Sunday, February 23, 2014

Catatan seorang Penderita Bell’s Pasly

Nama ku Yuan tinggal di Medan. Aku seorang perempuan mandiri dengan seabrek aktifitas. 

Hari 1 - 2 (25 - 26 Januari 2014)
Suatu hari aku sedang mengikuti pelatihan dari pekerjaan ku di salah satu Hotel di Medan, seperti biasa hotel selalu mengedepankan kenyaman bagi para pengunjungnya dan diruangan pelatihan yang saat itu kami gunakan bersuhu sangat dingin. Aku harus menganakan baju tambahan agar lebih nyaman. Aku termasuk orang yang tahan dengan suhu dingin dan tidak tahan akan cuaca gerah dan panas. Bagi ku ruangan ber AC sudah menjadi keseharian dalam hidup ku. Tapi kali ni aku rasakan suhu di gotel tempat aku pelatihan sangat luar biasa dinginnya

Awalnya aku merasa seperti muka ku kaku sebelah yang aku rasakan adalah wajah sebelah kiri, tengang sekali rasanya. Saat aku ambil wudhu aku merasa mata sebelah kana perih terkena air. Aku masih berfikiran wajah sebelah kiri yang kaku. Aku berada diruangan pelatihan sampai malam dan selama itu juga lah aku tekena suhu AC yang luar biasa dingin.
Setibanya dirumah aku perhatikan wajah ku, masih dalam keadaan simetris. Orang tua ku berfikir aku terkena hipertensi, tetapi aku tidak punya sejarah hipertensi yang ada juga darah rendah. Aku coba menjari artikel-artikel di internet seperti gejala yang aku rasakan dan aku temukan nama penyakit ini adalah “Bell’s Palsy” masih dalam asumsi ku karena aku belum ke dokter berhubung hari itu adalah hari sabtu dan minggu.

Dari artikel yang aku baca bisa jadi aku terkena gejala bells palsy karena ku merasakan perbedaan di bagian sebelah kanan wajahku aku ketahui setelah aku berkali-kali menatap cermin dan memastikan wajah sebelah kanan ku ada merasakan kelaianan. Terasa tegang dan sepertinya tidak mau melaksanakan respon yang aku berikan

Aku memuncungkan bibirku, bibir sebelah kiri maju dengan tebal dan sempurna untuk bagian atas dan bawah, sementara untuk bibir bagian kanan hanya sedikit mengalami kemajuan, terdapat perbedaan ketebalan antara bibir kanan dan bibir kiri. Aku coba lagi memencongkan mulut ku kekiri dan kenanan. Jika ke kiri mulutku dapat bergerak dan mencong kekanan, tetapi jika ke kiri tidak bisa maksimal hanya 50 persen dari maksimal mencong ke kiri. Aku coba menaikkan alis ku dan alis kiriku sempurna tetapi kanan tidak sempurna, aku juga kesulitan untuk mengedipkan mata ku. Aku lebih suka menutupnya jadi mata kiri dan kanan ikut menutup. Lidah ku mulai kelu tetapi bukan berarti aku tidak merasakan makanan, aku masih bisa makan seperti biasa walaupun tidak sempurna. Karena sisi wajahku sebelah kanan syarafnya kurang berfungsi dan tidak bisa menutup rapat jika minum dan aku memenuhkan mulutku dengan air maka airnya sebagian keluar dari bibir kanan ku yang tidak tertutup sempurna

Aku perhatikan lagi wajahku dan aku pastikan wajahku masih simetris. Mungkinkah ini gejala bells palsy atau ada gejala lain ? semakin aku membaca artikel di internet tentang penyakit ini semakin takut yang aku rasakan.

Hari ke 3 (27 Januari 2014)
Sore ini atau hari ketiga aku menyadari perubahan pada wajahku aku harus ke dokter syaraf. Semoga hasilnya tidak membuat ku khawatir, Antrian di dokter syaraf ini sangat lama, giliran ku jam  12 malam atau nomor 61 urutan pasien. Tidak tepat jam  12 malam, aku mendapat giliran ketemu dokter jam 1 malam. Dan benar saja, diagnose dokter mengatakan aku positive mengidap bell’s pasly, disarankan untuk minum obat dan fisioterapi secara rutin. Aku Tanya kenapa aku bisa terkena penyakit ini dan apa sebabnya dokter bilang bell’s pasly adalah “unknown situation” artinya gada yang tau kenapa kemungkinan adalah virus herpes yang terbawa angin.  Biasanya gejala ini timbul karena penderita tersebut terpapar langsung oleh angin. Bell’s palsy adalah kelumpuhan syaraf wajah ke 7 yang menyebabkan tidak berfungsinya sebelah wajah alias lumpuh.

Yang ada dalam fikiranku saat itu adalah apakah aku bisa sembuh, apakah senyum yang biasa merekah di wajahku bisa kembali normal seperti sedia kala. Aku benar-benar takut saat itu

Hari ke 4 – 5 (Fisioterapi Pertama) 28 - 29 Januari 2014
Aku memulai Fisioterapi pertama ku. Dipijat bagian muka dan dilatih bagaimana bisa menggerakkan otot syaraf di wajah. Aku juga harus rajin berlatih dirumah minimal 3 kali sehari di depan cermin seperti mengucapkan huruf vocal A, E, O, U. membuka dan menutup mata, menaikkan alis, menaikkan hidup, karena syaraf wajah ku bagian kanan tidak berfungsi aku harus bantu dengan cara manual juga menaikkan alis ku dan menaikkan hidung. Saat aku melihat wajahku ke cermin, ada perasaan kesal dalam hati kenapa wajah sebelah kanan ku tidak mau bergerak sekuat apapun aku berusaha.

Aku terus mancari keterangan di internet tentang bell’s palsy. Ada yang membuat aku nyaman tetapi ada juga yang membuat aku semakin panic karena ternyata ada yang menderita BP ini sampai dengan 10 tahunan dan belum sembuh. Apakah aku akan mengalami hal seperti itu juga ??

Dirumah aku rutin berlatih dan di depan cermin tidak lupa juga aku rajin mengkompres wajah ku dengan air hangat seperti yang dianjurkan fisioterapis. Selain itu juga aku rajin mengunyah permen karet di bagian sebelah kanan

Hari 6 – 7 (Fisioterapi ke 2) 30 - 31 Januari 2014
Aku merasakan kedutan terus di bagian wajahku. Sepertinya seluruh wajah bagian kanan ku tidak mau berhenti berkedut. Aku mulai bertanya dalam hati apakah ini termasuk pertanda baik atau pertanda buruk. Segera aku mencari informasi tanda kedutan di internet, tapi tidak banyak yang aku temukan L, yang aku temukan adalah Kedutan adalah tanda dari penderita bell’s palsy. Ahhh aku benar-benar tidak tau apa maksudnya. Aku bertanya ke teman yang seorang therapist kabar baik alhamdulilah pertanda baik. Sedikit tenang rasanya, dia bilang kedutan itu pertanda syaraf-syaraf di wajah mulai bereaksi. Alhamdlillah.

Hari ke 6 adalah kali ke 2 aku terapi, selain dipanas kan, aku juga mendapat terapi kejut listrik di beberapa otot syaraf di titik-titik wajah kanan ku. Seperti di gigit semut, ngilu jika dekat dengan gusi dan kaget kaget juga aku rasakan. Tapi semua demi kesembuhan. Aku bertanya kepada terapis, pertanyaan ku simple sekali kapan aku bisa sembuh dan dia menjawab 1 bulan. Wahhh lama sekali merasakan 7 hari saja aku sudah tidak tahan. Sang therapist melanjutkan untuk sakit ini, butuh kesabaran karena berproses kesembuhannya. Baiklah semoga aku diberkan kesabaran ya Allah

Hari ke 8 – 9 ( Fisioterapi ke 3) 1 - 2 Februari 2014
Aku sangat rajin berlatih dirumah, aku mau proses kesembuhan ku dipercepat. 3 x sehari aku berlatih di depan cermin seperti yang dianjurkan therapist. Aku merasakan perubahan. Alis mataku sudah mulai bisa terangkat walaupun sedikit, mata ku sudah bisa dikedipkan walaupun tidak sempurna, kalau sebelumnya kena respon gerakan saja mata kanan ku tidak mau berkedip sekarang sudah berkedip. Ahamdulillah. Bibir kanan ku sudah mulai bisa tersenyum sedikit. Pertanda baik. Semakin rajin aku berlatih,  aku tetap menjalani terapi ke tiga ku. Penyinaran dengan lampu, kejut listrik,pemijatan dan latihan.

Hari ke 10 – 11 (Fisioterapi ke 4) 3 - 4 Februari 2014
Hari ke – 10 adalah jadwal aku ketemu dengan dokter dan juga jadwal terapi. Aku harap-harap cemas apa yang terjadi. Aku awali dengan terapi yang masih sama sistemnya. Kemudian ketemu dengan dokter, aku diminta pejamkan mata dan dokter memfoto wajah ku dan menunjukkannya pada ku. Dokter bilang perubahannya cepat dan mulai berfungsi, ini adalah konsultasi terakhir, dokter akan memberik obat selama 1 minggu dan terapi dilanjutkan 3 atau 4 kali lagi. Alhamdulillah kabar baik sekali. Dokter memantau pengobatanku dan aku juga merasakan perubahan di wajahku semakin hari semakin membaik.  Mulut ku sudah tidak kaku lagi aku sudah bisa tersenyum, alis ku sudah terangkat, mata ku sudah berkedip lebih baik, kondisi ku sudah 70 persen. Kalau kata teman-teman ku yang melihat sudah kembali normal. Dan hanya saat bicara banyak saja kelihatan.

Hari ke 12- 13 (Fisioterapi ke 5) 5 - 6 Februari 2014
Kalau ini aku sudah bisa bilang kondisi ku di 75 % recovery. Semakin baik dan tingkat kepercayaan diriku semakin meningkat. Aku masih latihan menggerakkan wajahku di cermin. Setiap hari aku memperhatikan sisi kanan wajah ku. Mulutku sudah tersenyum dengan sempurna aku juga tidak merasakan kaku diwajah ku lagi, saat minum dengan sedotan aku juga sudah bisa mengontrolnya. Hidung ku belum terangkat dengan sempurna tapi lekukan di hidung sudah terbentuk. Hanya saat tertawa aku rasakan wajahku sedikit mencong, selebihnya aku merasakan baik-baik saja

Hari ke 14 , 15 dan 16 (Fisioterapi ke 6) 7, 8 dan 9 Februari 2014
Perubahan yang aku rasakan semakin baik. Tetapi aku mau mempercepat proses kesembuhan ku. Aku merasakan mulut ku sudah bisa aku gerakkan ke kanan dengan maksimal. mata ku juga sudah bisa berkedip. Lebih cepat respon kedipan yang aku rasakan. Iritasi dimata ku juga sudah berkurang. Aku berhenti meneteskan anti iritasi di wajah ku. Terapist bilang aku sudah bisa datang 3x sehari. Dan hari ini adalah hari terakhir aku konsumsi obat. Semoga prediksi dokter benar aku hanya butuh 3-4 kali terapi setelah konsultasi kemaren

Hari k eke 17 – 18 (Fisioterapi ke 7) 10 - 11 Februari 2014
Semakin baik. Sekarang mataku sudah berkedip dengan sempurna, alis ku sudah bisa aku angkat, hanya hidung yang belum bisa aku naikkan sedikit lagi. Aku bisa bilang kondisi ku sekarang 80 persen sembuh. Hanya butuh. 15 persen lagi. Aku sudah jarang mengompres wajah ku dengan air hangat. Kesibukan yang membuatnya tertunda, tetapi untuk latihan sebelah kanan aku lakukan dengan sering mengunyah permen karet dan menaikkan hidung ku di depan cermin.

Hari ke 19 – 20 (Fisioterapi ke 8) 12 - 13 Februari 2014
Ini adalah fisioterapi terakhirku, bukan karena aku menghentikan pengobatan tetapi besok aku harus berangkat ke luar Kota untuk 10 hari. Menurut perkiraan dokter juga ini adalah fisioterapi terakhir ku. Ada rasa deg – degan di hati ku. Apakah aku bisa sembuh dengan menghentikan fisioterapi ku dan tidak meminum obat. Hanya berdoa dan sabar yang bisa aku lakukan. Semoga semuanya baik-baik saja. Aku menghitung kondisi ku adalah 85 persen sembuh. Hanya butuh 15 persen lagi untuk sembuh total

Hari ke 21,dan 22 ( 14 - 15 Februari 2014)
Berada di suhu –minus 2 - 10 derajat Celsius. Masih menderita bell’s palsy tanpa obat dan tanpa terapi. Aku pura-pura lupa aku masih belum sembuh dengan sempurna. Perjalanan melelahkan dan suhu yang extreme aku lawan dengan membalut seluruh tubuhku dengan jacket dan syal. Intinya bagaimana aku bisa melawan bell’s palsy ku saat suhu extrem ini melanda.

Tepat dihari ke 22 aku merasakan perubahan di wajah ku. Rasanya seluruh wajah ku sudah bisa aku gerakkan dengan sempurna. Aku latih wajahku di depan cermin. Alhamdulillah semua bergerak dengan sempurna langsung aku berbisik dan tersenyum Bye bye Bell’s Palsy. Thank You Allah

Hal yang kamu lakukan Jika kamu Bell’s Palsy
  1. Jangan panik. Hal yang pasti dirasakan oleh penderita bells pasly adalah panic. Wajar dan sangat wajar sebenarnya tapi jangan sampai panic membuat penderita BP tidak bisa berfikir jernih
  2. Periksakan ke dokter. Ahli syaraf tentunya. Hal ini untuk memastikan apakah benar BP atau stroke (untuk tarif dokter specialist agak mahal sih selama pengobatan 2 kali konsul + obat dari dokter itu Rp, 590.000 untuk consul pertama dan Rp 265.000 untuk consul ke 2
  3. Minum obat teratur
  4. Rajin terapi dan latihan dirumah (untuk biaya terapi sekali terapi Rp. 100.000. Untuk klinik lain tarifnya antara Rp. 60.000 – 120.000. tergantung dimana melakukan terapi. Biasanya tempat prakter spesialis syaraf ada klinik terapi nya juga lohhh
  5. Sering-sering lah mengompres wajah yang terkena Bell’s Palsy
  6. Kunyah permen Karet di bagian wajah yang terkena Bell’s Palsy
  7. Jaga mata dari iritasi dengan rajin meneteskan tetes mata anti iritasi
  8. Jauhkan diri dari terpaan angin secara langsung ke wajah
  9. Tetap berpositif
  10. Menurut beberapa teman BP bisa sembuh dengan sendirinya sekitar 3 bulanan lah syaraf ke 7 tersebut akan kembali normal. Kalau sabar nunggu nya silahkan tapi lebih baik ditangani segera 
  11. Yang harus ada dalam diri kita adalah sabar dan ikhtiar

Semoga bermanfaat. Aku bisa sembuh aku berharap kawan-kawan yang menderita juga bisa sembuh dengan segera