Wednesday, April 17, 2013

Backpaker Kuala Lumpur – Singapore _Part 4_Nyasar di Kuala Lumpur


7 jam di kereta api dengan perut lapar, buat kami kalap. Sampai di Central KL kami langsung ke 7Eleven membeli roti, air mineral, dan makanan lain. Rasanya seperti semua makanan ini pengen dihabiskan saat itu juga. Tujuan kami setelah ini adalah Rumah Saudara Wiyah di daerah Sentul. Dari sini lah perjalanan dimulai dengan kesasar sasar tak tentun arah *Hadeeehhhh*

Pagi itu kami keluar stasiun dengan tampang kucel, di jalan ada penjual gorengan, ahhh ternyata kalap karena lapar kami belum abis juga kami beli jajanan lagi. Duduk di persimpangan jalan sambil memandangi orang – orang naik turun  bus dan hilir mudik didepan kami, belum ada niat buat beranjak dari tempat duduk kami. Tapi kegerahan buat kami harus beranjak, udah pengen kali rasanya badan ini disiram air yang segar dan segar. Kami mulai bingung kearah mana kami akan berjalan, dan naik bus apa ? kami berjalan keseberang dan bertanya pada seorang Ibu-ibu. Si Ibu-ibu juga kelihatan bingung dia bilang kalau jalan ke Sentul harus naik MRT dulu ke Pasar Seni. So berarti kami harus baik lagi naik MRT ? Kan naik bus bisa. Sudah lah kami memutuskan untuk naik bus ke Pasar Seni. Saat kami berjalan ibu tadi berbalik sepertinya khawatir kalau kami akan nyasar. Tapi percuma kami nggak ngerti si Ibu ngomong apa ? dengan bahasa Inggris pun ga ngerti. Apa karena kami yang sudah terlalu lelah.

Setelah mengangguk kami menuju halte dengan menyeberang jalan selama di halte sempat kami bertanya ke beberapa orang bagaimana menuju pasar seni. Lama menunggu akhirnya kami melihat ada tulisan di bus yang tujuan pasar seni, tanpa piker panjang aku dah Wiyah pun naik bus tersebut. Alhamdulillah bisa di bus. Bus berjalan terus, tapi daerah yang kami lewati sepertinya bukan ke arah pasar seni, aku dan wiyah mulai liat-liatan, apalagi di petunjuk jalan kami lihat arah yang kami tuju SYAH ALAM. Tuing apakah kami nyasar. Kami masih berfikir sementara bus terus melaju sepertinya ini sudah bukan Kuala Lumpur lagi. Wiyah bertanya kesalah satu penumpang dan benar saja. Bus yang kami naiki bus ke luar kota jauh meninggalkan Kuala Lumpur, Ibu yang Wiyah tanya  bilang berhentilah di helte berikutnya dan menyebrang kemudian, naik semua bus yang lewat karena semua nya menuju Kuala Lumpur. KAMI SAH NYASAR (Pantes ya koq ongkosnya 4 RM tadi padahal biasanya Cuma 1,2 RM) ternyata Pasar Seni itu sudah lewat. Hiks 

Kami pun turun di halte berikutnya, tidak mungkin kami menyebrang jalan karena sepertinya jalan ini adalah jalan lintas antar Kota, tidak ada kenderaan yang melaju pelan semua diatas 60 km/jam. Kalau saja di Indonesia mungkin kami akan nekat menyeberang tapi, kami tau ini bukan Negara kami. Jembatan penyeberangan disediakan dengan bentuk yang memutar-muat, berjalan saja rasanya kami tidak sanggup, tapi kami saling menguatkan, dengan sisa tenaga yang ada kami menyeberang dengan jembatan penyeberangan menuju halte di seberang jalan. Agak lama kami menunggu dan akhirnya lewat lah bus yang akan membawa kami balik, ongkosnya 3 RM / orang. Sampai diatas bus ternyata bus penuh, kami harus rela berdiri. Ya Allah kami harus kuat. Aku tau Wiyah sudah sangat kelelahan tapi aku ga boleh keliatan capek. Lama kami berdiri, sampai akhirnya beberapa penumpang turun dan kami mendapat tempat duduk.

Karena awalnya kami sudah nyasar, aku beranikan bertanya kepenumpang disebelah ku, Aku tanya apakah bus ini melewati pasar seni, dia bilang iya. Percakapan pun berlanjut ternyata dia adalah warga Negara Indonesia juga, kami satu bangsa, bedanya aku datang kemari buat jalan-jalan dan mengabiskan uang tetapi mereka kemari untuk mencari uang dan menjadi pahlawan devisa. Aku bercerita kisahku kenapa sampai naik bus ini, dan sepertinya dia khawatir kalau kami kesasar lagi, kemudian dia bilang bahwa kami akan turun di tempat yang sama. Alhamdulillah

Sampailah kami di Pasar seni, WIyah kehabisan pulsa, aku minta abang-abang disebelah kami untuk menunjukkan dimana tempat isi ulang pulsa, dan dengan baik hati dia mengantar kami malah membayar pulsa kami X_X Katanya sesame warga Indonesia harus saling bantu disini, Anggap aja bantuan dari saudara. Duhh jadi ga enak deh bg. Tapi Terima Kasih banyak

Si Abang tadi mengarahkan kami harus naik apa, bus A 01 menuju sentul, kami diarahkan menunggu di halte, setelah menganggap kami aman dia pun pamit untuk bekerja. Bus yang kami tunggu juga lama sekali lewatnya, aku sempat berbincang dengan Ibu-ibu yang ada disana, pertanyaan wajar yang dia tanyakan, dari mana, mau ngapain, kerja dimana dan lain sebagainya. Kami saling bertukar informasi tentang Indonesia dan Malaysia. Indah rasanya jika bisa bercerita tentang hasil tekstil bangsaku. Dan Si Ibu suka baju dan sepatu dari Bandung, Si Ibu juga ga kalah baik, dia juga memandu kami naik bus nomor berapa menuju sentul. Saat bus yang di tunggu datang, Si Ibu bertanya kepada pengemudi apakah benar  bus ini melewati jalan yang akan kami tuju. Kami berpisah saat bus yang membawa kami ke Jalan Sentul datang. Terima kasih Ibu atas bantuannya

Didalam bus aku benar-benar kelelahan begitu juga Wiyah, ada penumpang lain berbicara bahasa Jawa seketika aku takjub dan ga jadi ngantuk, aku memperhatikan percakapan mereka, ga sia-sia belakang nama ku ada lebel SUTOMO, hehehe Anak Jawa dunx. Upsss jadi jatuhnya nguping dehhh. Maaf. Aku bertanya kepada penumpang yang berbahasa Jawa tadi dimana kami akan turun, turunya bareng lagi. Alhamdulillah. Nikmat Tuhan Mu yang Mana Lagi yang Kau Dustakan. Allah Maha Baik

Begitu  turun dari bus aku dan Wiyah lansung menuju rumah saudara Wiyah. Dan menceritakan pengalaman kami. Hiks diketawain. Hheheheh. Sudah jam 12 siang ternyata saudara-saudara, setengah hari kami nyasar ternyata

Perjalanan kami masih ada, sisa hari ini akan kami habiskan di Kuala Lumpur. Hmmm sepupu Wiyah menawarkan anaknya untuk menjadi pemandu kami, Walaupun kecil dan masih kelas 5 ternyata anaknya yang paling besar hafal lohh naik bus dan MRT apa. Saluttt.

Sekarang tim kami ada 4 Aku, Wiyah, Anaknya sepupu Wiyah paling besar dan Adiknya. Tujuan pertama kami adalah cowket, mau belanja-belanja. Tahun lalu aku sudah pernah kesini, yang aku cari adalah bross jilbab handmade yang lucu, belinya itu harus 20 pcs. Setelah dari sini kami dibawa ke grosir makanan yang murah, Aku beli permen dan segala macam cucur, sementara Wiyah beli Milo dan sebagainya.

Dari sini kami akan ke bukit bintang nyari sepatu, heheheh sepatu Vinci titipan mamak ku. Cukup lama aku disini, dari 5 pesanan ku yang ada Cuma 2 yang seuai nomor nya dengan yang aku pesan, cukup kecewa sihh tapi tenyata ini adalah penghematan juga. Hehehehe.

Dari sini kami akan ke Menara Petronas, sekedar poto-poto lah. Aku janjian dengan TKI yang kalau di Medan adalah tetanggaku. Kami janjian di petronas. Sampai malam menjelang, aku dan adik-adik yang aku bawa pun sudah mulai lapar, kami mencari KFC sebagai alternative makanan. Sebenarnya aku pengen bawa Wiyah kedaratan, ketempat gedung yang bisa berubah warna. Tapi karena kami membawa anak kecil dan si anak punya PR kami harus pulang. Kami akhiri hari kami tepat di jam 11 malam.

Sampai dirumah aku membantu Anak tertua dari sepupu Wiyah untuk mengerjakan PR setelah itu kami pun tidur. Pemilik rumah sudah mengingatkan kepada kami, kalau kami harus berangkat pukul 03.00 dini hari karena pesawat yang akan membawa kami ke Medan kembali ke Negara tercinta. Sebelum tidur aku sudah mandi dan pakean untuk pulang… heheheh biar pas berangkat ga repot. Kami sudah packing buat pulang yaa. Okelah… Selamat Tidur…




Kepulangan
Pukul 03.00 pagi kami dibangunkan, proses siap-siap Cuma 5 manit, kami langsung keluar rumah dan menyetob taxi, sepertinya taxinya sudah dipesan suami kk sepupunya Wiyah. Kami naik taxi ditemani oleh kakak sepupu wiyah dan suaminya ke poll bus yang membawa kami ke KLIA. Pukul 04.00 pagi buss membawa kami ke KLIA. Sampai disana kami harus mancari check in counter yang menuju Indonesia khusunya Medan, 2 kali pemeriksaan X –Ray, Check ini dan sampailah kami ke ruang tunggu. Samnbil nunggu Wi-Fi kenceng. Luamyan lah sambil menunggu.  Ga delay. Tepat pukul 06.30 pesawat membawa kami ke Medan. By KL

Oh yaa Perjalanan  selama 5 hari 4 malam ini. termasuk makan dan transport selama di Singapore dan Kuala Lumpur menghabiskan dana 1 Juta Rupiah saja. Belum Tiket Pulang Pergi yaaa. Silahkan cari Promo dan mulai lah menjelajah

No comments: