Khususnya
perencanaan keuangan, aku bukan seorang ekonom, tidak juga berlatar pendidikan
ekonomi, aku hanya seorang anak sastra dan seorang perempuan yang penuh dengan
kehawatiran.
Di awal
tahun 2006 disaat tahun pertama aku resmi menjadi seorang pekerja dan mempunya
gaji. Gaji ku saat itu tidak banyak hanya Rp. 500.000,- sedikit sekali… tetapi
aku cukup bersyukur dengan yang aku peroleh… Di ulang tahunku yang ke 22 tahun
aku aku pergi ke bank dengan tujuan utama adalah membuka rekening… entah apa
yang merasuki otakku dengan gaji segitu aku nekat ikut asuransi investasi,
setiap bulan aku harus mengeluarkan Rp. 250.000,- dengan kata lain itu adalah
setengah dari gajiku.
Berat
rasanya tapi apa boleh buat tekat sudah bulat dan perencanaan sudah dibuat. Ide
awal untuk ikut asuransi adalah karena orang tuaku seorang pegawai negeri
dengan umur ku saat itu aku sudah tidak menjadi bagian dari tanggungan
kesehatan pegawai negeri (askes). Sehat itu mahal pikirku dan orang tuaku bukan
orang yang berada. Baiknya kalau aku bisa bekerja dengan nyaman tanpa mikirin
dana kalau sakit. Yang kedua aku bukan pegawai negeri yang kesehatan ditanggung
oleh Negara, aku Cuma seorang karyawan swasta yang tidak punya dana pensiun.
Dengan asuransi sekaligus investasi ini aku berharap diusia pensiun aku juga
bisa menerima dana pensiun seperti pegawai – pegawai kebanyakan. Insya Allah
Sekarang
tanpa terasa aku sudah memasuki tahun ke enam. Dan Alhamdulillah dengan gaji ku
sekarang rasanya tidak terbeban dengan dana kewajiban Rp.250.000,- perbulan.
Yaa Allah semoga aku selalu diberi rezeki untuk bisa membayar asuransi dan
investasi. Dan Alhamdulillah belum pernah aku gunakan asuransi kesehatan itu,
insya allah jangan sampai sakit.
Bersakit –
sakit dahulu bersenang – senang kemudian
Insya Allah
ada jalan
Ditulis :
Meja
Kerjaku
Jum’at, 14
Agustus 2012
Pukul 13.25
Yuan
No comments:
Post a Comment