Malam Di Malang Beda dengan Malam di
Medan ku
_Part 2_
Waktu
menunjukkan pukul 19.40, perjalanan dari Surabaya Malang akan ditempur kurang
lebih 2 jam. Perjalanan menuju Malang
hanya kami lalui bertiga Aku, Wiya dan Kak Liza sementara kak Uli punya urusan
yang lebih penting di Kota ini.
Bus yang
kami tumpangi cukup memacu adrenalin kami, bus melaju dengan sangat kancang
seperti tanpa halangan. Kami yang ada didalam bus seperti berada ditengah
gelombang laut, bus oleng ke kiri atau kanan. Tak jarang bus berhenti tiba-tiba
karena didepan sudah ada kenderaan lain. Kami bertiga ngerasa deg degan tapi
apa mau dikata ga ada dari kita yang bersuara. Semua dengan pikiran
masing-masing tentunya sambil berdo’a semoga bus ini selamat sampai tujuan.
Sementara aku sok tenang dengan pura-pura tidur padalah hati ini sudah kebat
kebit ketakutan. (heheheheh) Bus yang kami naiki dari Bungur-Surabaya ongkosnya
Rp. 10.000 seat bus nya 2 2 cukup nyaman walaupun menegangkan
Kecepatan
bus yang tanpa batas ini mengantar kan kami ke Kota Malang terminar Arjosari
hanya dengan waktu 1.30 menit. Jam masih menunjukkan pukul 09.24 tapi suasana
malam itu menunjukkan seperti pukul 12.00 malam. Suasana sudah sangat sepi, karena perut kami
keroncongan akhirnya kami mencari warung makan disekitar terminal. Disana kami
makan bakso malang, ada yang lucu orang Malang bilang kalo bakso itu ‘pentol’
Malam itu
kami rencanakan menginap di salah satu hotel di Malang. Kami sudah menghubungi bahwa kami akan datang
malam ini, tapi sayangnya kami ga tau bagaimana menuju kesana mumpung masih di
warung kami bertanya sama pemilik warung bagaimana menuju kesana. Mbak pemilik
warung dan suaminya member tahu kami bagaimana cara kesana dan mereka
menambahkan kalau malam begini sudah tidak ada angkot yang menuju kesana. Kami
bercerita asal kami, pemilik warung yang ramah juga tidak segan untuk bertanya
kenapa bisa malam-malam sampai disini, mau kemana setelah ini. Walaupun
kesannya menakut-nakutin tapi sang istri memberi peringatan yang berharga
kepada kami. Untuk berhati-hati karena
kemungkinan akan diajak muter-muter oleh supir taksi atau angkot. Apalagi kami semua cewek-cewek. Entah kenapa
masing-masing kami diliputi oleh rasa takut yang seketika. Bukan takut tidak
bisa pulang tapi takut jika apa yang dikatakan oleh sang istri pemilik warung
terjadi pada kami.
Ditengah
kekhawatiran kami ternyata masih banyak orang baik di negeri tercinta ini. Sang
istri pemilik warung mau membantu kita untuk mencarikan hotel dan sang suami
yang baik hati lah yang menjadi petugas untuk mencarikan hotel. Menurut sang
suami hotel nya ada dan tinggal 1 kamar dan itu pun kita harus menunggu sampai
jam 10 karena yang menempati kamar sebelumnya akan check out sekitar pukul
segitu. Ahhh beruntungnya kami, ditengah kegalauan ini ada suami istri yang
baik mau membantu 3 cewek petualang ini.
Sampailah
dihotel tersebut, keberuntungan memang selalu ada di pihak kami kamar yang kami
tempati baru saja check out. Dengan membayar Rp. 200.000/malam kami mendapat
fasilitas kamar mandi didalam, TV, AC, Welcome drink dan sarapan pagi. Petualangan
hari pertama kami akhirnya selesai di kamar hotel yang nyaman ini siap-siap
untuk petualangan besok yang lebih seru lagi.
2 comments:
Ternyata si Uli ada urusan sangat penting di versi ente ya hehehe ane malah bilang dia musti ketemu sodaranya :D
Heheheh kan berntar lagi jadi sodara kak. Amin. :D
Post a Comment