaku bergabung dengan jemaah perempuan lainnya menempati shaf paling belakang, sambil ber say hello ke teman-teman ku yang ketemu di masjid, tak lama kami sampai sholat Idul Adha pun dimulai tepat pukul 07.20 (padahal di pengumuman depan mesjid pukul 07.30 wib, lebih cepat lebih baik not on time but in time..hehehe)

Selesai sholat ustadz menberikan ceramahnya, nama Pak Ustandznya Bapak Sumarno. ku lihat Ibu-ibu disebelahku sudah mulai mengantuk (hoammmmm pas banget udaranya mendukung) aku malah tertarik sama ceramah pak ustadz yang suaranya menggelegar penuh semangat

Dalam ceramahnya pas ustadz bilang di dunia ini dari jaman Nabi Adam (Atok  Adam. hehehhe) sampai Nabi Muhammad ada ribuan nabi dan rasul yang diutus dalam Al-Mukminum : 78 di sebutkan nabi tersebut ada sebagian diceritakan sebagian tidak. Semua nabi dan rasul yang diutus mengajarkan tauhid. "SEBAGAI SEORANG MUSLIM.... (suara ustadznya buat ibu-ibu yang ngantuk tadi duduk dengan tegak... hehehe ilang kali ya bu ngantuknya dibuat pak ustadz) KITA TIDAK BOLEH BERHENTI BERBUAT KEBAIKAN (Ooooo manggut - manggut)

pak ustadz bilang ada 2 hal yang harus dilakukan dalam Idul Adha
1. Sholat Idul Adha baik laki-laki, perempuan termasuk yang sedang menstruasi (deg... biasana kalo lagi dapet saya ga sholat Idul Fitri atau Idul Adha pak ustadz) emang waktu sholat ya ga sholat tapi menghadiri sholat ied tentunya memisahkan diri dari yang sholat tujunnya adalah agar perempuaan-perempuan itu menyaksikan kebaikan dan mendengar khutbahnya
2. Berqurban (jadi inget broadcast dari temen tentang shaun the sheep yang ga tayang setelah hari raya kurban karena para domba dikorbankan... wekekkekekekke)
Rupanya ada syarat-syarat untuk hewan yang akan dikurbankan yaitu : ga boleh matanya buta sebelah, yang sakit, yang pincang, yang sudah tua.

Pak ustadz memyelesaikan khutbahnya ditutup dengan doa

Kami para jama'ah pun bersalam-salaman dan kembali kerumah masing-masing. Udah ga sabar mau menikmati lontong buatan emakku yang terenak di dunia.
"Kepada para jamaah yang berkurban hari ini harap berkumpul kembali dihalaman masjid pukul 08.30, untuk menyaksikan hewan yang akan disembelih" panitia kurban memberikan pengumuman. Dan aku menarik adik ku yang gendut untuk segera pergi dari halaman masjid sebelum menjadi kurban. hehehehehe


Selamat Idul Adha
Semoga kisah Nabi Ibrahim dan Ismail dapat meningkatkan iman dan ibadah kita

Tuesday, October 23, 2012

Sedekah itu Buat Rezeki Ga Putus – putus !! Sure !!!


Terkadang kita dengan gampangnya mengeluarkan uang puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu untuk sekedar duduk-duduk di kafe, nonton di bioskop, karaoke, jalan-jalan, dan lain-lain tetapi sulit sekali rasanya untuk sekedar mengeluarkan uang untuk bersedekah. Padahal kalau kita paham dan merasakan dampaknya kita ga akan berhenti bersedekah. Ya, Kita akan ketagihan untuk bersedekah

Keuntungan bersedekah itu bermacam – macam Pertama yang pasti kita mendapat pahala dari Allah SWT ( itu pasti)  selain itu juga sedekah bisa menambah rezeki?? Percaya Ga ya ? Mari kita simak hadis berikut :


Rasulullah saw bersabda: Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

Sedekah 2,5 % dari penghasilan, Tapi ada yang bilang sedekah 10% dari penghasilan kita, (langsung deh pada ngitung-ngitung gaji dan jumlah sedekah. hehehe)  Kalau kita sedekah 1x maka Allah akan membalas 10x. Mari kita coba hitung – hitung keuntungan sedekah dari rumus Ustadz Yusuf Mansyur . Misal nih kita punya penghasilan Rp. 2.000.000 nah kita sedekahkan Rp. 200.000,- dari hasil tersebut kita akan mendapat balasan Rp. 2.000.000 + Rp. 1.800.000 = Rp. 3.800.000,-. And it’s works !!! Sure !!!

Trus gimana yang udah sedekah tapi ternyata rezekinya ga nambah-nambah ?
Mari kita lihat dulu niat sedekah kita, Ada factor – factor yang mempengaruhi nilai dari sedekah itu ga ? misalnya dengan sedekah kita berharap dapat dinilai orang dermawan, atau mungkin yang kita sedekahkan tidak ikhlas. Atau mari kita menghitung lagi rezeki yang selama ini sudah kita peroleh, baik pendidikan, kesehatan, jabatan, pekerjaan, dan lain – lain, semua itu adalah rezeki dari Allah. Kalau mau di hitung – hitung ulang  mungkin kita malah berhutang sama Allah.

Ada lagi selain punya manfaat sedekah juga punya keutamaan lain, mari kita simak ayat dibawah ini :
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)


Kalau bergitu siapakah orang yang pantas kita beri sedekah ?
Yang paling utama adalah kepada kedua orang tua, kemudian kepada keluarga terdekat. Sebagaimana sabda Rasulallah SAW, 
Hendaklah kamu berbuat baik kepada Ibumu kemudian ibumu sekali lagi ibumu, kemudian bapakmu kemudian orang orang yang terdekat dan terdekat”,(HR Bukhari).

Sedekah kepada keluarga terdekat ini mengandung dua nilai sekaligus, nilai sedekah dan nilai silaturahim.

Apa yang disedekahkan ?
Dalam Q.S Surat Ali Imran {3} : 92 Allah berfriman :
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai,” (QS Ali Imran [3]:92).

Dari firman diatas jelas jika kita ingin bersedekah kepada orang lain hendaknya memberikan sesuatu yang terbaik dari yang kita punya. Karena kebiasaan kita pada umumnya adalah memberikan sesuatu kepada orang lain karena kita atau dirumah kita tidak ada yang mau memakainya atau menggunakannya.

Kemudian bagaimana jika kita tidak memiliki harta kekayaan untuk disedekahkan, Jika kita tidak mampu bersedekah dengan harta, maka kita bisa bersedekah dengan tenaga, yakni membantu pekerjaan orang lain. Namun jika bersedekah dalam bentuk ini juga tidak bisa, maka hendaknya kita berusaha sekuat tenaga untuk tidak melakukan perbuatan atau perkataan yang menyakiti orang lain. Yang paling utama dan sangat mudah adalah sedekah dengan  ‘senyuman” Uppssss tapi jangan senyum – senyum sendiri yaaa ?

Untuk kita kaum muda bersedekah lebih utama dari pada orang tua atau yang sudah mulai sakit-sakitan. Kenapa ? karena kalau dengan kondisi fisik yang masih prima, sehat dan bugar kita memikirikan ibadah dan nilai toleransi kepada orang lain, bukankah itu menjadi nilai tambah untuk kita kaum muda ini ?  Sementara anak muda diluar sana masih sibuk dengan urusan dunia.

Jadi Tunggu Apa Lagi ???
Mari bersedekah....
Yang Muda Yang Besedekah !!!!

Tulisan ini bukan cuma untuk pembaca tapi juga sebagai pecutan bagi penulis untuk tetap menjalankan apa yang sudah di tulis

Fastabiqul Khairot --- Berlomba – lomba berbuat kebaikan

Friday, October 19, 2012

tentang sebuah perencanaan…


Khususnya perencanaan keuangan, aku bukan seorang ekonom, tidak juga berlatar pendidikan ekonomi, aku hanya seorang anak sastra dan seorang perempuan yang penuh dengan kehawatiran.

Di awal tahun 2006 disaat tahun pertama aku resmi menjadi seorang pekerja dan mempunya gaji. Gaji ku saat itu tidak banyak hanya Rp. 500.000,- sedikit sekali… tetapi aku cukup bersyukur dengan yang aku peroleh… Di ulang tahunku yang ke 22 tahun aku aku pergi ke bank dengan tujuan utama adalah membuka rekening… entah apa yang merasuki otakku dengan gaji segitu aku nekat ikut asuransi investasi, setiap bulan aku harus mengeluarkan Rp. 250.000,- dengan kata lain itu adalah setengah dari gajiku.


Berat rasanya tapi apa boleh buat tekat sudah bulat dan perencanaan sudah dibuat. Ide awal untuk ikut asuransi adalah karena orang tuaku seorang pegawai negeri dengan umur ku saat itu aku sudah tidak menjadi bagian dari tanggungan kesehatan pegawai negeri (askes). Sehat itu mahal pikirku dan orang tuaku bukan orang yang berada. Baiknya kalau aku bisa bekerja dengan nyaman tanpa mikirin dana kalau sakit. Yang kedua aku bukan pegawai negeri yang kesehatan ditanggung oleh Negara, aku Cuma seorang karyawan swasta yang tidak punya dana pensiun. Dengan asuransi sekaligus investasi ini aku berharap diusia pensiun aku juga bisa menerima dana pensiun seperti pegawai – pegawai kebanyakan. Insya Allah
Sekarang tanpa terasa aku sudah memasuki tahun ke enam. Dan Alhamdulillah dengan gaji ku sekarang rasanya tidak terbeban dengan dana kewajiban Rp.250.000,- perbulan. Yaa Allah semoga aku selalu diberi rezeki untuk bisa membayar asuransi dan investasi. Dan Alhamdulillah belum pernah aku gunakan asuransi kesehatan itu, insya allah jangan sampai sakit.

Bersakit – sakit dahulu bersenang – senang kemudian
Insya Allah ada jalan

Ditulis :
Meja Kerjaku
Jum’at, 14 Agustus 2012
Pukul 13.25
Yuan

Tuesday, October 16, 2012

tour d java _Part 9_ Byeee Jogja sampai ketemu lagi

Senin, 1 Oktober 2012

September telah berlalu dan Oktober sudah berada di tengah-tengah kami. Sore nanti kami akan beranjak dari Jogja. Pagi ini Kak Liza dan Wiyah sibuk dengan meminta izin dari kantornya. Pada ketauan semua ga jujur mau pergi sampai kapan. Hehehehh. Begitu juga aku diam tapi pasti sms ku pun terkirim. Lebih mudah untuk ku saat ini untuk meminta izin. Sebelum kami ke Jakarta kami akan menghabiskan sisa waktu untuk melanjutkan berburu di Malioboro dan Bringharjo. Pukul 11.00 setelah selesai belanja kami kembali ke hotel, merapikan ransel kami. Sambil bercanda aku bilang kalau Kak Liza dan Wiyah tas nya beranak karena nambah.



Pukul 12.30 kami check out dari hotel menaiki taxi yang sudah dipesan oleh pihak hotel menuju terminal Gombor. Sebelum ke terminal Gombor kami sempatkan ke Bakpia 25, pak supir membawa kami langsung ke pabriknya sama seperti tempat aku semalam dan sahabat dari Cirebon datang. Oleh – oleh sudah dipesan  dan dibayar kami teruskan perjalanan ke Terminal Gombor. Sampai di terminal Gombor pukul 13.15. kami masih punya waktu kurang lebih 1 jam dari jadwal yang tertera di tiket. Sisa waktu itu kami manfaatkan untuk mengisi perut kami. Aku dan Kak Liza memilih bakso dan mie ayam, sementara Wiyah dan Kak Uli memilih nasi padang lagi. Hehehehhe (ga jauh – jauh dari yang pedas)




Masih ada sekitar setengah jam sebelum berangkat (dari jadwal di tiket) kami menunggu di pool bus. Dan pukul 15.00 bus datang, kami naik ke bus, menuju Jakarta dan minggalkan Jogjakarta, Sepanjang jalan kupandangi Kota ini. Entah daya tarik apa yang membuat ku selalu ingin kembali ke Kota ini. Kutarik nafas dalam dan aku berharap bisa kembali ke Kota ini dengan keluarga ku, berbagi cerita bersama di kota ini. Selamat tinggal Jogjaa. Selalu ada kesan yang mendalam dari setiap kunjungan ku di Kota ini. Byeee Jogjaa. Aku berjanji akan datang lagi ke sini…..


Selasa, 2 Oktober 2012
Pagi ini kami berada di Ibu Kota Negara Jakarta bus dari Jogja mengantarkan kami ke terminal Lebak Bulus. Hari terkahir berpackpacker ria. Di terminal ini kami sempatkan diri untuk membersihkan diri dan menunggu sejenak sebelum bergerak ke Bandara Soekarno Hatta. Kami ke Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan taxi blue bird, walaupun tarifnya mahal tapi aku lebih recommended untuk naik blue bird, merasa lebih nyaman saja rasanya.


Dari terminal lebak bulus kami menutar dari tangerang karena masih jam macet, waktu yang kami tempuh kurang lebih 1 jam sampai di bandara soekarno hatta. Kami harus menunggu lebih lama sampai waktu burung besi itu membawa kami kembali ke Kota Medan.

Wiyah bertemu dengan keluarganya di bandara karena salah satu dari mereka akan ikut kami ke Medan. Kami berada di terminal 3 dengan pesawat tigerairways  dengan operasional pesawat Mandala. Track record yang tidak terlalu baik tapi kami selalu berdo’a semoga kami sampai ke Medan dengan selamat. Check in selesai dan kami harus menunggu saat boarding tiba.


Selama menunggu, seorang sahabatku dari Wilayah Timur menelepon ku dan berkata kalau dia saat ini sedang berada di terminal 3. Bergegas aku turun untuk  menemuinya. Setelah mencari aku tidak menemuinya, aku putuskan kembali ke ruang tunggu. Saat aku berbalik sahabatku itu datang mengagetkan ku. Senangnya luar biasa. Dua tahun kami tidak bertemu dan bertemu disaat yang tidak di duga – duga merupakan kejutan yang tidak dapat aku lupakan. Menunggu waktuku boarding kami makan dan mengobrol seru, seketika aku berharap kiranya waktu boarding ku dapat di tunda sampai rasa rindu dengan sahabatku ini terobati. Tapi apa hendak dikata. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 dan dia harus kembali menepati janji yang lain. Terima kasih sobat sampai ketemu lain waktu yaa… Will miss you


Aku pun segera boarding. Burung besi ini akan membawa ku ke Kota tempat tinggalku. Waktu menunjukkan pukul 19.05  Raga ini sudah kembali ke Kota tempat ku tinggal, bekerja dan berkehidupan. Saatnya mengakhiri petualangan, mengakhiri masa liburan dan besok sudah beraktifitas seperti sedia kala.

Terima kasih untuk Kak Uli dan Wiyah semoga persahabatan ini abadi
Terima kasih Kak Liza sudah menjadi sabahat baru dalam melukis kisah hidupku,
Terima kasih teman kak Uli sudah menjaga kak Uli selama kami berpisah
Terima kasih sahabat dari Cirebon sudah menemani perjalanan kami selama di Jogja sehingga jadi moment-moment yang tidak terlupakan
Terima kasih untuk Sahabat dari Timur surprise yang tidak akan terlupakan seumur hidupku

Dan untuk KK Mohon maaf atas pengenyampingan yang terjadi, tidak ada maksud sedikitpun untuk mengeyampingkan mu dan terima kasih atas semuanya

----- end-----

Waktu menunjukkan pukul 19.00

Selamat datang di Medan tulisan ini mengakhiri 

tour d java _Part 8_ Belanja dan Pending


Minggu, 30 September 2012

Mari bangun pagi, sikat gigi, dan packing – packing. Hari ini setelah packing – packing kita akan belanja ke Malioboro. Karena ini hari terakhir kita di Jogja saatnya untuk membeli oleh-oleh dan sebagian dari kita juga harus punya tiket untuk ke Jakarta. Nah kami membagi tugas. Aku dan sahabatku yang dari Cirebon bertugas mencari tiket untuk kita ke Jakarta. Sementara yang lain dipersilahkan untuk belanja.


Sebelumnya sahabatku menelpon dan menawarkan untuk melihat UGM pada minggu pagi hari namanya Sunday Morning, penasaran dengan ceritanya aku pun berangkat pagi-pagi sebelum tugas membeli tiket. Segala macam barang dan makanan dijual disana. Woowwww rame sekali. Pejalan kaki saja harus ngantri. Aku tertatik membeli bermacam-macam bros jilbab yang unik, kebetulan disana ada jual buku murah, ga peduli harus bawa berat – berat ke Medan aku beli buku sekaligus 5 masing-masing bukunya Rp.10.000.

Setelah mengantri sesama manusia perutku terasa lapar, aku dan sahabatku memilih lontong untuk sarapan pagi ini. Setelah makan aku cobain jamur krsipi seharga Rp. 5.000/porsi dan es krim goreng  Rp. 2000/potong (kalo 3 potong dapat  Rp. 5.000). Setelah puas melihat-lihat aku ga boleh lupa sama tugas ku buat beli tiket kita.

Mari bergerak…

Tempat pertama yang kami tuju adalah stasiun Lempuyangan, kita mau nyari tiket buat teman kak Uli menuju Surabaya hari ini, jadwal tiketnya adalah hari pukul 14.30. Hal yang perlu disiapkan sebelum pesen tiket adalah KTP penumpang, karena aku lupa mengambil KTP ketiga temanku aku harus mencari mereka dulu baru ke stasiun tugu. Mereka sedang belanja di Malioboro, setelah ngambil KTP kami langsung menuju stasiun Tugu. Rencana kami akan menggunakan kereta api malam tujuan Jakarta stasiun Gambir.


Betapa terkejutnya aku karena harga tiket malam itu Rp. 380.000/ orang. Wowww…  mahal sekali.  Bagi kami yang berjalan-jalan dengan ala backpacker nilai segitu sangat mahal. Hmmmm Tanpa basa basi aku langsung telpon teman-teman ku yang sedang belanja. Setelah sepakat mereka usulkan untuk naik bus saja.

Dari stasiun aku bergegas mencari travel terdekat untuk mendapat tiket bus. Bus untuk hari ini jam 14.30 sementara saat itu sudah menunjukkan pukul 12 siang dan teman-teman belum selesai mencari buruan oleh-olehnya. Kembali aku bertanya via telpon dengan teman-temanku untuk informasi keberangkatan., mereka sepakat untuk menginap 1 malam lagi di Jogja dengan kata lain ke Jakarta pada Senin malam.

Setelah membayar tiket  bus untuk 4 orang dengan perorangnya Rp.115.000 aku segera ke Malioboro bergabung dengan yang lain.  Wiyah dan Kak Liza ternayata belum makan jadi mereka putuskan untuk makan disekitar pasar Bringharjo. Ujung – ujungnya masakan padang juga yang jadi favorite cewek Sumatera. Sementara aku dan sahabatku memilih untuk nyobain bakso. Oh ya kak Uli sedang menegantar temannya ke stasiun. Jadi dia tidak bergabung besama kami saat itu. Karena sahabatku aku kembali dari Cirebon juga siang itu setelah makan aku menemani nya untuk membeli oleh-oleh makanana khas Jogja Bakpia. Karena dia memang tau seluk beluk Jogja aku diajaknya langsung ke Pabrik Bakpia. Takjub banyak sekali karyawannya dan semua pakpia yang lezat itu dibuat secara manual. Kesempatan yang jarang sekali aku dapatkan.

Selesai beli bakpia aku pun kembali bergabung dengan Kak Liza dan Wiyah. Sementara sahabatku pamit pulang ke Cirebon. Sudah 3 cewek berkumpul kami pun menyerbu bringharjo belanjaaa. Kak Uli bergabung bersama kami beberapa saat kemudian, di tengah asyik-asyiknya tawar nemawar kami kehilangan Wiyah di Bringharjo. Waduhh kemana Wiyah ya, hape nya mati, dia ga bisa menghubungi  kami dan kami tidak bisa menghubungi kami. Wiyaahhhh dimanaaaaa. Ditengah kepanikan kami putuskan untuk menunggu di gerbang pintu masuk bringharjo dan benar saja, untuk mempermudah kami dia memang menunggu di pintu gerbang bringharjo. Ahhh legaaaa. Lahhh Koq ada sahabatku yang dari Cirebon disana ? Koq balik lagi ?, dia bilang dia lupa ngasih sesuatu ke aku. Terima kasih yaa sobat, gelang dan bross yang cantik.  Dan sahabatku pun pamit untuk yang kedua kalinya. Daaaggggg

Kami melanjutkan perburuan kami hingga sore, setelah lelah kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk istirahat sejenak dan kembali lagi ke Malioboro untuk makan pada malam harinya. Aku kaget lagi dibuat sahabatku yang belum juga dari Cirebon.  Dia nongol  lagi di hotel. Dia bilang ketinggalan bus siang dan akan kembali ke Cirebon dengan menggunakan travel dan di jemput di hotel kami. (sepertinya ga ikhlas mau ninggalin diriku yaaaaa. Hahahahahhha).  Sementara menunggu mobil travel jemputan,  Kak Uli, Kak Liza dan Wiyah siap-siap untuk makan malam di Malioboro. Eh iya setelah tragedi ga jadi pulang malam ini kami menginap di hotel yang sama tapi kali ini kami berempat dalam 1 kamar. Awalanya sih petugas hotel keberatan tapi karena kami memohon dan menjelaskan tragedy kami siang tadi dan ga jadi pulang akhirnya mereka setuju.

Kami melepaskan sabahatku untuk yang ketiga kali nya Pesan ku yang terakhir untuk sahabatku “ Ini yang terakhir ya ? jangan balik lagi” hahahahaha. Setelah mobil pergi meninggalkan kami. Kami naik becak ke Malioboro, ga jalan kaki lagi tapi naik becak karena udah ga kuat jalan lagi. Hehehhe. Menikmati malam di Malioboro berempat. Berharap suatu saat nanti kita bisa kembali kemari lagi. Amiiinnnnn

Kami tutup malam terakhir kami di Jogja dengan tidur nyenyak…. Selamat Malam semua….

tour d java _Part 7_Indahnya Alam Indonesia


Sabtu, 29 September 2012

Setelah berpelukan kami focus untuk menikmati Jogja… Rencana hari ini kami akan Ke Borobudur, Merapi, Prambanan dan Kota Gede. Pilihannya dengan kenderaan umum atau rental mobil. Kalau kenderaan umum kami hanya bisa mengunjungi 1 tempat saja dan cost yang dikeluarkan malah akan lebih mahal. Akhirnya kami putuskan dengan menyewa 1 buah mobil. Memang kalau orang baik banyak yang menolong (hehehehhe) Seorang sahabatku yang bekerja di Cirebon saat ini dengan datang ke Jogja, dan dia pernah kuliah dan tinggal di Jogja. Aku minta tolong kepadanya untuk nyariin kita mobil sewaan sekaligus menjadi guide kita buat keliling Jogja.
Kami dapatkan mobil sewaan itu, dengan harga 300.000 + bbm kami bisa menggunakannya selama 12 jam. Dan sekarang tim kami jadi berenam Aku, Kak Uli, Wiyah, Kak Liza, Temen Kak Uli dan Sahabatku.

Tujuan pertama Borobudur…Sebanarnya Candi Borobudur itu tidak berada di Porvinsi Jogjakarta melainkan berada di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Magelang. Mungkin karena lebih dekat ke Jogja kali yaa… Sedikit berbeda  dengan suasana 2 tahun lalu terakhir aku kesini. Sekarang sudah ada yang jaga candi dan pengunjung tidak dibenarkan untuk duduk di stupa. Dengan tegas mereka mengawasi setiap pengunjug yang akan duduk. Heheheh (boleh koq duduk kalo mau photo asal curi-curi dan tidak ketahuan) Sesi penting dari kunjungan ke Borobudur ditengah panasnya matahari adalah sesi pemotretan dengan berbagai aksi dan gaya… heheheh (Catet : Paling Penting dari setiap kungjungan adalah DOKUMENTASI.) Hehhehehe



Setelah dari Borobudur kami melanjutkan perjalanan menuju Merapi. Aku belum pernah ke Merapi paska erupsi sepetinya bakal menjadi pengalaman tak terlupakan buat kami. Sebelum sampai dilokasi kami minta sama pak Supir untuk mencari tempat makan, karena sepertinya cacing kami pada demo didalam.  Lafaaarrr euyyy…. Kami makan disalah satu warung menuju Merapi. Untuk bertujuh kami membayar Rp. 126.000 masih tergolong murah. Sepanjang perjalanan menuju kaki merapi pak supir yang emang doyan ngobrol menyarankan kami untuk naik jeep menikmati kaki merapi. Hmmm kanapa ga di coba !!!


Sampainya di kaki merapi kami ditawari naik jeep. Aku mengiyakan kemudian melirik yang lain sambil berdoa dalam hati mereka juga mau. Yess !!! sepakat semua mau Rp. 250.000 / jeep cukup untuk kami berenam. Kami dibawa melalui jalur yang terjal. Langsung fikiranku berada di tahun 2010 saat erupsi terjadi, membayangkan berita yang diinformasikan di telivisi, melihat foto-foto yang dikirim oleh teman-teman ku di PMI. Aksi relawan yang tak kenal lelah saat erupsi terjadi. Jiwa relawan ku terusik seketika. Seperti berada di tengah-tengah kejadian itu dan ikut membantu proses evakuasi. Lamunan ku tersadar saaat kami harus menaiki tebing terjal.


Mas Kukuh nama pengemudi Jeep yang kami tumpangi sepertinya sudah tidak deg degan seperti kami saat melewati jalan yang terjal ini. Selama perjalanan mas kukuh yang memang pendiam tetapi selalu menjawab pertanyaan kami yang memang penasaran dengan kejadian erupsi 2 tahun lalu. Kami menemukan banyak tulang – tulang binatang yang dikumpulkan dan dijadikan bukti sejarah, berfoto di batu alien. Kata mas kukuh batu itu kalau dilhat seperti wajah manusia yang sedang marah.  Dari Batu Alien kami dibawa ke tebih kali Putih dan mengambil kesempatan untuk sesi pemotretan…ehehheheh. Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah museum Merapi, yaitu salah satu rumah penduduk yang masih utuh fondasinya tetapi atap dan semua isinya sudah tidak berbentuk seperti semula karena meleleh. Masih terpajang jelas waktu erupsi terjadi pukul 12.10 dan jam diding tersebut pas mati pada waktu erupsi itu itu. Kami kembali terenyuh melihat museum itu. Apapun bisa terjadi kalau Allah berkehendak






Selesai dari bekeliling kami harus kembali post kedatangan, jalan yang kami lalui ga kalah serunya. Aku yang memang punya komunitas touring, menikmati perjalanan ini. Seruuuu…. Luar biasa. Pengalaman Merapi adalah pengalaman baru ku di Jogja… dan ini adalah kunjungan luar biasa untuk ku.
Dari Kaki Merapi kami akan ke Kota Gede melihat kerajinan Perak. Cantik – cantik hasil kerajinannya dan harganya pun luar bisa cantik. Wiyah yang berminat membeli aku dan yang lain ikut menemani saja disana… Kota Gede selesai… tujuan berikutnya.

Selama perjalanan menuju Kota Jogja aku tawarkan keteman-teman untuk Singgah ke Alun-alun Selatan pasti sangat ramai,mengingat adalah malam minggu. Dan yang lain pun setuju. Kami berenam diantar ke Alun-Alun Selatan. Dan benar saja. Alun-alun Selatan Jogja dipenuki dengan banyak orang, lampu berwarna-warni, becak dan sepeda yang dihias dengan lampu dan dapat di sewa, berbagai atraksi… Jogja emang gada matinya. Hal yang tidak boleh terlupa dan sudah terkenal seantero jagat raya adalah beringin kembar.

Konon katanya jika seseorang  berjalan diantara dua beringin dimulai dari tiang bendera sampai melewati beringin kembar tersebut permintaannya akan dipenuhi. Ternyata semua pada penasaran. Wiyah penasaran dan mencoba, sekali melenceng ke kanan, yang kedua melenceng ke kiri, dan berkali-kali tidak berhasil juga. Kak Liza ga mau ketinggalan begitu juga kak Uli mencoba berkali-kali dan tidak berhasil. Sementara aku dan teman ku yang satu tidak hanya menjadi guide mereka. Aku ga nyoba. Sudah pernah nyoba dulu tapi  dan sekarang ga mau nyoba, feelingnya ga keren takut ga berhasil dan malu. Hahahahah. Ada yang lucu, orang-orang yang belum coba pasti akan merasa sepele dengan permainan ini. Mana mungkin ga bisa lewat dan setelah dicoba ga seperti yang dibayangkan ga semua bisa lewat. Hahahahahah


Setelah selesai bermain-main untuk makan malam ke daerah malioboro, kali ini kami naik delman (Mobil sewaan kami sudah selesai masanya. Ehheheh) Serunya naik delman adalah perpaduan dari  bau kotoran kuda dan enjot –enjotan. Hehehhehe. Suasana malam minggu di malioboro juga ga kalah ramainya, kita memilih lesehan sepanjang malioboro untuk makan malam. Setelah makan malam kita pun lanjut kembali ke hotel dengan berjalan kaki. (Nasi yang sudah kita makan akan menjadi energy selama perjalanan pulang… dan energinya abis sampai hotel kita lapar lagi…. Heheheheh)

 

Selesai untuk hari ini… waktunya bobok manis, nyimpen energy buat besok…
Zzzzzzzzzzzzzzz……………

tour d java _Part 6_ Berpelukaaaaaannnn

Pagi itu kami dibangunkan oleh gedoran pintu memanggil nama ku. Tapi Wiyah yang nyawanya belum bersatu lah yang membukakan pintu. Ada Kak Uli yang langsung masuk ke kamar kami. Kami baru saja bangun tidur. Melihat kami yang belum bersiap-siap kak Uli pun keluar kamar kami lagi. Secara bergantian kami mandi dan bersiap-siap untuk hari ini.
Masih dalam rangka menyelesaikan perasaan tidak enak diantara kami. Kak Uli masuk kembali kedalam kamar. Entah kenapa tiba-tiba saja suasana kamar menjadi mencekam. Kak Liza yang buka suara duluan. Dengan menahan air mata kak Liza menjelaskan bahwa posisi dia saat ini sulit. Disatu sisi Kak Uli ingin sekamar dengan kak Kak Liza, Tapi Kak Liza juga ga mungkin meninggalkan kami, karena selama Kak Uli pisah dari kelompok kami selalu bersama dan sekarang sudah sangat dekat, kenapa belum selesai ngomong udah marah-marah.

Ternyata kak Uli juga emosinya belum reda, masih dengan nada tinggi menurut kak Uli kami tidak perduli dengan dia, selama berpisah sikap kami berubah, Kami cuek dengan kak uli, tidak ada yang membalas sms atau bbm dia, Apalagi Wiyah yang menggodanya akan ke Bali. Masih dengan suasana tengang dan saling membela diri. Kak Liza dan wiyah merasa Kak Uli lah yang tidak menepati janji sehingga kami berubah haluan ke Semarang hari itu bukan ke Jogja, seharunya kami bertemu di Jogja hari Jum’at dimana kami berada di Semarang.

Sulit rasanya ketika beberapa perempuan berkumpul dan semuanya menggunakan perasaan. Aku coba menengahi dengan menjelaskan pelan-pelan. Bahwa memang selama kami berpetualang bertiga Wiyah becanda dengan Kak uli akan berubah haluan ke Bali. Dan itu hanya becanda saja, sementara untuk pesan yang tidak terbalas, aku memang sering tidak mengaktifkan telpon ato bbm, tujuannya untuk menghemat baterai. Nah mengenai Kak Uli tidak menepati janji karena situasinya diluar kendali. Kak Uli harus menginap satu malam lagi disana.  Setelah salin berargumentasi dan merasa setiap orang benar. Masing-masing dari kami terdiam, tidak ada yang buka suara.
Inilah waktunya untuk mendamaikan mereka….. “Sudah…. Masih mau diperpanjang atau kita sudahi semuanya ???” Aku membuka pembicaraan ditengah kebisuan. “Kita stop sampai disini ya, perjalanan masih panjang, jangan sampai cuma raga-gara masalah perasaan liburan kita jadi tidak menyenagkan, inget kita cuti dari kantor masing-masing bukan untuk berantem tapi untuk senang – senang. Yukk kita damai…” Aku peluk Kak Uli lalu diikuti dengan kak Liza dan Wiyah. Masalah pun selesai…. Ahhh Legaaa rasanya….. 
 

tour d java _Part 4_ Malu Bertanya Jalan-jalan

Pagi hari sebelum ke Batu – Malang, kami sudah membeli tiket di terminal Harjosari tujuan  Malang – Yogyakarta seharga Rp. 110.00. Malam ini untuk pertama kalinya kami akan bermalan dijalan. Malang - Yogyakarta akan ditempuh selama 9 jam perjalanan. waktunya istirahat semoga bisa. Bus melaju dengan tenang berbeda dengan perjalanan Surabaya – Malang. Eh iya kalau di Jawa harga tiket yang kita beli sudah termasuk harga 1 kali makan di perjalanan, pada jam yang sudah diatur bus akan berhenti di sebuah restoran dan para penumpang dijamu dengan hidangan prasmanan (pakai kupon yaa… kuponnya ada pada tiket kita…)

Waktu menunjukkan pukul 02.00 saat kami berhenti makan, tapi aku ga tau dimana kami berada saat itu. Seperti penumpang lain kami pun makan malam (ehhhh sahur kali yaaaa… hihihihi) Saat kami bertiga santai mengobrol terbersit ide dikepala ku dan aku menawarkannya kepada  dua partner ku ide gila itu. Dan anehnya mereka malah setuju dengan ide gila ku ini… Putar Haluan…

Tunda ke Yogyakarta dan mari Semarang… Let’s go girl…
Bus membawa kami melewati kota Yogyakarta saat itu matahati sudah muncul diam-diam berarti sudah hari Jum’at, 28 September 2012, kondektur bus meneriakkan “Jogja kota” kami Cuma liat-liatan. Sebenarnya kami bertiga tidak tahu dimana tepatnya bus ini akan berhenti. Setiap ada tanda penunjuk jalan ke Semarang kami hanya tersenyum dalam hati kami berfikir “berarti bener Semarang’ Kota Yogja terlewati…Bungur terlewati… bus terus melaju ke Sleman…memasuki Jawa Tengah - Magelang… kembali kondektur meneriakkan Terminal Secang Magelang… kami pandang-pandangan. Dan tetap tidak beranjak dari kursi. Setelah melewati terminal Secang bus berbelok ke kiri padahal menurut petunjuk arah Semarang itu jalan terus. Kami mulai saling melihat panik beberapa kilometer terlewati dan kami masih saling pandang. Terlihat tulisan di marka jalan ‘Temanggug’ Dan DEAL kami nyasar dan Salah arah. Akhirnya salah satu pepatah terkenal berlaku pada kami hari itu “Malu bertanya, jalan-jalan” *_^

Wiya berinisiatif bertanya kamana bus ini akan berhenti kepada penumpang lain (tengsin booo tanya kondektur… hihihi) Ternyata ini bus akan berhenti di terminal Temanggung dan kalau kami ingin ke Semarang lebih baik kami turus di terminal Secang dan menggunakan bus patas AC atau Ekonomi. Dan terbuktilah bahwa kami nyasar. Nanggung udah setengah perjalanan, kita tunggu bus sampai berhenti terakhir. Perasaan kami campur aduk panik karena berada di tempat yang asimg, takut kami 3 perempuan ini akan diganggu. Tapi jauh-jauh kami buang rasa itu dan tetap saling menguatkan dan tidak tampak panik sampai bus berhenti di stasiun pengisian bahan bakar di terminal Temanggung.

Sebagai backpacker stasiun pengisian bahan bakar dan mesjid adalah tempat favorit kami, kami bisa bersih-bersih sejanak disini. Lumayan lah muka sudah tersapu air dan gigi sudah fresh lagi. Kami bertiga dengan ransel di pundak menuju terminal Temanggung mengisi perut sejenak sambil bertanya apakah ada angkutan yang langsung Semarang dari terminal ini. Ada memang tapi kami harus menunggu setiap 1 jam sekali. Dan lebih baik kami kembali ke terminal secang dan dari sana menuju Semarang seperti saran penumpang bus tadi.

Dari terminal Temanggung ke terminal Secang kami membayar ongkos Rp. 4.000/orang. Kami tidak masuk ke dalam terminal tapi kami menunggu di persipangan dekat terminal. Pilihan ada dua bus ekonomi dengan biaya Rp.10.000 atau Patas AC Rp 25.000. Kami sepakat dengan bus ekomomi. Perjalanan dilanjutkan menuju Semarang. Tempat yang ingin kami tuju adalah mesjid Agung Semarang yang terkenal dengan Mesjid Kubah Terbuka.  Bus ekonomi itu juga ga kalah TOP dengan asap rokoknya tapi syukurlah akhirnya kami sampai di terminal Terboyo – Semarang. 

Dari sini kami harus bertanya lagi untuk angkot tujuan mesjid agung. Ahhhh rasanya lamaaaa sekali sampainya di mesjid Agung Semarang. Angkot yang membawa kami bergerak dengan saaaangaaatttt lambat. Alhasil kami menghabiskan waktu lebih dari 1 jam untuk sampai ke mesjid Agung. Sabarrr… yang penting sudah sampai. Buat ku Semarang dan Mesjid Agung bukan pertama kali juga aku datangi aku sudah beberapa kali pernah mendapat tugas ke Kota ini. Tapi tetep aja aku buta dengan angkot… heheheh

Hari itu tepat hari Jum’at dan mesjid agung Semarang lebih ramai dari biasanya… kami memanfaatkan waktu untuk bersih-bersih di mesjid ini… Mandi dan sholat… Ahhhh segarnyaaa… setelah hamper 24 jam lebih blom mandi (trakhir kita mandi di hotel di Malang…hehehehe)
Sebenarnya aku masih ingin membawa dua rekan ku ini ke Simpang Lima, Lawang Sewu, Greja Blenduk dan Tugu Muda tapi apa hendak dikata waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore dan kita harus ke Jogja segera karena di Jogja kita akan bertemu dan bergabung dengan Kak Uli dan menikmati damainya kota Jogja…

Baiklah kita bergerak ke Jogja dengan perjalanan kurang lebih 2 jam (kalau ga macet). Kali ini kita naik patas AC dengan ongkos Rp, 35.000/ orang. Ga sabar rasanya badan ini pengen rebahan dikamar yang ada kasurnya…

Finally Jogjaa…tapi kami berhenti diamana ya ? *dan tiba-tiba panic*. Lagi-lagi malu bertanya jalan-jalan (heheheheh….) Wiyah lagi yang menjadi juru bertanya kami dan bersyukurlah menjadi orang Indonesia yang terkenal atas keramahannya di seantero dunia, penumpang bus yang ditanya Wiyah menunjukkan dimana kami harus turun, yaitu dipertigaan. Setelah turun kami diarahkan untuk naik bus 05 dari pertigaan tersebut. Mmm tapi nyari bus di Jogja malam-malam begini itu susah sekali dan ternyata menurut pejalan kaki yang kami tanya bus di Jogja hanya sampai pukul 5 soree. Oke petualangan belum berakhir gadis-gadis… pilihan kami ke hotel yang sudah kami pesan itu naik transjogja atau naik taxi atau malah jalan kaki. Semangat kami seperti nya masih menyala-nyala dengan bermodal GPS ayoo jalan kaki… tapi ternyata cuma semangatku aja yang masih ada, Kak Liza dan Wiya sudah kelelahan. Kami putuskan menuggu taxi karena kalau harus ke halte transjogja kami harus mundur ke belakang dan itu harus berjalan kaki sementara isyarat wajah kedua sahabatku ini kelelahan.

Menunggu taxi di Jogja beda dengan di kota besar sama susahnya sepertinya jogja memang di ciptakan menjadi kota wisata yang damai, tanpa angkot dan batasan bus bertrayek itu sebabnya aku kecanduan ke kota ini setiap tahun dan ini kali ke 5 ku ke Jogja *hug* ooooohhhhhh lamanyaa dikau…. Hampir setengah jam kami menunggu akhirnya taxi yang ditunggu datang juga. Alhandulillah…

Ahhh…. sepertinya tempat tidur di hotel sudah menantikan kedatangan kami… Sabar yaaaa…… Here we come…. Jogjaaaaaaa


tour d java _Part 5_ Eng Ing Eng…

Sayang sekali rasanya jika sudah sampai di Jogja hanya tidur dikamar hotel sementara suasana malam di Jogja dengan wisata kulinernya ga kalah serunya. Setelah bersih-bersih kami bersiap-siap untuk makan malam di lesehan sepanjang Malioboro. Jarak hotel kami dan Malioboro kurang lebih 300 meter. Lumayan lah hitung-hitung olah raga. Kak Liza pengen nyobain makanan khas jogja sementara wiya masih kembali ke selera asal, ga doyan manis. Gudeg telur menjadi pilihan ku dan kak Liza. Sambil mengobrol kami menunggu sahabat kami Kak Uli yang sudah selesai menjalankan misinya dan bergabung besama kami.



Perjalanan di Jogja pasti akan lebih seru kalau tim sudah komplit. Selamat bergabung Kak Uli… let’s shake jogja. Akhirnya kak Uli sampai juga… tapi koq ada sesuatu yang aneh ya di raut muka kak Uli, ada kemarahan dimatanya saat bertemu kami. Hhmmm ada apa ya ?  Kak Liza membuka pembicaraan. “Aku tidur sama mereka bertiga ya Van, aku…. (*Van panggillan Kak Liza ke Kak Uli) Belum sempat Kak Liza menyelesaikan bicaranya kak Uli langsung berang dan marah “AKU TAU KELEN GA SUKA KAN AKU PERGI, BILANG AJA LAH, TAU NYA AKU MAKSUD KELEN. KAU LAGI WIYA.. APA MAKSUDMU KALIAN MAU KE BALI ??? BILANG AJA KELEN GA SENANG SAMA AKU… BLA BLA BLA BLA…” kak Uli marah dengan gaya khas Medan nya. Sebelum Wiya ngomong aku beri isyarat untuk tidak bicara, dan kak Liza dengan hatinya yang lembut matanya sudah mulai berkaca-kaca. Aduhhh ada apa dengan perjalanan kami kali ini ???? Sontak suasana menjadi sangat tengang

“Mau ribut disini ? Mau kita dibubarin jalan-jalan ini ?, Oke !!! Kalau emang semua ga bisa dilanjut. Kita ambil jalan masing-masing, besok aku kemas barang dan pergi ke Jakarta !!!, stop ngotot disini, sekarang kita balik ke hotel” Begitu saja kata-kata ku keluar, berharap ketegangan ini akan segera berakhir. Tapi percuma kak Uli sedang dilanda emosi, Bertiga (aku, Wiyah dan Kak Liza)  berjalan di depan menuju hotel, sementara kak Uli dan temannya berada jauh dibelakang kami.  Dalam perjalanan menuju hotel Kak Liza menangis dan bingung apa yang harus dilakukan. Sementara Wiyah juga bingung kenapa tiba-tiba dia yang dipersalahkan ?.

Sesampainya di hotel Kak Liza dan Wiyah masuk ke kamar terlebih dahulu sementara aku harus mengambil peran sebagai penengah. Ku tunggu Kak Uli di Lobby hotel. Setelah pesan kamar aku persilahkan kak Uli untuk bersih – bersih dan aku pun masuk ke kamar hotel menemui 2 sahabatku. Aku berharap malam ini suasana hati dari masing – masing kami dan malasah yang timbul dapat segera selesai. Sehingga besok tidak ada lagi ganjalan di hati untuk menikmati perjalanan. Aku coba mengobrol dengan kedua sahabatku ini. “Kalau nanti kita ngomong masing – masing dari kita ga usah pake emosi ya, perjalanan kita masih panjang, aku harap Wiyah dan Kak Liza bisa bersabar”. Sementara aku menenangkan mereka aku mencoba berkomunikasi via BBM dengan kak Uli. Setelah bersih-bersih aku harap Kak Uli mau datang ke kamar kami dan menyelesaikan semuanya. Lama membujuk Kak Uli agar mau bergabung bersama kami. Akhirnya dengan wajah masih dalam keadaan marah kak Uli mendatangi kamar kami.


Belum sempat aku membuka pembicaraan Kak Uli sudah dengan counter dirinya. “ AKU GA MAU NGOMONG SEKARANG, AKU GA BISA NGOMONG SEKARANG” Kemudian pergi dengan membanting pintu kamar kami. Begini lah perempuan kalau sudah ketemu, semua dengan keegoisan masing-masing dengan menggunakan perasaan. Dikamar Wiyah dan Kak Liza membela diri kalau mereka ga salah. Yaahhh memang tidak ada yang salah dalam ketengangan ini situasilah yang membuatnya jadi begini. Selama Wiyah dan Kak Liza meyakinkan diri bahwa yang mereka lakukan wajar-wajar saja dan tidak ada niat untuk menyakiti seorang pun. Aku tetap melanjutkan komunikasi dengan kak Uli. Dia berjanji akan menyelesaikan besok pagi menunggu sampai emosinya reda.

Setelah ketegangan itu kami tidak bisa tidur dengan nyenyak, malam itu kami isi dengan mengobrol ringan. Mulai dari pekerjaan, keluarga, orang terdekat dan hal-hal lain yang membuat kami semakin dekat satu sama lain. Mungkin karena kelelahan bercerita. Kami tertidur… dan siap menyambut esok hari di Jogjakarta…. Dan aku sangat berharap besok suasana hati kami kembali normal
  

tour d java _Part 3_Asamnya si Apel Malang

Kamis, 27 September 2012

Hoaammm sepertinya pagi  di Malang juga berbeda dengan pagi di Medan. Di Malang pukul 05.30 matahari sudah bersinar sementara di Medan masih sangat gelap gulita dan rasa lelah kami sudah terbalas dengan tidur nyenyak semalam. Segarr  sekali rasanya

Hari ini kami akan menghabiskan waktu di Kota Batu Malang mau nyoba agrowisata setelah sarapan dan mandi kami bergegas untuk berangkat ke kota Batu Malang. Kami harus kembali menuju terminal Arjosari untuk mendapat angkot, sebenarnya jarak hotel ke terminal harjo sari itu sangat dekat. Jalan kaki juga bisa tapi karena kami ga tau seberapa dekat akhirnya kami memutuskan untuk naik angkot yang lewat di depan hotel, jauh dekat Rp. 3.000,-.



Aku sudah pernah ke Kota Batu sebelumnya tapi aku belum pernah menggunakan jasa angkutan, ini lah pertama kali aku menggunakan jasa angkutan umum di Malang. Dari terminal harjo sari kami harus menuju terminal Landosari. Kami memilih angkot dengan jalur yang lebih panjang,  itung-itung menikmati kota Malang.  Ongkosnya kami bayar dengan Rp. 4.000/ orang. Ternyata itu ongkos kemahalan harusnya kami hanya cukup membayar Rp. 2.000,- saja Ya ga apa-apa itung – itung diajak jalan-jalan sama pak supir sepanjang Kota Malang. Sampailah kami di terminal Landosari. Kekuatan bertanya memang luar biasa  kami selalu bertanya dengan Bapak – bapak yang menggunakan seragam dinas perhubungan (sambil mikir mereka abdi Negara ga mungkin bohongin kita :D)


Menuju Kota Batu dari Terminal Landosari kita harus menggunakan angkot warna pink sesuai dengan suasana hati si Wiya nih kayaknya yang lagi berbunga – bunga :p. Dengan angkot pinky ini kami akan dibawa ke terminal batu dengan ongkos rp. 4.000/orang. Dari terminal batu menuju agroswosata ga ada angkot khusus yang menuju kesana. Dan menurut bapak dishub jaraknya ga jauh. Dengan ojek Rp. 8.000/orang atau bisa nego dengan supir angkotnya untuk langsung dibawa kesana dengan menambah Rp. 2.000/orang.  Jadilah kita nego dengan supir angkotnya. Cuma sayang kali ini kita ga berhasil untuk bisa nambah Rp. 2.000/orang tapi malah Rp. 6.000/orang.  Berarti total Rp. 10.000,- per orang.  Walaupun kita merasa di curangin sama tapi yang penting kita sudah sampai di Agrowisata Batu – Malang

Kegiatan wajib… foto – foto dulu…

Tujuan kita ke Agrowosata ini kita mau ngerasain gimana sih rasanya metik buah apel dan makan langsung di pohonnya. Ada paket A yang ditawarkan disini Rp.38.000,-  petik apel/staubery/jeruk, - makan apel, jambu dan jeruk sepuasnya, dipandu berkeliling argowisata oleh petugas nya. Ada juga pake B Rp. 48.000,- sama sih dengan paket A hanya saja tambahannya makan nasi/mie goreng apel ditambah jus apel (hmmm gimana rasanya yaaa… )

 


Karena pertimbangan penghematan kira milih paket yang B lumayan kata Kak Liza hitung-hitung pengehamtan makan siang. Harapan untuk metik apel dari pohon langsung sepertiya harus ditunda sampai kesempatan berikutnya, apelnya belum musim belum bisa di petik. Tapi penggantinya ga kalah seru, kita bisa metik strawberry sebanyak lima buah dan makan gratis strawberry sepuasnya di kebun strawberry (ssssttttt…. makan gratis gada dalam paket…. Tapi kita bertiga ga berenti mengunyah strawberry selama di kebun… Hehehehhe)


Setelah selesai metik strawberry kita diajak makan apel, jambu dan jeruk sepuasnya. Apel Malang itu aseeemmmm nya superrrrrr. Si wiya makan sambil ngeluarin air mata, sementara kak liza saat makan apel mukanya lucuu sekali. (mungkin kalau ada yang meperhatikan muka ku juga ga kalah anehnya dengan mereka Aseemmmmmm )


Masalah asem dan asem kami tinggalkan kami sempatkan diri untuk bisa berfoto di Kebun Apel (ga bisa metik poto pun jadilah ) hehehe Puas berfoto kami diajak berkeliling di kebun bunga yang super cantik. Ada bermacam-macam bungan disini. Apalgi kalo ga sesi pemotretan. (heheheh). Keliling agrowisata membuat perut terasa lapar, udah ga sabar pengen tau rasanya mie goreng apel itu gimana. Pemandu agro mengantar kami ke restoran apel, semua serba apel. Hhhmmmm ternyata nasi gorengnya aku suka, kak liza juga suka, Wiya apalagi dia milih mie goreng tapi doyan juga sama nasi goreng kita. (Upsss ini doyan karena emang enak atau karena emang udah laper yaa…. ? )


 
Setalah puas berkeliling. Waktunya kembali ke terminal harjosari. meneruskan perjalanan ke kota berikutnya. Sebelum pulang sebagai buah tangan kita beli baju yang ada tulisan ‘Batu’ dan sedikit buah tangan untuk pemilik warung yang baik hati.

Dari Agrowisata terminal Batu kami menggunakan ojek dan ternyata kami berhasil nawar Rp. 6.000/orang (hmmmm…..) lanjut terminal landosari dan harjosari. Sampai diterminal kami menyambangi sepasang suami istri baik hati pemilik warung memberikan buah tangan sekaligus pamit dan berterima kasih sudah membantu kita.

Kota berikutnyaaa…. Hei Jogjaaa tunggu kami yaaa….