Wednesday, December 18, 2013

LOWONGAN KERJA STAFF AKMS TB CARE 'AISYIYAH SUMATERA UTARA. LOKASI MEDAN

Siapa tau ada yang berminat

DIBUTUHKAN SEGERA !!!
ACSM Staff SR

'Aisyiyah adalah organisasi Muslim Wanita yang didirikan di Indonesia pada tahun 1917 dengan kepedulian terhadap isu-isu sosial dan keagamaan. Principal Recipient TB ' Aisyiyah (PR - TB ' Aisyiyah) adalah Project Global Fund untuk memerangi penyakit Tuberculosis difokuskan pada kegiatan berbasis masyarakat , dikelola oleh Divisi Kesehatan Pimpinan Pusat ' Aisyiyah .

Dalam Round 10 (2014-2016) dari ‘Global Fund for AIDS , Tuberkulosis Malaria’ (GF-ATM), ‘Aisyiyah telah dipilih kembali untuk melaksanakan "Program Community TB -Care" dalam koordinasi dengan PR Kementerian Kesehatan .

Sebagai Principal Recipient (PR), 'Aisyiyah bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan di tingkat masyarakat dari 14 Sub - Recipient (S1) yang mencakup 12 Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, dan 3 LSM lokal (KMP TB – Sidobinangun Lampung Tengah, YARSI, PKPU).

Program Community TB -Care saat ini mencakup 12 provinsi (35 % provinsi di Indonesia), 45 kabupaten (8 % kabupaten) dan akan diperluas menjadi sekitar 48 kabupaten .

PR - TB ' Aisyiyah saat ini sedang mencari kandidat untuk mengisi posisi di bawah ini :
Posisi : Advocation, Communication, & Social Mobilisation (ACSM) Staff
Lokasi : 12 SR R-10
Bertanggungjawab kepada : Coordinator Program SR
Gaji : 2,4 – 3 juta rupiah per bulan

Dengan kualifikasi sebagai berikut :
1. Minimum S1
2. Maksimal Usia 40 tahun
3. Memiliki pengalaman kegiatan advokasi, kebijakan publik dan pengembangan masyarakat minimal 2 tahun.
4. Memiliki kemampuan fasilitasi dan pengelolaan jaringan
5. Memiliki kemampuan lobbying dan negosiasi
6. Pernah melaksanakan proyek yang relevan/ sejenis minimum 2 tahun
7. Mempunyai background pengalaman di CSO/ FBO/NGO
8. Mampu bekerja berdasarkan target
9. Memiliki kemampuan computer (Ms. Office, internet)

Kandidat yang berhasil akan melakukan tugas dan kewajiban sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan advokasi mulai dari pembuatan perencanaan advokasi (pembuatan rencana aksi, road map, rencana kerja), melakukan lobbying baik eksekutif, legislatif, NGO, dunia usaha dan media.
2. Mengembangkan dan distribusi media campaign sesuai kebutuhan advokasi dan pengembangan masyarakat
3. Melakukan pengalangan sumber daya dalam rangka membantu pengembangan KMP atau keberlanjutan program.
4. Melakukan pemantauan terhadap kegiatan advokasi dan pengembangan masyarakat oleh
SSR
5. Memberikan peningkatan kapasitas advokasi dan penggalangan sumber daya bagi organisasi pendukung.
6. Menjaga dan mencegah, menghindari terjadinya konflik kepentingan melalui prosedur-prosedur yang tertuang dalam PPP (Pedoman Pelaksanaan Program), sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya

Surat Lamaran dan CV dapat dikirimkan sampai tanggal 2 Januari 2014 ke alamat:

TB Care ‘Aisyiyah
d/a Gedung Dakwah Muhammadiyah
Jl. Sisingamangaraja No 136
(Depan Taman Makam Pahlawan)
Medan 20217

Atau Email: ridha.yuanita@gmail.com ( tidak lebih dari 300kb)

Thursday, December 12, 2013

X-plore Sumut Part 2 by JELAJAH-ACSU

Medan, 22 November 2013

Hari ini dimulai melalak keliling Sumatera Utara selama 48 jam pun dimulai. Kita berancana berangkat pukul 08.00 start point di rumah ku. Memang kawan-kawan ini ngerti aja kalo awak anak gadis tong tong, kalau mau pergi kemana-mana harus jelas, sama siapa dan kemana, alhasil full tim menjemput saya. Heheheh Thanx to Om Raja, Om Haris, Om Jess (Upsss Anto deng), Om Yovi dan soulmate nya Tante Rini. 6 orang siap berangkaaattttt….
Rencana jam 20.00  pun berubah menjadi kurang lebih pukul 21.an. Bismillahirahmanirrahim Tim Melalak X-Prole Sumut pun bergerak. Jalan yang pilih adalah memalui jalan Berastagi. Awalnya semangat masih cas plong sepanjang jalan masih pada nyanyi ngikutin suara musik yang sengaja di stel kenceng-kenceng (Biar jadi pusat perhatian kata Om Raja)
Singkat cerita… (Aseekkk kayak cerita bersambung aja). Sebelum perjalanan melalak ini dimulai, kita harus persiapan logistic dulu. Singgah di minimarket waralaba yang kalo di medan jarak 1 minimarket dengan 1 minimarket lainnya ga lebih dari 500 meter. Belanja logistic selama dijalan, air mineral, permen, roti pengganjal perut dan lain-lain yang tidak bisa disebut satu persatu (Kayak Artes lagi nerima award yaaa…J 

Selesai belanja – belanja kami lanjutkan perjalanan, masih dengan suasana rame dan ga berhenti-berhentinya nyanyi – nyayi sekalian ngilangin stress bekerja juga sihh. Perjalanan dimulai via jalan Berastagi. Pemberhentian pertama adalah Penatapan… Ga sah dan meyakinkan rasanya kalo udah sampe penatapan ga minum teh panas dan Indomie Rebus pake telur. Awalnya sih aku ga minat makan karena dari rumah lambung ku udah diisi penuh buat persiapan jalan biar ga masuk angin, tapi mie pesanan si Haris ini buat awak ngiler. Selagi makan blom dosa ikut pesan juga ahhhh. Hehehehhe Slrupppp… nyam nyam nyam nyammm Enyakkk… enyak enyakkkk
Dan akhirnya Kenyang… bersyukur badan minimalis ini punya lambung ga minimalis, jadi masih bisa masuk makanan yang mau dimakan. Hehehhehe. Selesai makan kita berangkat lagi. Posisi kunci sebagai pilot adalah Om Yovie, Asisten Pilot Nyonya Yovie Saya berada di belakang pilot sebagai penggembira disamping saya ada co – pilot Om Raja yang sedang istirahat untuk ngisi tenaga kalau pilotnya udah lelah. Di posisi belakang ada Om Haris dan Om Anto… yang suaranya gada abis-abisnya nyanyi selalu. Let’s joint the trip guys

Pengaruh kenyang itu ternyata buat mata mengantuk yaaa… Udara berastagi yang dingin buat mata udah merem melek pengen bobo, biar lah mereka bernyanyi dengan riang dan gembira aku mau coba bobo dulu ahhh. Suara dengangan lagu masih terdengar sangat jelas, tapi aku yang punya ‘penyakit” mabok kalau naik kenderaan terutama dijalan berkelok, mengambil posisi aman aja. Menyandarkan kepala dan memejamkan mata.

Tiba - tiba Awaasssssssssssssss……….. !!!!!!!!!!!!!!!
Aku terbangun oleh teriakan entah siapa yang teriak. Entah diamana, yang berada di dalam mobil panic, aku masih belum tau apa yang sedang terjadi. Mobil berhenti di pinggir jalan. “ Dikubur aja, jangan di tinggal gitu aja” salah satu dari kami mengeluarkan suara.  Aku sadari kami menabrak sesuatu yang akhirnya aku tau adalah seekor kucing.  Semua turun dari mobil termasuk aku, kucing yang kami tabrak berwarna putih masih tergelatak di pinggir jalan. Kucingnya cantik sepertinya lagi hamil, kami mengangkatnya ke pinggir jalan, menggalikan lubang dan menutupnya kembali. Suasana hari kami pasti sama-sama ga enak. Karena ada mitos yang bilang kalau sudah menabrak kucing perjalanan tidak akan baik. Wushhhh Bismillahirahmanirrahin semoga baik –baik aja.

Setelah kejadian menabrak kucing, co – pilot yang mengambil posisi kemudi. Semua saling menenangkan bahwa itu kecelakaan dan insya allah tidak akan terjadi apa-apa selama perjalanan ini. Sambil menenangkan sambil terus bernyayi mengukuti bait-bait lagu yang keluar dari speaker mobil. Aku memilih diam. Karena sepertinya aku akan segera mengeluarkan isi perutku. Untuk saat ini diam adalah cara terbaik.
Kami menepuh jalan melewati Kabanjahe – sampai di dairi rekan- rekan smepat photo di air terjun kecil dipingir jalan. Malam tapi semnagat mereka ga abis-abis. Aku masih lemas dan ga minat buat turun dari posisi empuk ku saat ini. Sepanjang malam aku tidak keluar dari tempat duduk ku. Sementara temen-teman yang lain mengambil moment untuk berfoto. Sorry ya temans lagi ga nyaman suasananya
Bung Anto yang duduk dibelakang uwek uwek mendahului ku. Mungkin karena posisinya di belakang agak terguncang perutnya… Sabar ya Om Antoo… Sabar ya Omm. Ane lanjut pejamkan mata lagi yaa

Entah dimana tapi masih di Sumut Sabtu, 23 November 2013
Subuh Pagi...
Ciiiitttttttttttttt…………… Astagfirullah……, Aarrggggggg….. Aku tersentak terbangun dari tidur ku. Seakan seluruh badan ini di dorong kedepan. Ternyata mobil berhenti mendadak  Tepat 1 meter di depan kami ada jurang yang menganga. Ya Allah… apa lagi ini…. Langsung fikiranku pada kucing yang tertabrak tadi malam. Perjalanan kami masih panjang…. Untuk menentralisir suasana panic. Om Yovie yang mengambil posisi kemudi sementara Om Raja kembai duduk manis. Salutttt liat tim seperjalanan ini, Nyawa kami sudah berada di ujung tanduk tapi semua masih berusaha tenang tidak menularkan kepanikan yang ada di diri masing-masing ke orang lain. Tetap saling menguatkan dan mengatakan semua baik-baik aja two thumb up guys.

Perjalanan dilanjutkan lagi, baru berjalan sekitar 1 kilometer sepertinya isi perutku akan segera meloncat keluar. Blugg… sudah berada dimulut sekarang terlambat mengeluarkan bisa muncrat kemana-kemana. Ku ketok keras kaca candela dan menggoncang keras bangku kemudi tanpa suara, tapi mereka langsung menyadari apa yang terjadi. Mobil langsung berhenti, tanpa aba-aba aku langsung turun dan mennuju belakang mobil. Uweekkkkkkk dan akhirnya apa yang sudah aku simpan di mulut keluar juga. Sedikt lega… tapi masih lemas. Yang lain ikut turun. Rini memijat tengkuk belakangan ku dan memberikan ku minyak angin. Alhamdulillah… Terima kasih ya Rini sayank…  Om Haris memberikan sandal kepada ku yang ternyata ketinggalan di mobil. Brarti aku keluar dari mobil tanpa sandal yaa ?. Hehehehe  Setelah badan ku agak enakan aku baru sadar disudut sana Ternyata Om Anto juga sedang Uwek – uwek  gelombang kedua. Sabar Ya Om Senasib kita. Semoga penderitaan kita ini terbayarkan dengan perjalananan yang tidak terlupakan yaaa.

Setelah suasana kembali normal, apalagi kalo ga foto – foto, kali ini aku ga mau ketinggalan foto-foto setelah tadi malam teller di dalam mobil. Waktu nya eksis yooo… Segala macam pose pun dibadikan. Sepertinya perjalanan akan semakin seru nihh. Setelah foto-foto yukksss capsusss lagi brooowwww
Tujuan pertama kami adalah Makam Mahligai di Barus. Konon kabarnya makam ini adalah makan syeh – syeh penyebar agama Islam di Pulau Sumatera sekitar700 tahun yang lalu. Sebelum sampai disana kami perlu mengistirahatkan badan kami. Agak senam-senam dikit, meluruskan pinggang. Kami memilih untuk berhenti di warung pinggir jalan. Aku ga tau persis dimana daerahnya. Aneh pada ga ada yang pesan makanan semua pada pesan teh, aku memilih minuman favorit ku. Teh pait ato kalo di Jawa bilangnya teh tawar, membantu sekali menghangatkan tubuhku. Hmmm sepertinya masih ada yang mau loncat keluar dari perut ini. Oke aku keluarkan dulu… Uwekkk – uwek  Tahap 2 pun terjadi. Ahhh setelah uwek – uwek benar-benar lega rasanya

Mencari makam Magligai itu ternyata tidak semulus yang dibayangkan kami salah arah sampai ke Bamduamas perbatasan Sumut dan Singkil. Puter balik jadinya, lumayan jauh kami salah arah setelah bertanya berkali-kali akhirnya kami sampai juga ke Makam Mahgligai…. Ada banyak makam kuno disana. Luar biasa… bukti kejayaan Islam dimasa lalu. Subhanallah. Masuk kemakam tidak boleh memakai alas kaki dan lebih baik berwudhu. Kami bertemu dengan penjaga makam yang sedang membersihkan makam, dia bercerita ada sekitar 400 makan disana, aku penasaran dengan bentuk nisan yang beraneka macam dan  tulisan di nisan yang berbeda. Ternyata bentuk nisan yang beraneka macam itu mendandakan posisi guru dan murid, yang nisannya paling di ujung dan besar itu guru nya, tulisan itu memandakan asal Negara syeh – syeh penyebar islam tersebut. Ada yang dari Arab karena nisan bertulisankan Arab, dari India dan lain-lain. Kami masuk kemakan berdoa. Ingat Tujuan ziarah kubur bukan mencari wangsit tapi cara kita untuk mengingat mati. Selesai ziarah kubur kami abadikan dengan berfoto mengabadikan moment.

Selesai ziarah kubur… Koq perut ku bunyi-bunyi yaaa… Kami belum makan… Akhirnya semua mengeluarkan perbekalan yang dibeli tadi malam. Lumayanlah roti ini bisa mengganjal perut ku yang minimalis ini. Tujuan kami selanjutnya adalah Pantai di Barus… kalo ga salah namanya pantai Kade Tigo. Sembari mengunyah memaksimalkan kerja lambung kami menuju pantai. Tidak semulus yang dibayangkan juga perjalanan, untuk kesana kami juga harus bertanya ke beberapa orang, untuk pemandangan yang indah, usaha sedikit akan mengasilkan kepuasan yang luar biasa.
Akhirnya kami sampai kepantai Kade Tigo… Ini pantai kereen abis… Natural… Subhanallah… Berhenti di warung tentunya untuk mengisi lambung dan mandi (kalau ada tempatnya) ada penjual ikan disini, kami beli ikan yang memang keliatannya segar-segar dan minta pemilik warung untuk membakarnya. Sembari ikan masih dipanggang aku dan anggota ‘melalak’ lainnya mengambil moment foto-foto.  Wangi ikan bakar terpaksa menghentikan kami berpose. Ngisi lambung dulu kita kawaann… Ini yang makan doyan ato kelaperan yaa ? Lahap bener makannya. Alhamdulillah kenyang. Selanjutnya mari kita mandi. Aku melirik tulisan “KAMAR MANDI UMUM” lumayanlah buat menyegarkan diri. Kemon kita mandi Rin… Perlu perjuangan untuk mandi, ala ‘coboy’ karena berbeda dengan kamar mandi dirumah, harus punya trik cara mandi yang baik (cukup aku dan Rini lah yang tau caranya. Heheheh) tapi setelah mandi badan segar fikiran pun lebih fresh.

Makan sudah, Mandi Sudah, Kostumn juga udah ganti, waktu nya mengucapkan syukur dan menyembah Nya, sekalian jama’ ashar. Setelah itu….. Berpose lagi. Munpung disini dan pemandangannya sangat bagus Om Yovi dan Nyonya (Rini.red) mengambil fhoto PreWed nya. Jeprettt Jeprettt dengan berbagai aksi dan pose.


Perjalanan lanjut lagi, menuju Sibolga tergetnya adalah nyari sunset. Let’s drive again brow. Sepanjang jalan kita berada di pinggir pantai yang masih sangat asri. Dengan laut yang biru dan pohon kepala di pinggir pantai. Ada pulau kecil yang memanjang dari bibir pantai ke tengah laut. Hari ini matahari sangat terik. Air  laut seperti memancarkan sinar Kristal yang luar bisa indahnya. Tak tahan rasanya kami hanya duduk diam dimobil dan berlalu tanpa mengabadikan keindahan alam ciptaan Allah SWT ini. Segera Sang pilot memutar ke arah kanan kemudinya dan memasuki kebun kelapa.

Begitu menginjakkan kaki kepantai, sangat terasa panas matahari yang menyangat. Tapi tidak memundurkan niat kami untuk mengabadikan indah nya alam Sumatera Utara. Menurutku ini tempat lebih kerena dari Bali. Mungkin karena masih sangat natural dan belum tersentuh oleh manusia. Subhanallah… Indahnya alam ciptaan Allah SWT. Sesi pemotretan pun berlangsung, tanpa terasa tanda sadar kami punya 1 target lagi untuk ngeliat sunset di pantai pandan Tapanuli Tengah.
Kesempatan ini kami gunakan untuk bertanya dengan nelayan harga kapal wisata untuk ke Pulau Murshala siapa tau kita bisa buka trip kesana. Next destination Pandan – Tapanuli Tengah,  dari Barus – Ke Pandan akan di tempuh sekitar 2 – 3 jam. Masih ada waktu buat bobo siang, hahahahha.


Begitu sampai di Sibolga waktu sudah menunjukkan pukul 5 lebih 30 menit hanya punya waktu 30 menit lagi untuk melihat sunset. Mobil bergerak dengan cepat. Matahari sudah mulai turun, kami berhenti di pantai kalanagan tapi sepertinya disini tidak terlihat sunsetnya. Segera kali putar balik ke Pantai Mmmm lupa namanya. Tapi letaknya di pinggi jalan antara Pandan dan Kalangan. Begitu sampai pantai kami turun dari mobil dengan kamera masing-masing, waktunya sangat pas, bundaran yang merah perlahan turun. Sangat menakjubkan sekali, apalagi tertangkap lensa kamera. Sunguh luar biasa. Tidak sia-sia mengejar matahari nya, kami bisa mengabadikan sunset di Pantai Barat Sumatera Utara. Terima kasih Allah

Sepertinya perut kami mulai lapar lagi. Rencananya mau makan mie gomak khas sibolga – tapteng tapi begitu sampai di warungnya ternyata semua sold out alias abis. Kami berubah haluan menuju warung yang lain. Ada warung bakso dan kroni-kroninya menjadi tempat pilihan kami untuk makan, lumayan lah ganjel perut yang minimalis ini. Menikmati makanan sejenak sekaligus mengistirahatkan badan dan bercerita kecil tentang seharian yang telah kami jalani sungguh menyenangkan.

Malam ini Rini akan pulang kerumahnya kebetulan dia adalah orang Sibolga, aku mengambil waktu sedikit ini untuk bertemu dengan kerabatku karena kebetulan disinilah aku dilahirkan, masih ada keluarga yang bisa ditemui. Kami berpisah sementara, aku bertemu dengan kerabatku sementara mereka kerumah Rini Nyonya Yovie J Kami berjanji akan bertemu sekitar pukul 10 malam dirumah Rini.

Berkeliling kota sejenak akhirnya aku diantar kerumah Rini, dan berhubung aku tidak tau persis dimana rumah nya. Om Yovie udah menjemputku di depan jalan rumahnya. Sampai dirumah Rini bersalaman dengan orang tua Rini , mengobrol sebentar dan kami pamit untuk beristirahat. Rini tentunya tinggal dirumah Rini, Aku dan lain harus mencari tempat beristirahat malam ini. Tentunya penginapan yang murah, karena besok pagi-pagi sekali kami harus sudah bergerak ke Medan melalui Sidempuan.

Sebelum kami mencari penginapan, ternyata semangkuk mie ayam tadi tidak cukup mengenyangkan perut cowok-cowok ini. Mereka nyari tempat makan untuk mengisi nya dengan makanan berat alias nasi.  Aku cuma jadi penonton karena semangkuk mie ayam sudah cukup mengenyangkanku malam ini. Selesai makan kami pun mencari penginapan. Hotel yang kami tuju adalah Hotel Prima di Pusat Kota Sibolga, Hmmm mundur teratur karena kamar dengan harga terjangkau sudah habis. Kami bergerak menuju Panda. Hotel baru yang kami datangi adalah Hotel Morison, ada sih kamar dengan budged Rp. 100.000,- tetapi tempatnya ga asik. Kamar mandinya diluar dan tidak kondusif. Kami pindah lagi ke Pandan Carita berharap masih ada hotel dengan harga standart yaitu 100 ribu. Sudah habis sepertinya.

Dengan berbagai pertimbangan temen-temen bilang aku yang nginep di hotel dan mereka akan nginep di kantor Om Haris. Baiklah kalau bergitu. Kami balik lagi ke hotel Morison yang tersedia kamar 250 ribu untuk dua orang Free Extra bed dan bisa masuk 5 orang dikamar. Good. Seketika aku menawarkan negoisasi dengan reepsionist “ Bang Ada kamar yang kayak gini, (aku menunjuk harga list kamar dengan harga Rp 250 ribu fasilitas AC, kamar mandi didalam) buat aku sendiri tapi bayarnya Cuma seratus ribu, besok jam 6 pagi keluar. BISA ?” Meyakinkan, tegas dan pasti aku memberi penawaran yang sepertinya tidak akan bisa di tolak. “tapi besok pagi betul pagi-pagi ya kak” Si recepsionist menawarkan lagi, Ahaaa… aku berhasil seperti kata ku tadi. Si recepsionost tidak bisa menolak dengan penawaran ku. Aku keluarkan uang 1 lambar 100 ribuan dan dia memberikan kunci kepada ku. Dealll harga seratus tibu fasilitas 250 ribu. Lumayaaannn. Hahahaha

Selamat tidur sampai ketemu besok pagi ya temans… inget jam 6 pagi yaaa. Kulambaikan tanganku ke arah kawan-kawan yang berjalan menuju lantai 2 dan aku menuju kamar ku di lantai 1. Selesai untuk pengalaman luar biasa hari ini. Dan Selamat istirahat

Pandan, Minggu, 24 November 2013
Alarem Subuh membangunkan ku. Bergegas aku untuk sholat subuh dan persiapan untuk melanjutkan touring hari ini. Aku sudah rapi, segera ku ambil telpon ku dan menelpon teman-teman dikamar mereka. Om Haris mengangkat telpon. Aku meminta agar segera bersiap-siap karena kita harus segera berangkat kalau mau  malam nanti sampai Medan. Dan sudah 1 jam aku menunggu belum 1 pun dari mereka yang keluar dari kamar, sampai sang recepcionist menggedorku karena sudah pagi dan seperti janjiku tadi malam harus segera keluar dari kamar. Benar saja dugaanku setelah menutup telpon ku mereka melanjutkan tidur lagi. Ku telpon kembali mereka. Setelah packing aku pun menuju lobby hotel karena kontrakku sudah habis. Jam 8 mereka turun ke bawah. Tanpa basa – basi kami langsung tancap gas kerumah Rini, menjemput nyonya Yovie.
Sungguh beruntung nasib kami, sampai dirumah Rini kami disuguhi makanan pagi yang menurutku sangat cukup untuk mengenyangkan perut. Setelah makan dan pamit kami pun segera berangkat. Rute yang kami tuju adalah melalui Gunung Tua.  Berarti kami membutuhkan waktu 15 jam untuk sampai di Medan tanpa berhenti. Kami bergerak pukul 09.30 dan masih akan singgah ke Candi Bahal. Paling tidak tengah malam kami akan sampai di Medan.
Diperjalanan ada yang tidak kami lupakan. Oleh –oleh tentunya. Ikan asin khas sibolga tidak kami tinggalkan. Membeli langsung dari pengerajinnya. Melewati padangsidempuan tidak sah rasanya kalau tidak membeli salak khas sidempuan. Asem – asem manis rasanya

Tengah hari kami singgah makan di warung sop yang aku rasa uenakkk banget. Tempatnya sederhana, tapi rasanya tidak amis. Aku tidak memakan daging sih tapi aku nyobain kuah nya. Enak sekali dan tanpa amis. Sebelum menuju candi kami singgahi untuk tetap bersyukur. Mareee kita sholat. Menemukan mesjid dengan peringat ke 2 terbersih di Sumatera Utara, benar-benar bersih mesjidnya. Nyaman berada disini. Subhanallah




Lanjut Candi Bahal. Aku ga tau persis sejarahnya tapi yang jelas ini tempat keren sekali. Nah Om Yovie dan Nyonya juga mengabadikan moment ini dalam foto prewed mereka. Jeprat jepret pun beraksi. Ga sadar ternyata waktu sudah sore, kami harus menyinggahi berberapa tempat lagi sebelum pulang. Dan sepertinya 48 jam x-plore sumut harus menjadi 60 jam. Baiklah kami akan jalani.

Benar saja, setelah mengurusi berberapa hal kami sampai di Gunung Tua Pukul 10.00 malam. Harus sampai besok pagi. Setelah makan waktunya pulang menuju Medan. Sepanjang perjalanan aku hanya tidur tapi tetap terjaga saat kami di stop oleh polisi. Tanpa harus mengeluarkan duit, kami dapat melanjtukan perjalanan.






Medan, 25 November 2013
Pukul 07.00 tepat tiba di rumah ku. Genaplah 60 jam x-plore Sumut. Terima kasih teman.

Salam Lumpurr



Friday, June 28, 2013

Rakornas TB Care ‘Aisyiyah Juni 2013 “Cheer Up…… !!!!”

Selasa, 25 Juni 2013
Pukul 04.pagi aku sudah sampai di Bandara International Polonia Medan, judulnya bukan lagi mengejar matahari tapi mencurangi matahari karena sebelum matahari berniat untuk terbit aku sudah keluar rumah menantang dinginnya malam. Yang paling memberatkan adalah ngantuk yang melanda karena hanya tidur 2 jam saja.
Selesai check in dan semua urusan slesai waktunya naik keatas pesawat. Begitu duduk di kursi pesawat kemudian memasang sabuk pengaman langsung memejamkan mata dan zzzzz… semoga 2 jam penerbangan dipotong sarapan (uppsss dapet makan boo, Naik GA. Hihihihihi) bisa membalas rasa kantuk yang tak tertahankan ini





Benar saja begitu ban pesawat menyentuh landasan aku pun terbangun. Haaahhh sempurnaaa. Tidur dengan perut kenyang. Dari Bandara Soeta kami menuju Hotel Balairung Matraman Raya No 19.Kesan pertama yang aku tangkap adalah ini hotel punya nya orang Padang semua ornament dan nama-nama item nya semua berbahasa Padang. Rancak Bana J

Rakornas TB Care ‘Aisyiyah ini adalah lebih ‘cheer up’ kesan angker yang biasanya ada hilang semua dengan senyum dan bercanda ringan yang buat aku dan mungkin peserta lain lebih nyaman. Jadi ga takut lagi dehh.

Moment Rakornas juga dimanfaatkan oleh para penggiat TB untuk memberi penghargaan kepada Pemenang Film Dokumenter, Kader Terbaik, Petugas Kesehatan Terbaik, Klinik dan Rumah Sakit Terbaik. Dari Sumatera Utara Mendapat Nominasi dalam pemilihan kader terbaik sedangkan pemenang nya adalah kader yang juga nenek-nenek canggih, super dan ga ada dua semangatnya dengan umur 70 tahun masih sehat dan sigap (Malu dehh sama si nenek kalau masih mudah begini ga semangat J)

Ibu Sri Rostiaty atau Ibu Kiki panggilan dari Sumatera Utara adalah kader terbaik kami yang mendapat nominasi dalam pemilihan kader terbaik. Walaupun belum menjadi pemenang kader terbaik tapi Alhamdulillah ternyata kerja kami dihargai. Sekali lagi Selamat ya Ibu Kiki.

Selanjutnya rakornas berjalan lancar walaupun ada sesi – sesi ‘panas’di beberapa waktu. Tapi sejauh ini… Mmmmm LIKE IT

Info kecil : Para coordinator malah asik dengan BBM bukan Bahan Bakar Minyak yaaa tapi BlackBerry Messenger, seperti biasa kalo udah rakornas ada forum di dalam forum BBM Group khusus untuk Koordiantor yang dibahas mulai dari suasana Rakor, foto-foto iseng yang di upload dan kondisi diri pribadi ada yang bosan, kedinginan dan lain-lain. Hehehehe

Dan Rakornas TB ini berlangsung sampai dengan tanggal 30 Juni 2013. Rakornas terlama yang pernah diadakan. Di dalam Rakornas ini ada bagi-bagi raport untuk daerah masing – masing.  Untuk Sumut sendiri sudah bagus dan perlu ditingkatkan agar lebih bagus lagi. Semangatttt !!!!!

Sudah ahhh nulisnya… mau masuk konsen lagi di Rakor
Jum’at, 28 Juni 2013. Pukul 15.41. Hotel Balairung, Matraman Jakarta


Tuesday, June 04, 2013

Sutomo's Family Travelling To Java_Part 2_

Minggu, 21 April 2013
Selamat Hari Kartini untuk perempuan Indonesia.
Hari ini kami akan bangun sangat  pagi karena pesawat yang akan membawa kami ke tujuan berikutnya itu jam 6 pagi. Jadi kami harus berangkat dari rumah setidaknya jam stengah 4 pagi. Agak rempong karena kami baru berangkat jam 4 pagi. Semua barang-barang udah rapi koq. Hmm kalo diliat-liat tas yang bawa beranak lohhh nambah 1 hasil dari belanja di Jakarta. Hihihihi
Check ini selesai nunggu waktu waktunya terbangan d, 1 jam kemudian kami sudah sampai dan Welcome to Jogjakarta (padahal Bandaranya Adisucipto Solo tapi di sabotase sama Jogja J) Perjalanan sesungguhnya di mulai. Dibandara sudah ada yang menjemput kami. Pertama nyari makan sarapan, nyoba Gudeg Yu Jum, katanya terkenal dan enak. Pesan saat ini makanannya datang 1 jam kemudian. Dan RRRRRrrrasanya itu sangat tidak dilidah untuk kami orang Medan. Serasa makan permen karena manisnya. Terbukti makanan yang kami pesan nasi dan telurnya ludes tapi gudegnya ga tersentuh.
Baiklah karena hari ini kami akan ke Borobudur, Prambadan, Merapi, dan Parangtritis. Selesai sarapan yang gada duanya itu *_^ itu kami langung ke Borobudur. Tancappp gasss. Whusshhhhh. Sampai di Borobudur disambut dengan cuaca panas ( 4 kali ke Borobudur blom pernah ketemu Hujan, selalu panas membahana). Dari Medan aku dan mamak udanh nyiapin payung lipat dan tawaran penjaja payung pun tidak berhasil dalam arti sebenarnya ‘sedia payung sebelum ditawarin’ hehehe

Selesai dari Borobudur kami berencana ke Merapi tetapi ohhh tetapi tidak jadi behubung karena ohh karena Nyasar (waktu yang terbuang sia-sia) kami teruskan ke Prambanan dan Parangtritis,tapi karena kami belum makan siang akhirnya kami singgah ke warung kecil yang sederhana, dengan makanan yang bisa ditelan (red. Masih dilidahlah) dan ternyata juga murah. Selesai makan tancab gas lagi. Tapi karena hari sudah sore sepertinya Prambanan kami tangguhkan dulu, lanjut ke Parangtritis.

Disana Cuma makan jagung bakar, trus jalan sepanjang pantai dan poto – poto. Upsss Sholat magrib juga ding disana. Selesai magrib kami menuju penginapan yang sudah menanti kami. Sampai di Hotel dan semua urusan administrasi selesai aku, Mas Didit, Mamak dan Bapak jalan – jalan disekitarnya Malioboro. Tapi mamak dan bapak kecapean kayaknya jadi duluan istirahat. 





Tinggal aku, Mas Didit dan Puput yang menjelajahi Jogja Malam hari. Tujuan kami adalah Alun-alun Selatan. Si Puput panasaran dia kenapa ga bisa melewati Beringin kembar walaupun berkali-kali di Coba. Heheheh lucu aja. Mas Didit ga mau nyoba (takut malu kale yaaa) nah kalau aku nyoba dan berhasil. Heheheh.
Aku punya teori sendiri kenapa ga mudah melewati Beringin Kembar, ketika kaki kita berjalan di garis lurus dengan mata yang terbuka saja masih tidak berjalan digaris lurus tersebut, kenapa  ? karena dua kaki melangkah tidak konsisten atau tetep dalam melangkah bisa saja kekanan, bisa saja kekiri pengelihatan lah yang meluruskannya, apalagi dengan mata tertutup. Menurutku yang bisa berjalan lurus adalah model professional. Heheheh.Cuma Teori lohhh
Hari ini kami tutup dengan tidur sekamar berlima. 250 ribu dengan 2 king size, kamar mandi di dalam, AC. Muuuraaahhh I Reomended for Hotel Sala 4 jalan Dagen family room.


Senin, 22 April 2013
Pagi-pagi kami sudah bergerak jalan ke Semarang Hmmm tapi sebelumnya kami isi lambung dulu di Mbok Berek. Di Semarang tujuan kami adalah Lawang Sewu dengan 1000 pintu nya. Banyak berubah dan sedang proses renovasi, 4 tahun lalu saat aku kesana pintu depan masih dibuka tapi sekarang ditutup karena sedang renovasi, tapi suasana lebih terang karena ada pengecetan ulang dimana-mana, lebih ramai pengunjung. 4 tahun lalu saat aku kesini kesannya angker karena ga banyak pengunjungnya.
Berkeliling dengan guide yang menjelaskan tentang Lawang Sewu ini aku, Bapak dan Mamak milih duduk saja menunggu Mas Didit dan Puput yang penasaran dengan ruangan bawah tanah. Aku ga ikut karena sudah pernah kebawah dan harus ada disamping orang tua ku tercinta. 
Mengingat kisah Lawang Sewu ini takjub, menyeramkan dan sadis. Kantor kereta api di Jaman Belanda beralih fungsi menjadi penjara bawah tanah dan tempat eksekusi di Jaman Jepang. Aihhh tak sanggup aku membayangkan rakyat kita disuruh berdiri di ruangan bersekat  ukuran 1x1 dan ditempati oleh 10 orang didalamnya harus berdiri, ada tempat seperti kolam yang berisi air atau pasir yang hanya bisa ditempati dengan jongkok saja. Didalam situ disiksa atau akan dipenggal lehernya dan dilatakkan di kolam yang berisi pasir agar darahnya mengering. Duh duh duh Stop membayangkan, Buat bergidik aja
Selesai dari Lawang Sewu, kami sempatkan untuk bertemu dengan teman-teman Bapak saat pendidikan di Jakarta dulu ternyata mereka sudah 35 tahun ga ketemu. Wowwww, cerita nostalgia adalah cerita dimana saat mereka ketemu di usia awal 20an. Hmmm reuni nih ceritanya si Bapak.
Selesai dari Semarang waktunya kami balik ke Jogjakarta. Lagi – lagi kami ga mau diam, malam itu kami jalan-jalan lagi di seputaran Malioboro.
Rabu, 23 April 2013
Pagi ini kami akan menyelesaikan perjalanan kami Kraton dan Prambanan. Kami berangkat pagi-pagi sekali tujuan pertama adalah kraton, dipandu dengan guide menyusuri sudut-sudut kraton, sayangnya kami tidak berada disana pada hari minggu jadi kraton lebih sepi dan tidak ada pertunjukan. Saat aku  mengunjungi kraton 3 tahun lalu suasana ramai dan sangat, ada pertunjukan wayang orang.
Setelah dari sini kami berkunjung ke Prambanan, Ada paket yang menawarkan kami untuk berkunjung ke Candi yang lain, kami pun kesana dengan transport yang sudah disediakan. Prambanan Candi yang megah menurut si Puput adek ku, Candi ini lebih megah dari menara Effel di Paris dan Candi Prambanan ini adalah lambang perjuangan cinta sejati kata si Puput. Megahnya Prambanan kami nikmati berkeliling candi sambil bercerita dan membandingkan dengan Taj Mahal. Si Puput ini bisa aja dehhh
Berhubung besok kami harus kembali ke Medan, waktu masih menunjukkan pukul 3 sore kami kebut ke Bringharjo. Ibarat kata tak indah pergi kemana-mana tanpa buah tangan (halahhh bilang aja mau Belanjaaa…kikkikikik) Si Bringharjo Si Puput ngeborong Bakal Baju. Wooowww banyak sekali, katanya untuk anggotanya biar seragam. Hmmm oke lah kalau begitu. Si Bapak ga mau ngikut malah milih balik ke hotel, kecapean kali yaa. Heheheheh.
Walaupun belum puas liat-liat dan Belanja di Malioboro (Kata Mamakku) semua barang-barang untuk oleh-oleh sudah didapat. Kami pun balik ke Penginapan. Ehhh ternyata ohh tenyata adek kocikku merajok (Si Puput.Red) hehhehe susah bujuk anak siapudan ini. Malah perut lafarr lagi. Dengan segala cara akhirnya proses pembujukan pun selesai. Kami makan di Lesehan Malioboro. Muahalll menurutku harganya, mending angkringan. Hiks.. eh si Puput sempat ngamen disana. Lagunya KLA Project – Jogjakarta dan hasilnya kereeeennn kali dekkk.

Baiklah malam ini ditutup dengan packing barang-barang yang menjadi tanggung jawabku. Dan lagi-lagi tasnya beranak lagi. Hehehehe
 

Rabu, 24 Mei 2013
Hari terakhir, ada oleh-oleh si Puput yang ketinggalan pagi-pagi kami ke Bringharjo dan ternyata belum buka, ada tukang beca yang nawarin keliling liat Dagadu, Bakpia, segala macam –macam lah. Ehh ternyata itu becak bukan dikayuh lagi loh tapi udah pake mesin kereta (sepeda motor.red) jadi dia ga akan takut bawa bandan pupun yang gedenya itu gabungan badan ku dan Mas Didit. Pagi begini nikmati Jogja itu sesuatu yaaa. Dari semua tempat yang dibawa kami hanya tertarik di Bakpia, yang lain tidak la yauuu. Heheheh.
Karena sudah jam 9 kami menuju Bringharjo nyari oleh-oleh yang ketinggalan dan makan di depan Bringharjo. Setelah itu balik ke Hotel dan siap-siap ke Bandara
Pesawat kami dari Bandara Jogja sekitar jam 1an dan akan berlanjut dari Jakarta jam 5an. Mas Didit ga ikut pulang karena tiketnya besok jadi dia tinggal di Jakarta dan kami terbang.  Setelah itu Welcome to Medan my lovely City.

Senang rasanya selama seminggu bersama dan bisa bawa orang tua jalan-jalan. Semoga tahun dengan kita bisa jalan-jalan lagi ya Mak Ya Pak. Jaga kesehatans selalu yaa… LOVE YOU MAK, PAK, MAS DIT, PUPUT
*_^