Thursday, November 08, 2012

Menjadi Seorang Pemaaf


Ini salah satu kata yang paling gampang diucapkan tetapi paling sulit untuk di laksanakan. MAAF, memberi Maaf dan Meminta Maaf. Intinya MAAF. Padalah dengan memaafkan kita bisa menjadi orang yang luarrrr bisa kerennnn (menurutku) Coba deh bayangin dikehidupan yang penuh dengan fenomena ini (Halaaahhhhh fenomena, bahasanya itu lohhh ^_*) kita bisa memaafkan kesalahan orang lain padahal sedikit sekali orang – orang yang memaafkan orang lain. Gengsi kali yeee…

Lebih gampang rasanya, jika kita meminta maaf terhadap orang lain. Atau malah minta maaf jadi  kata-kata sehari-hari. Misal nih ga sengaja kita jalan dengan santainya dan ternyata kaki kita ini nginjek kaki orang lain. Langsung dengan otomatis kita katakana “uppsss maaf pak” atau “ehhh sorry bu’ ga sengaja” nah tapi sadarkah kita seandainya kita lah yang diinjak apakah setelah orang yang menginjak kita mengeluarkan kata maaf kita akan mudah memaafkannya atau malah kita menambahkan kata-kata respon tidak terima karena sudah diinjak “makanya kalo jalan pake mata !!!”  atau tidak dengan kata-kata mengumpat tapi dengan raut wajah kita menunjukkan muka jam 12 siang super cemberut kerut kecut acu kadut (bahasa apa ya itu ??? Hheheheh)

Kenapa kita tidak membalas ucapan maaf itu dengan tersenyum saja karena mungkin dia memang tidak sengaja melakukannya. Bisakah kita memberikan maaf kita yang tulus kepada orang lain tanpa syarat ? Karena sebenarnya dengan memberi maaf  kita menolong diri kita sendiri kita membuat hal positif terhadap diri kita sendiri. Terlalu banyak manfaat buat kita jika dengan tulus kita mampu memaafkan orang lain. Hayuukkk coba kita simak untungnya buat kita menjadi orang yang pemaaf :
1.       Dengan memaafkan kita sudah mengeluarkan energy negative yang ada ditubuh kita dan menggantinya menjadi energy positif, kalau kita tidak memaafkan orang lain berarti ada energy  marah (negative) yang tersimpan didalam diri kita kalau energy negative tidak digantikan dengan energy positif dan energy negative ini menumpuk terus di dalam tubuh kita lambat laun akan mempengaruhi tekanan darah kita (tau kan yaa… tekanan darah kadang dipengaruhi oleh dituasi dan perasaan kita, kalau cerita di sinetron ada yang kaget atau strees akan kena stroke karena tekanan darahnya terlalu cepat memompa jantung. Simple words suasana hati juga berpengaruh terhadap tekanan darah kita) 
2.       Menjadi pemaaf juga bisa menjalin silaturahmi kembali loohh.  Misal nih dengan temen kita sendiri terjadi peselisihan : sama-sama nggak ada yang mau minta maaf duluan, lama kelamaan silahturahmi yang dulunya harmonis sekarang malah berantakan. Kalau ada yang mengalah dan minta maaf duluan, silaturahmi yang sempat terputus akan mudah tersambung lagi.
3.       Memaafkan juga bisa membantu kita untuk menghilangkan rasa benci dendam dan dengki. Pastinya karena setelah memaafkan lambat laun prasaan benci, dendam dan dengki itu berangsur-angsur akan hilaaaannggg.
4.       Menciptakan pemaaf baru, orang yang kita maafkan akan terbuka hatinya (insya allah) saat tau kita memaafkannya dan dengan hati nya dia juga akan belajar memaafkan orang lain
5.       Memaafkan orang lain juga akan membuat kita menjadi orang yang tidak sombong, tidak egois tidak angkuh dan lebih tawadu’ gitu.
6.       Dengan memaafkan juga akan memudahkan kita untuk mendapat Ridho Nya

Kalau dengan sebegini banyak manfaat menjadi soerang pemaaf trus kenapa dunx kita susah sekali menjadi seorang pemaaf. Kadang keegoisan, keengganan, merasa paling benar sendiri trus di bumbuin sama setan hantu belau yahhh jadilah kita orang yang malu meminta maaf apalagi memafkan. Memaafkan dan meminta maaf memang bukan hal yang mudah dan serta merta terjadi, harus dengan latihan, kesabaran dan keihklasan hati.

Semoga masing-masing kita menyadari  bahwa tidak ada ruginya menjadi pemaaf dan meminta maaf. Bukankah hidup lebih indah kalau sesama kita saling maaf memaafkan.


Catatan lagi : Menggunakan kata ‘kita’ bukan Cuma untuk yang baca lohhh, tapi juga untuk yang nulis *_^

No comments: