Ini salah satu kata yang paling gampang
diucapkan tetapi paling sulit untuk di laksanakan. MAAF, memberi Maaf dan
Meminta Maaf. Intinya MAAF. Padalah dengan memaafkan kita bisa menjadi orang
yang luarrrr bisa kerennnn (menurutku) Coba deh bayangin dikehidupan yang penuh
dengan fenomena ini (Halaaahhhhh fenomena, bahasanya itu lohhh ^_*) kita bisa
memaafkan kesalahan orang lain padahal sedikit sekali orang – orang yang
memaafkan orang lain. Gengsi kali yeee…
Lebih gampang rasanya, jika kita meminta maaf
terhadap orang lain. Atau malah minta maaf jadi
kata-kata sehari-hari. Misal nih ga sengaja kita jalan dengan santainya
dan ternyata kaki kita ini nginjek kaki orang lain. Langsung dengan otomatis
kita katakana “uppsss maaf pak” atau “ehhh sorry bu’ ga sengaja” nah tapi
sadarkah kita seandainya kita lah yang diinjak apakah setelah orang yang
menginjak kita mengeluarkan kata maaf kita akan mudah memaafkannya atau malah
kita menambahkan kata-kata respon tidak terima karena sudah diinjak “makanya
kalo jalan pake mata !!!” atau tidak
dengan kata-kata mengumpat tapi dengan raut wajah kita menunjukkan muka jam 12
siang super cemberut kerut kecut acu kadut (bahasa apa ya itu ??? Hheheheh)
Kenapa kita tidak membalas ucapan maaf itu
dengan tersenyum saja karena mungkin dia memang tidak sengaja melakukannya.
Bisakah kita memberikan maaf kita yang tulus kepada orang lain tanpa syarat ?
Karena sebenarnya dengan memberi maaf kita menolong diri kita sendiri kita membuat
hal positif terhadap diri kita sendiri. Terlalu banyak manfaat buat kita jika
dengan tulus kita mampu memaafkan orang lain. Hayuukkk coba kita simak
untungnya buat kita menjadi orang yang pemaaf :
1.
Dengan
memaafkan kita sudah mengeluarkan energy negative yang ada ditubuh kita dan menggantinya
menjadi energy positif, kalau kita tidak memaafkan orang lain berarti ada
energy marah (negative) yang tersimpan
didalam diri kita kalau energy negative tidak digantikan dengan energy positif
dan energy negative ini menumpuk terus di dalam tubuh kita lambat laun akan
mempengaruhi tekanan darah kita (tau kan yaa… tekanan darah kadang dipengaruhi
oleh dituasi dan perasaan kita, kalau cerita di sinetron ada yang kaget atau
strees akan kena stroke karena tekanan darahnya terlalu cepat memompa jantung.
Simple words suasana hati juga berpengaruh terhadap tekanan darah kita)
2.
Menjadi
pemaaf juga bisa menjalin silaturahmi kembali loohh. Misal nih dengan temen kita sendiri terjadi
peselisihan : sama-sama nggak ada yang mau minta maaf duluan, lama kelamaan
silahturahmi yang dulunya harmonis sekarang malah berantakan. Kalau ada yang
mengalah dan minta maaf duluan, silaturahmi yang sempat terputus akan mudah
tersambung lagi.
3.
Memaafkan
juga bisa membantu kita untuk menghilangkan rasa benci dendam dan dengki. Pastinya
karena setelah memaafkan lambat laun prasaan benci, dendam dan dengki itu
berangsur-angsur akan hilaaaannggg.
4.
Menciptakan
pemaaf baru, orang yang kita maafkan akan terbuka hatinya (insya allah) saat
tau kita memaafkannya dan dengan hati nya dia juga akan belajar memaafkan orang
lain
5.
Memaafkan
orang lain juga akan membuat kita menjadi orang yang tidak sombong, tidak egois
tidak angkuh dan lebih tawadu’ gitu.
6.
Dengan
memaafkan juga akan memudahkan kita untuk mendapat Ridho Nya
Kalau dengan sebegini banyak manfaat menjadi
soerang pemaaf trus kenapa dunx kita susah sekali menjadi seorang pemaaf.
Kadang keegoisan, keengganan, merasa paling benar sendiri trus di bumbuin sama
setan hantu belau yahhh jadilah kita orang yang malu meminta maaf apalagi memafkan.
Memaafkan dan meminta maaf memang bukan hal yang mudah dan serta merta terjadi,
harus dengan latihan, kesabaran dan keihklasan hati.
Semoga masing-masing kita menyadari bahwa tidak ada ruginya menjadi pemaaf dan
meminta maaf. Bukankah hidup lebih indah kalau sesama kita saling maaf
memaafkan.
Catatan lagi : Menggunakan kata ‘kita’ bukan
Cuma untuk yang baca lohhh, tapi juga untuk yang nulis *_^
No comments:
Post a Comment