Tuesday, March 25, 2014

Brother and Sister Backpacke to China - Beijing to Hongkong

- Part 6 -

Selasa, 18 Februari 2014
Tengah malam waktu terasa lambat berjalan. Mas Didit disana lagi ngapain yaa ? dapat tempat duduk atau nggak ya ? bisa tidur atau nggak ya ? terlalu banyak mikir dan ngeliat jam tangan akhirnya aku tertidur juga, kemudian terbangun dan terkaget kembali memikirkan Mas Didit. Dari tempat tidur tingkat 3 ini aku bisa melihat hujan berarti malam yang gelap sudah terganti pagi. Pandangan ku terus kearah luar jendela sampai aku sadari itu bukan hujan biasa itu salju. Aku melihat salju turun. Sayangnya kereta masih terus berjalan, aku tidak bisa turun hanya bisa memandang dari dalam gerbong.
Saat kereta berhenti aku buru – buru turun, berencana menuju gerbong 3. Aku berjalan terus menyusuri gerbong tetapi sampai di gerbong 7 pintu yang menghubungkan gerbong 6 tertutup. Aku berusaha keluar dari pintu masuk tetapi petugas tidak mengizinkanku keluar karena kereta akan berjalan 5 menit lagi. Harapan ku pun pupus untuk bertemu dengan Mas Didit. Jiang Dong menyapaku dan menawarkan buah tomat kepada ku. Aku tidak selera makan tetapi dia memaksa aku untuk mengambilnya. Mengahrgai orang baik aku mabil 1 buah danaku letakkan di mulut ku.Ternyata tomat ini enak dan segar seperti yang di bilang Jiang Dong.

Agar tidak bosan aku bertanya kepada Jiang Dong tentang bahasa pewisata yang dibawanya turut serta, dia bilang itu bukan bahasa Mandarin tapi bahasa daerah mereka sehari-hari. Ada dari mereka yang bahkan tidak tahu bahasa mandarin. Pantas terdengar seperti bahasa Jerman. Jiang Dong berusaha membuat ku mengalihkan fikiran ku dari Mas Didit, sebagai teman yang baik dia mengajakku mengobrol.
Saat kereta berhenti aku kembali mencoba ke gerbong 3 tempat Mas Didit. Saat aku keluar sepertinya petugas gerbong sudah tau aku akan kemana dan dia melarang ku sambil menunjuk kepada arlojinya. Aku mengerti kereta tidak berhenti lama. Aku tidak bisa kesana. Aku harus menunggu beberapa jam lagi

20 jam berlalu, aku siap-siap untuk turun. Mengemasi semua barangku. Sampai di depan gerbong aku memanjangkan leherku mencari Mas Didit, sempat khawatir aku tidak akan bertemu Mas Didit di tengah keramaian orang banyak ini. Tapi segera Mas Didit muncul dan membuat aku sangat lega. Mas Gapapa ?. Mas Didit menggeleng dan mengikuti perkaatan ku. : Gapapa Sekarang kita keluar cepat. Kita ke Hongkong” Aku terus memburu Mas Didit tentang keadaan dia selama di kereta, Mas Didit langsung menepis “nanti mas certain”
Shenzhen ke Hongkong, Welcome to Hongkong

Keluar dari stasiun kami sedikit bingung kemana arah Hongkong apakah kami harus keluar stasiun lagi ? naik MRT lagi atau kemana ? kegalauan ku selama pisah dengan Mas Didit buat aku tidak bisa berfikir. Kemudian aku melihat ada tulisan Hongkong dan tanda panah. Aku menunjukkan kepada Mas Didit, kami sepakat mengikuti tulisan itu. Ternyata kami berada di Lou Hu, Shenzhen. Berjalan sekitar 500 san meter dan masih berada di dalam gedung yang menghubungakan Shenzhen dengan Hongkong. Bertemu dengan imigrasi China dengan kata lain kami harus meninggalkan China terlebih dahulu. Setelah proses imigrasi selesai kami harus berjalan lagi mengikuti arah dan tanda-tanda menuju imigrasi Hongkong untuk masuk ke Hong Kong. Yuuppp Welcome To Hongkong.

Lepas dari imigrasi silahkan lagi ikuti jalan menuju MRT kali ini Lou Hu di Shenzhen menjadi Lo Wu di Hongkong. Kami langsung naik MRT naik line biru menuju Tsim Sha Tsui (TST). Perjalanan kurang lebih sekitar 40 menit menuju TST. Setelah sampai kami langsung melihat Exit direction. Cukup mudah begitu kita keluar MRT kita akan di suguhkan dengan tanda-tanda Exit dan mau dari pintu berapa kita akan keluar sudah sangat jelas. Kami akan menuju Nathan Road kami harus keluar dari exit N. Berjalan menuju exit keluar cukup jauh. Salut juga liat orang-orang di Hongkong, untuk ke transportasi massa seperti MTR mereka berjalan beratus-ratus meter tetapi tidak ada yang berjalan pelan, semua nya berjalan cepat dan kelihatan sibuk.

Keluar melalui exit N kami sampai di Nathan Road, kami belum memiliki tempat untuk menginap. Aku tidak tega melihat Mas Didit, kami butuh tempat istirahat, kami berjalan beberapa blok. Alamat hotel yang sudah kami catat tidak kami temukan. Akhirnya kami putusakan untuk mencari hotel disekitar saja Menyusuri jalan-jalan di Hongkong, sambil melirik penginapan yang ada disekitar kami. Kami temukan Bangunan yang diatasnya bertuliskan Majestik Guesthouse. Berada di 80 Nathan Road TST Kowloon, Hongkong. Alhamdulillah. Kami masuk ke dalam dan kami bingung bagaimana mencari resepsionist tidak ada yang menjaga. Selagi kami berfikir masuk seorang Ibu, kami langsung bertanya tentang hotel dengan bahasa Inggris. Horeee Ibu ini bisa berbahasa Inggris. Dia mengantar kami ke lantai 7 dan menghubungkan kami dengan pemiliknya sepasang suami istri yang sudah berumur
Ternyata disetiap lantai dari gedung ini memiliki penginapan dan setiap lantai memiliki manajement berbeda. Harga kamar disini cukup Wow harganya untuk satu malam kami harganya $HK 550 saat itu kurs 1 $HK = Rp 1.750. Kami sudah kelelahan terutama Mas Didit, belum tau juga Hongkong bagaimana akhirnya kami sepakat untuk menginap di hotel mahal itu. Di Hongkong tidak perlu meninggalkan deposit bisa langsung masuk, dan kita dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Setelah membereskan administrasi kami masuk ke kamar. Cukup nyaman dengan double bed dan kamar mandi didalam dan sinyal wifi yang super kenceng.
Kami belum mengisi perut kami, meletakkan barang-barang kami keluar lagi mencari makan malam disekitar hotel. Ragu-ragu makan disini, kami memilih makanan timur tengah yang berlebelkan halal. Aku pesan salad dan mas Didit nasi ikan. Cukup untuk mengenyangkan perut kami. Kami sempat berjalan disekitar tempat kami menginap. Dimana-mana toko branded, betul – betul surganya belanja buat orang yang bawa duit banyak bukan buat backpacker seperti kami. Kelelahan memaksa kami untuk segera balik ke hotel dan beristirahat.

Dikamar hotel kami berdiskusi untuk besok pindah dari hotel ini dan mencari hotel yang lebih murah. Memanfaatkan jaringan wifi kami memesan hotel via online untuk 1 malam di Hongkong dan 1 malam di Shenzhen. Mencari rute akan kemana besok dan setelah itu beristirahat meluruskan badan dan semoga mimpi indah

No comments: